10. Jadi Gila

5.5K 810 123
                                    

“Gila ya gua tinggal dua minggu lebih dan lo udah punya pacar aja. Gua kick dari grup line Jomblo squad baru tau rasa.”

Kick aja Wen. Dia tega sama kita.” Seulgi ikut andil dalam memanas-manasi situasi. Ia semakin intens meledek Kaisar yang mukanya sudah merah padam karena mendengar ledekannya tadi.

“Gua sampe kebal jadi obat nyamuk!” Tambah Seulgi berapi-api.

“Dia nembaknya kapan sih?” Tanya Wendy penasaran, bertingkah seolah orang yang mereka bicarakan sedang tidak ada di tempat.

“Seminggu setelah lo berangkat, abis latihan basket masih keringatan kayak kuli bangunan. Gua bingung kenapa Krystal mau nerima.” Seulgi merespons dengan memutar bola matanya.

Jawaban darinya sukses membuat gadis yang berada di samping Kaisar tergelak.

“Tuh kan Krystal ketawa. Kayaknya dia mulai nyesel,” lanjut Seulgi yang disambut Wendy dengan antusias. Ia mulai menepuk-nepuk bahu Kaisar, membuat sahabatnya meringis kesakitan. “Siap-siap jomblo mas.”

“Kampret lo pada.” Sungut laki-laki itu sambil merogoh saku untuk mengeluarkan dompetnya. “Gua ngajak Krystal buat ketemu kalian ya biar makin kenal, bukan malah ngeliat harga diri gua diinjek-injek kalian.”

Dua lembar uang lima puluh ribu diselipkan diantara dua jari tangan kanannya. Ia mengangkatnya tinggi-tinggi di depan kedua sahabatnya. “Segini cukup?”

“Gila kalo lo ga sama Krystal mungkin sekarang lo udah gua gebet!” Teriak Seulgi bersemangat ketika matanya melihat lembaran uang itu digerakkan di udara.

Demi traktiran apapun Seulgi akan lakukan.

“Bagus bagus.” Kaisar mengangguk puas, matanya melirik ke arah gadis yang lebih pendek dari Seulgi. “Wendy mau ngomong apa?”

Wendy menahan tawanya yang nyaris keluar. “Gua juga gua juga!”

“Yang niat.” Pinta Kaisar, masih mengacungkan uangnya di depan mereka.

Helaan napas berat kemudian dikeluarkan gadis tersebut sebelum menuruti permintaan sahabatnya. “Gua bahkan mau nembak lo!” Cibir Wendy dengan wajah semanis mungkin.

“Kalian emang sahabat gua.” Kaisar menambah satu lembar uang lima puluh ribu lagi seraya tertawa puas.

“Nih jajan sana jangan berebut.” Usir laki-laki itu yang lalu merangkul pundak Krystal. Wendy tidak kuasa bergidik geli saat melihat sahabatnya bermanja-manja. Ia buru-buru membuang muka.

Seulgi disisi lain langsung menyambar uang tersebut dengan senyum lebar. “Makasih om.”

“Lo berdua beneran mau gebet Kai kalo dia ga sama gua?” Tanya Krystal tiba-tiba, menyebabkan suasana hening seketika sebelum mereka semua pecah dalam tawa.

Seulgi yang mendengarnya langsung terbahak, air matanya sampai keluar. Kondisi Wendy pun tidak jauh berbeda.

“Ya enggak lah!” Pekik mereka bersamaan, menganggap pertanyaan Krystal terlalu lucu dan mengada-ada. Mempunyai hubungan lebih dengan orang seperti Kaisar adalah suatu kemustahilan. Suatu kebohongan jika mereka bilang Kaisar itu tidak tampan. Laki-laki itu memiliki paras yang rupawan, tubuh tinggi dan atletis.

Dia adalah laki-laki yang menarik, meski begitu, baik Seulgi maupun Wendy tidak ada yang berniat atau bahkan membayangkan mempunyai hubungan lebih dengan sahabat mereka tersebut. Terbesit dibenak mereka pun tidak sama sekali. “Orang dia aja nganggap kita cowok!”

“Bener.” Kaisar mengamini. “Yang ada kita berantem mulu.”

“Oh gitu,” ujung bibir Krystal mulai tersungging. Kedua matanya lalu menatap Seulgi dan Kaisar secara bergantian. “Tapi kalo diliat-liat kalian tuh cocok juga ya.”

DESIRE [SeulRene] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang