CURCOL 15

1.1K 35 0
                                    

CURCOL 15

Hari demi hari aku jalani dengan sedikit rilex. Mungkin usaha untuk Move On - ku sedikit berhasil.

Cara ke-3 move on : Cari seseorang yang bisa membuatmu lupa akan dia.

Aku sudah menemukannya, tapi aku tidak pernah berniat untuk berhubungan seperti Pacaran. Dia lebih kaya pengganti Bang Yogi.

Curcol sedikit gak papa kan?

Sepertinya aku gagal untuk jadi Montok. Kenyataannya aku beratku berkurang jadi 50 kg dari 52 kg. Gak apa - apa deh. Yang penting aku Happy aja.

Ini hari terakhir Ujian Semester Ganjil. Ujian berlangsung sempurna. Alhamdulillah hampir semua pertanyaan aku jawab dengan otakku sendiri. Berbanggalah kamu para siswa DIS yang dikaruniai otak encer.

Aku berjalan keluar ruang ujian dan menemukan Vian dan Glen duduk santai ditepi lapangan. Mereka juga melihatku. Aku berjalan kearah dua manusia yang sedang melambaikan tangan padaku.

"Hai, Lik.... gimana nih ujiannya?" Tanya Glen.

"Biasa aja sih, Kak. Kayak gak tau ujian DIS kek apa. Kakak - kakak gimana?" aku duduk disamping Vian. Kalo disamping Glen bisa - bisa aku gak selamat pulang ke rumah. Siap - siap aja digoreng Hanny hidup - hidup.

"SUSAH!" jawab kedua senior itu. Setelah jawab barengan mereka ber - high five ria. Apa banget gitu. "Lo bakal ngalamin masa - masa kek kita, Lik." tambah Glen dan dibantu anggukan Vian. Aku ngangguk - ngangguk mengerti. Kan Ujian di DIS melebihi UN! UN menggunakan Bahasa Indonesia. Lah? DIS? Jangan ditanya.

"Maka dari itu, karena Ujian kita sudah berlalu, kita lagi bingung liburan besok kemana. Dan kita berdua mau nge - plan holiday kita ke Bali. Mau ikut gak?" Tanya Glen bersemangat.

"BALI??? MAU BANGET!!" aku menjawab setengah berteriak.

"Apaan nih mau - mau?" Hanny nyelonong pembicaraan kami.

"Ini, Hanny Bunny. Kita bertiga mau liburan ke Bali. Ikut gak?" jelas Glen dan merangkul Hanny yang sudah duduk disampingnya.

"Hah? Bali?" Hanny meyakinkan telinganya tidak salah dengar. Glen, Vian, dan aku mengangguk serentak. "Bukannya nanti semester dua, anak kelas sebelas ada karya wisata ke Bali? Masa dua kali sih? Lagian kalian para senior, katanya perpisahan angkatan just for student - nya di Bali. Gak bosen?"

Oh iya! aku sampai lupa kalau di DIS ada satu kebiasaan. Dimana, setiap anak kelas sebelas akan mengadakan Karya Wisata. Terserah sih kemana. Kalau tahunku berencana ke Bali.

Dan setiap anak duabelas punya acara "Perpisahan Angkatan - Just For Student." Isinya memang hanya murid. Hanya para Walikelas yang menemani. Dan tahun ini juga merayakannya di Bali.

Glen menepuk jidatnya. "Oh iya! kelupaan! Trus gimana dong? Masa gak liburan?"

"Anyer aja yuk!" ajak Vian. Glen langsung menoyor kepala temannya itu.

"Terlalu jauh anyer mah."

"Puncak?" tawar Hanny.

"Terlalu panas disitu, Han." Jawab Glen lagi.

"Batam?" tawarku. Belum sempat Glen menjawab, Vian sudah memberi solusi terakhir.

"SINGAPORE?" kami bertiga tersenyum penuh terima kasih pada Vian. Glen yang tadi merangkul Hanny, kini berpindah merangkul sahabatnya itu dan langsung mengacak - acak rambutnya Vian.

"Pantes lo menang olimpiade Fisika! Gak nyesel gue punya temen otak encer kek lo. SINGAPORE WE'RE COMING!!!"

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

MISS CURCOL DAPAT JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang