Part 9

32.2K 824 14
                                    

Author POV - Kediaman Hamilton

"Apa kau suka pedas?" tanya Mike sambil sibuk mengaduk telur, susu , butter dan tepung untuk pancake nya.

Kirana bingung "Apa kau akan membuat pancake pedas? Bukankah pancake itu identik dengan coklat dan eskrim serta hal-hal manis lainnya?"

Michael tersenyum, ternyata banyak hal yang membuat Kirana memang terlihat lugu dan belum tahu banyak tentang dunia.

"Aku akan membuat savoury pancake, pancake ini dapat diberi topping ham dan keju atau sosis kalau kau suka." ujar Michael lagi sambil kali ini menuang adonan pancake ke atas teflon.

Kirana memperhatikan Michael dengan pandangan takjub. "Sudah lama sekali aku tidak makan masakan buatan rumah."

Michael menangkap sedikit tatapan berkaca-kaca di mata Kirana. "Aku dapat membuatkanmu pancake ini setiap hari bila kau mau." ujar Michael tulus yang dibalas dengan sebuah semyum dari Kirana.

"Kau belum menjawabku, jadi apa kau suka pedas?" tanya Michael lagi.

"Aku suka pedas Mike."

Michael langsung memotong cabe rawit sedikit, dan di campurkan nya cabe rawit potong itu ke dalam tumisan daging sosis.

Dengan cekatan Michael membalik teflonnya , Kirana melihat Michael dengan mata berbinar-binar, seperti anak kecil yang sedang menonton atraksi akrobat.

Lalu setelah Michael mengangkat pancake itu dari teflon, Michael menambahkan parutan keju di atasnya.

"Tadaaaaaaaa." ujar Michael sambil mempersembahkan savoury pancake hasil karya nya dengan bangga.

"Ayo dicoba, kau pasti akan merasa sedang makan di restauran yang mendapat bintang lima dari Michelin."

Kirana memotong pancake di depannya dan di coba nya dengan lahap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kirana memotong pancake di depannya dan di coba nya dengan lahap. "Ini sungguh enak sekali Mike. Kau berbakat dalam memasak."

Michael terus memperhatikan Kirana, cara Kirana makan, cara Kirana sedang membetulkan anak rambutnya yang jatuh di samping pipinya, cara nya tertawa dan bicara.

Tangan Michael tiba-tiba saja terulur menyentuh pipi Kirana, ujung jempol nya membersihkan bekas saus tomat di sudut bibir Kirana.

Waktu seakan berjalan sangat lambat.

Mata mereka berdua saling bertumbukan.

Perlahan tapi pasti, Michael makin mendekatkan wajahnya, Kirana tahu sebentar lagi Michael akan mencium dirinya.

"Gubrak..."

Mereka berdua sama-sama menjauhkan diri ketika mendengr suara barang jatuh dari belakang.

"Maaf tuan, saya pikir tuan sedang pergi." ucap salah seorang pelayan yang tanpa sengaja menjatuhkan buku masak yang dipegangnya.

Cinta Sang Kupu Kupu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang