Author POV
Dari sejak kecil, Kirana tidak pernah bermimpi yang muluk-muluk.
Kirana hanya selalu berdoa agar diberikan kesehatan untuk dirinya dan juga mama nya.
Ia tidak pernah bermimpi seperti anak gadis kebanyakan di usianya.
Sebelum menjadi kupu kupu malam, Kirana masih hidup di desanya dan setiap hari Kirana harus membanting tulang nya dengan berjualan kue dan juga bekerja di pom bensin dekat rumah nya.
Setiap malam ia akan membuat kue-kue yang akan ia jual keesokan paginya. Pagi-pagi buta ja akan menitipkan kue-kue itu ke warung, setelah itu Kirana pun berangkat kerja dan menjaga pom bensin di pinggir tol yang paling dekat dengan desa nya sampai pukul lima sore, setelah itu ia mengurus pekerjaan rumah dan memasak untuk dirinya dan mama nya.
Begitu terus keseharian masa kecil Kirana.
Kirana hanya sekolah sampai kelas tiga SMP , setelah itu ia memutuskan untuk bekerja saja agar ia dapat menghidupi mama nya.
Lagi pula papa tirinya sama sekali tidak pernah memberikan nafkah sepeserpun pada Kirana maupun mama nya.
Bahkan ketika mama Kirana jatuh sakit, si brengsek itu lebih memilih judi dan mabuk-mabukan di pos siskamling.
Alhasil uang jerih payah Kirana pun selalu menjadi sasaran Rahmat, papa tiri Kirana untuk melunasi hutang-hutang judinya.
Kirana hanya bisa menangis dan pasrah.
Ia selalu meminta mama nya untuk segera pergi dari desa , dan meninggalkan papa tirinya.
Namun mama Kirana selalu menolak dan berdalih kalau ia mempunyai hutang budi pada Rahmat.
Rahmat juga memiliki seorang anak laki-laki yang sebaya dengan Kirana, Kirana selalu merasa tidak nyaman bila berada di dekat kakak tirinya itu.
Pernah Kirana mendapati kakak tirinya yang bernama Rohman itu mengintip ketika dirinya sedang mandi.
Kirana juga tidak berani melaporkan hal itu pada mamanya, Kirana takut mamanya akan makin bertambah sakit bila mendengar hal itu.
Suatu sore, Laras mama Kirana diajak oleh tetangga mereka untuk menerima pengobatan gratis di desa sebelah, Rahmat pun sedang asyik berjudi di pos siskamling, tinggalah Kirana dan Rohman berdua di rumah.
Rohman tiba-tiba saja mendekap Kirana dari belakang dan menutup mulut Kirana yang hendak berteriak.
"Ssstt... Jangan berisik! Lakukan saja yang gue perintahin!"
Bau alkohol dari mulut Rohman sangat menyengat membuat Kirana mual.
Kirana meronta sekuat tenaga dan menendang-nendang kakinya ke udara untuk melepaskan dirinya.
"Breettt..." kancing daster yang Kirana kenakan pun copot dan bagian depan dasternya sudah robek hingga menampilkan separuh payudara Kirana.
Rohman makin gelap mata dan mulai menciumi dan menggerayangi Kirana.
Kirana segera meronta lebih kencang, ia tahu bahwa ia akan segera diperkosa.
Dengan sisa tenaga yang tersisa , Kirana mendorong dan menendang Rohman tepat di bagian alat vitalnya hingga Rohman berteriak mengaduh kesakitan.
Untung saja badan Rohman tidak terlalu besar dan juga Rohman sedang dalam pengaruh alkohol, Kirana langsung berlari sekuat tenaga keluar dari rumahnya dan meminta pertolongan pada tetangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Kupu Kupu Malam
RomanceTerjerumus dalam kelam nya dunia malam , membuat Adinda Kirana mati rasa. Hati nya sudah tidak bisa lagi merasakan artinya cinta semenjak kejadian beberapa tahun silam yang membuat dirinya terjebak dalam kubangan penuh dosa. Dosa yang sangat besar...