CATATAN KOPI 5 : Keakuanku

174 28 1
                                    

"Mas.. bangun mas.. mas Ginan.. (Fira Mengoyak - oyak tubuhku)
"(Terbangun) Iyaa? Apa?"

"Sadar mas, udah jam 7 pagi (menampar pipiku pelan)"

"Iya ini bangun. Lu dari jam berapa?"

"Saya baru dateng kok mas, yaudah mas Ginan mandi sana. Saya buatin sarapan"

"Siap ndan! (Aku bersikap hormat dan mengangkat sebelah tanganku selayaknya upacara bendera)"

Setelah 15 menit, aku sudah keluar kamar mandi, kemudian merapihkan diri. Setelah selesai, aku menghampiri Fira.

"Nih mas, sarapan sama kopi nya. Saya mau lanjut beres - beres"

"Eh tar dulu, kaya nya hari ini kita tutup dulu"

"Kenapa tutup?"

"Kita pergi, lu ada jam kuliah ngga hari ini?"

"Kemana mas? Ngga ada sih, makanya saya dateng pagi"

"Yang bener? Ada ngga?"

"Beneran, ngga ada. Mau pergi kemana emang?"

"Kita nyari green bean, stok tinggal sedikit"

"Oke mas, mau berangkat jam berapa?"

"Nanti deh, sekitar jam 9"

"Yaudah kalo gitu. Oh iya mas, ada yang mau saya tanya ke mas"

"Mau nanya apa? Jangan susah - susah, gua belum belajar" (Sambil tertawa mencairkan suasana tegang yang ia cipta)

"Ih mas Ginan, saya serius"

"Iya, mau nanya apa?"

Kemudian dia menghampiri dan duduk disebelahku.

"Jawab serius! Mas, cinta itu apa?

"Lah kok? Nanya nya soal itu?"

"Udah, tadi kan katanya mau jawab" (Tatapannya penuh tanda tanya, ada yang coba ia kulik dariku)

"Cinta ya? Menurut gua, cinta itu lebih dari sekedar kata, cinta lebih rumit dari majas, sekalipun untuk pengertian pinggir jalan. Cinta adalah sekelumit fatamorgana yang mungkin jadi nyata, cinta beriman pada senyap"

"Mas, saya kan bukan anak sastra. Bahasa nya bisa sedikit ringan?, hehe" (Sambil tertawa)

"Lu tuh ya (sedikit menggelengkan kepala dengan senyum mengembang)"
"Intinya, cinta itu bakalan indah kalo kita sama orang yang tepat. Cinta itu rumit, bagi sebagian mereka yang terlilit. Cinta itu tak lebih dari menumpuk harapan - harapan kosong bagi mereka yang terus - terusan dibohongi. Nah, tinggal dari lu nya gimana, tergantung gimana cara lu pahamin cinta" Lanjutku.

"Nah, saya baru ngerti. Satu pertanyaan lagi, mas pernah jatuh cinta?"

"Ah, jatuh cinta ya? Gua lupa kapan terakhir gua ngerasain itu"

"Ah bohong, masa lupa.."

"Dulu pernah, jatuh cinta sama perempuan, namanya Ica. Kami kenal sejak sd, dan dia ninggalin saya baru ada 2tahun ini"

"Lah kok? Kan itu udah lama banget mas. Kenapa dia ninggalin? Apa dia selingkuh? Apa dia keluar kota? Apa karena restu orang tua? Kok masih ada aja yang ninggalin mas Ginan ya, padahal mas Ginan kan baik, dan.. pokoknya idaman deh, saya aja kagum sama mas"

"Dia ngga selingkuh Fir, ngga keluar kota juga, restu? Keluarga pun udah saling kenal kok. Dia pergi karena Tuhan lebih sayang sama dia"

"Maksudnya? Meninggal?"

Catatan Kopi In MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang