Ketika Krist akhirnya terbangun dari tidur nya, dia segera sadar dia tidak sedang berada di kondominium nya sendiri.
Masih sembari mengumpulkan nyawa nya, Krist mulai mencari keberadaan ponsel nya.
Baru saja ponsel nya ditemukan, penglihatan nya menemukan hal lain persis di sisi ponsel itu.
Sebuah note."Aku pergi keluar dengan teman, mencari beberapa kebutuhan untuk membuat laporan. Kalau lapar tinggal panaskan makanan yang ada di kulkas"
Setelah membaca tulisan dalam note, Krist mulai memainkan ponsel nya.
Setelah membuka kunci layar ponselnya, tampaklah beberapa notifikasi chat dan telpon. Namun Krist mengabaikan semua itu.
Membuka aplikasi kontak dan memilih salah satu dari sekian banyak nomor..
"Aku pulang saja, phí"
Alih-alih membuat panggilan suara, Krist lebih memilih untuk mengirimkan chat ke nomor yang telah dia pilih tadi
"Jangan"
Krist diam sesaat setelah membaca chat balasan... menimbang sebentar..
Sebenarnya, Krist bisa saja menolak setuju untuk tinggal.
Tetapi dia sendiri juga tidak yakin ingin untuk sekedar keluar dari kamar.
Terlalu malas atau lemas juga."Menginap saja"
"Aku tidak lama"
"Sebentar lagi akan pulang"Krist diam lagi. Semakin tak bergerak setelah membaca chat susulan dari nomor yang sama.
Satu suara notifikasi telah membawa nya kembali ke kesadaran.
Dibukanya chat yang baru saja masuk,
Masih dari nama yang sama"Kit?"
Sebuah maksud bahwa konfirmasi dibutuhkan dan sedang ditunggu oleh si pengirim pesan.
Maka Krist segera membuat balasan dan mengirimkannya"Tetap disana"
"Aku mampir sebentar ke toko buku"Baru sepersekian detik menyentuh tanda kirim, nomor yang sama sudah mengiriminya chat lagi.
Jawaban "baik" adalah yang Krist pilih untuk memutuskan bahwa dia bersedia untuk tetap tinggal menunggu Singto kembali.*
Singto kembali dengan membawa beberapa paper bag.
Setelah meletakkan masing-masing pada tempatnya, Singto pergi ke dapur.Ketika membuka kulkas, dia melihat makanan yang dia tinggalkan untuk Krist sebelum pergi tadi masih utuh.
Mengambil sebotol minuman segar dan meminumnya.
.
.
.
"Kit.."Tangan nya mengguncang tubuh Krist yang tergeletak diatas tempat tidur
"Kit,,?"
Krist akhirnya membuka kelopak mata nya sedikit..
"Bangun.."
Setelahnya Singto berhenti mengguncang dan diam menatap Krist yang masih berusaha membuka lebih lebar semua kelopak mata nya
"Sudah pulang?"
Dengan suara mendengung khas Krist setiap kali baru bangun tidur.
"Eum. Kenapa tidak makan? Tidak lapar?"
Ujar Singto yang jarinya sudah berada diatas kelopak mata Krist dan mengusapnya lembut untuk membuatnya terbuka karena Krist yang kembali menutupnya.
"Bangun, Kit.."
"Jam berapa sekarang..."
Dengan suara menggerutu Krist tampak menikmati hal kecil yang dilakukan Singto pada nya saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari & Venus
FanfictionMasih terinspirasi dari kissing couple. Couple utama sotus & sotus S Judul awal ff ini adalah yuyu hansa.. tapi belakangan aku merasa itu nggak sinkron antara judul dan isi. Jadi aku menggantinya menjadi MATAHARI & VENUS Yang dimaksudkan MATAHA...