Part 21

19.7K 713 38
                                    

Author POV

Hari ini cuaca cerah namun juga berawan , suasana siang ini sangat mendukung untuk berjalan-jalan.

Valerie yang hari ini sedang tidak bekerja, memutuskan membawa Mikhaela berjalan-jalan ke taman dan ke mall di dekat rumahnya.

"Ayo Mikha, kita pergi shopping ya." ucap Valerie pada putri nya itu dan kemudian ia menggendong putri nya itu.

Tiba-tiba handphone Valerie berdering. Tertera beberapa nomor yang tidak di kenal Valerie.

"Siapa yang menelponku sebanyak ini?"

Valerie mencoba menelpon balik penelponnya namun tidak diangkat.

Di satu sisi Michael mengumpat, baterai handphone nya habis di saat-saat penting.

Sudah berulang kali Michael berusaha menelpon Valerie namun tidak ada jawaban.

Michael sudah tiba di Jakarta, ia melesat ke rumah Valerie alias Kirana begitu ia mendapat informasi alamat dan nomor telepon Valerie Santiago. Untungnya saja Michael mempunyai banyak mata-mata dan power yang kuat dalam bisnis hingga untuk mendapatkan informasi tentang Valerie Santiago tidaklah sulit baginya .

Setiba nya ia di depan rumah berpagar besi yang dicat warna coklat nan menjulang tinggi itu, Michael memencet bel berulang kali dengan tidak sabar.

Dua orang penjaga berbaju hitam-hitam segera menghampiri Michael.

"Maaf, anda mencari siapa ?" tanya salah satu penjaga itu pada Michael.

"Dimana nona mu?! Sampaikan padanya Michael Lewis Hamilton ingin bertemu dengannya!" ujar Michael tegas.

Dua penjaga itu saling berpandangan, mereka tidak bodoh hingga tidak tahu sama sekali tentang kehebatan keluarga Hamilton, namun mereka juga tidak akan sembarangan memberikan akses masuk ke dalam kediaman bos mereka.

"Maaf nona yang mana yang anda maksud tuan Hamilton? Dan apa anda sudah membuat janji terlebih dahulu?" tanya penjaga itu lagi.

Michael menatap tajam ke arah kedua penjaga itu, namun Michael juga mengerti bahwa pihak keamanan memang tidak mungkin membiarkan sembarang tamu masuk kedalam kediaman bos mereka, kalau sampai itu terjadi keselamatan bos mereka bisa terancam.

"Saya mau bertemu dengan nona Valerie Santiago. Sampaikan saja tuan Hamilton ingin bertemu dengannya secara langsung." ucap Michael dengan tenang.

Para penjaga itu terlihat segan. "Maaf tuan Hamilton, namun anda harus memiliki janji terlebih dahulu untuk bertemu dengan nona Valerie. Saat ini pun beliau sedang tidak ada di rumah."

Michael mengangguk. "Baiklah terima kasih." lalu Michael masuk ke dalam mobil dan menginjak gas dalam-dalam meninggalkan kediaman Santiago.

Tanpa Michael sadari, mobilnya baru saja berpapasan dengan Valerie yang sedang menggendong Mikhaila pulang ke rumah mereka.

"Apa kau senang sayang?" tanya Valerie pada putri nya itu.

Mikhaila yang masih balita itu tertawa begitu mama nya mengajaknya bicara. Walau belum lancar berbicara, namun Mikhaila sangat cerdas, ia terlihat seperti mengerti apa yang dibicarakan orang dewasa, itulah yang menambah kegemasan Mikha.

"Ayo kita pulang. Mama harus kembali bekerja sayang." lalu Valerie pun masuk kembali ke kediamannya setelah ia dan Mikha puas berjalan-jalan di taman.

................................

Author POV

Terkadang kehidupan itu memang seperti permainan. Terkadang bila keberuntungan sedang ada di pihakmu, semua akan berjalan sangat lancar dan bisa juga sebaliknya.

Cinta Sang Kupu Kupu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang