Part 3

85.6K 1.3K 8
                                    

Author POV

"Gimana Ki? Apakah dia tampan? Bagaimana bisa dia menyuruh elu untuk pindah ke rumah nya? Jadi apa lu setuju?" cecar Diana saat Kirana sedang memasak makan malam nya. 

Kirana melirik Diana malas. "Yah gitu deh." ujar nya.

Diana balas menatap Kirana dengan ekspresi sebal "Gitu deh gimana? Elu mah cerita setengah-setengah. Gue bener-bener enggak tahu loh kalau yang book lu kemarin itu pengusaha terkenal sekaligus masuk jajaran orang terkaya sepuluh besar di Indonesia."

Kirana mengingat kembali kejadian kemarin saat dirinya berjabat tangan dengan Michael, dia sempat menatap betapa indah mata Michael. Mata itu mampu menghipnotis dirinya . Kirana kembali mengingat sambil tertawa ketika ia menyatakan setuju ah salah , tidak setuju maksudnya.

1 minggu lalu...

"Deal?" tanya Michael pada Kirana.

"Deal." sahut Kirana sambil membalas uluran tangan Michael, namun yang terjadi malahan tangan Michael digigit oleh Kirana sehingga Michael berteriak.

"Ahhhh!!!!! Are you crazy?!" amuk Michael saat itu juga.

Kirana balas menatap nya galak. " I am sorry sir, I don't know who's the craziest here."

Michael membelalak tidak menyangka dengan serangan tiba-tiba yang ia dapat barusan.

"Maaf tuan Michael yang terhormat , walaupun saya wanita panggilan , tapi saya bukan lah penipu. Maaf saya harus menolak semua tawaran anda. Uang anda akan saya kembalikan sepenuhnya besok. Permisi saya pamit dulu." ujar Kirana lagi kemudian berlalu dari mansion Michael meninggalkan Michael dengan ekspresi yang sukar ditebak.

Seorang Michael Lewis Hamilton yang paling di idolakan oleh kaum wanita saat ini dengan mudah nya di tolak oleh seorang perempuan. Michael tidak terima sama sekali , ego nya terasa dicubit. Michael Lewis Hamilton akan membuat perhitungan.

"Ki... Kiki... kok lu malahan melamun sih?! Jadi gimana ? Lu setuju?" tanya Diana membuyarkan kilas balik Kirana.

Kirana menggeleng "enggak , gue tolak dia , lagipula langganan-langganan gue bisa kabur kalau gue kelamaan off." jawabnya.

"Adinda Kirana! Elu tuh bego atau apa ya?! Kenapa lu tolak?! Lu tuh bisa jadi nona kaya dalam sebulan tanpa menjual diri lu!" ujar Diana kesal.

"Gue enggak mungkin nipu orang-orang Di, itu sama aja nipu orang tua nya Di, dan mama nya saja baik sekali. Gue sama sekali enggak tega kalau harus nipu orang sebaik dia Di." lanjut Kirana.

Diana paham , Kirana tidak akan sanggup menipu orang , karena dirinya sendiri sudah cukup merasakan bagaimana pahit nya ketika dirinya ditipu hingga seperti sekarang.

"Sori Ki , gue enggak maksud begitu. Gue hanya mau lu bisa bahagia Ki." sesal Diana.

Kedua sahabat itu pun bertatapan kemudian tersenyum bersama. Mereka memang saling memahami satu dan yang lainnya.

Di sisi yang lainnya. Michael Lewis Hamilton sedang mengadakan rapat penting bersama dengan seluruh bawahannya. Tetapi pikirannya tetap tertuju dengan sosok perempuan cantik yang membuat dirinya sempat tertegun. Michael terus mengingat setiap inci bibir Kirana yang terasa lembut , entah apa karena Kirana merupakan wanita panggilan atau memang pesona nya yang mampu membuat seorang Michael hampir saja enggan melepaskan sentuhan bibir Kirana karena rasanya yang begitu memabukan.

Ketika Michael menguasai bibir Kirana sepenuh nya, perempuan itu mulai membalas ciuman Michael, itu lah yang membuat dirinya sadar kemudian dengan enggan menghentikan ciuman nya. Ya , dia sudah bertekad dia akan membuang semua rasa cinta , rasa sayang dan semua rasa yang hanya akan mengantarkannya pada rasa kecewa karena telah di khianati.

Cinta Sang Kupu Kupu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang