Part 1

185K 2K 27
                                    

Author POV

Suara musik yang keras dan dentuman-dentuman dari meja DJ terdengar di seluruh penjuru ruangan klub . Klub ini merupakan klub terbesar dan terkenal di negara ini.

Siapa yang tidak tahu dengan Klub Stardust ? Jawabannya tidak ada. Tua , muda , laki-laki , wanita semua tahu, kecuali anak-anak balita tentunya yang belum mengenal dunia malam.

Klub dengan hiburan malam yang paling terkenal. Klub ini terletak di pusat kota Jakarta. Jadi tidaklah heran kalau klub ini selalu ramai di datangi banyak orang. Apalagi kalau hari Jumat dan Sabtu. Antrian masuk klub ini sangat ramai.

Seorang wanita berambut panjang berombak yang tergerai indah dengan bibir merah menyala serta rokok yang terselip di tangannya melenggok-lenggokan badannya mengikuti irama musik. Tubuhnya yang seksi menambah erotis tarian yang dilakukannya di bawah gemerlap lampu-lampu temaram yang menerangi lantai dansa klub.

Banyak mata tertuju kepadanya. Ditunjang dengan paras cantik , tubuh seksi yang terbalut dengan gaun merah menyala yang ketat , sangat menggoda iman para kaum adam yang melihatnya. Apalagi bibir nya yang di poles lipstick merah menyala , membuat semua kaum adam meneteskan air liur nya , dan ingin segera mencium nya.

"Kiki ?" ucap seorang pria bertubuh gempal dalam setelan jas yang terlihat mahal dan sepatu Louis Vuitton keluaran terbaru bulan ini.

Wanita itu langsung menghentikan gerakannya yang sedang asyik mengikuti dentuman musik dan melihat ke arah datangnya suara yang memanggilnya.

"Yes, can I help you?" ujar wanita bernama Kiki itu tanpa ekspresi, walau tanpa ekspresi pun parasnya tetap sangat menawan.

Pria bertubuh gempal yang berumur kira-kira lima puluh tahun itu langsung merengkuh tubuh Kiki. "Ayo ikut saya. Saya tahu kamu bisa memuaskan saya bukan?" ujar pria itu tanpa basa-basi sambil tersenyum menyeringai dan matanya tidak lepas dari belahan payudara Kiki yang tampak karena belahan V rendah pada gaun yang dikenakannya.

Kiki melihat malas pada pelanggannya malam ini. "Oh shit! What the hell Diana do!" ujar Kiki dalam hatinya. Seharusnya Diana , sahabat sekaligus manajer nya a.k.a "Mami" begitu di dunia malam disebut, mengatur semua pelanggan yang akan mem-booking nya. Kenapa malahan yang datang ikan pesut ini.

"Are you already make appointment with me sir?" ujar Kiki tetap dalam bahasa Inggris nya, sebenarnya dia paling tidak suka kalau pelanggannya om-om yang terlalu tua seperti ini. Apalagi om-om ini bertubuh gempal dan seperti maniak seks.

"Appointment? Tentu saja tidak. Apa kamu tidak tahu siapa saya?" tanya pria tersebut sambil tangannya terus bergerilya bebas di bokong Kiki.

Ingin rasanya Kiki menampar dan mengusir pria di hadapannya ini. Tapi ia tahu , itu tidak mungkin ia lakukan, mengingat posisi nya yang sangat tidak menguntungkan. Lagi pula toh dia juga sudah terbiasa di pegang oleh banyak laki-laki.

"Maaf , tapi saya tidak mengenal siapa anda sir." ucap Kiki sambil menuangkan minuman untuk pria itu, walau ia tidak menyukai pria itu sama sekali, ia tetap harus profesional.
Karena kemahiran nya dalam 'melayani' tamu-tamu seperti hal kecil ini , maka Kiki dikenal sebagai wanita penghibur kelas atas dan namanya banyak dikenal oleh para lelaki hidung belang.

Laki-laki gempal ini tertawa sambil menerima gelas berisi whisky yang diberikan Kiki.

"Beliau adalah Tuan Paul dan Tuan Paul merupakan salah satu penanam saham di klub ini." bisik salah satu bodyguard Tuan Paul itu pada Kiki.

Kiki langsung memasang senyuman sebaik mungkin untuk pelanggannya malam ini. Sepertinya hari ini merupakan hari keberuntungannya. Laki-laki gempal di hadapannya ini pasti akan memberikan bayaran yang bisa mengisi dompet nya selama dua bulan penuh. Wajah tanpa ekspresi Kiki langsung berganti dengan topeng penuh senyuman manis miliknya.

Cinta Sang Kupu Kupu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang