CURCOL 13

1.1K 33 0
                                    

"Abi?" Abi berjalan mendekatiku dan Vian. Dia sempat menatap horror pada Vian. Sebenernya, dia memang suka menatap semua horror dengan muka datarnya itu.

"Mama lo bilang, lo pulang bareng gue aja. Soalnya, Mama lo ngadain acara di tokonya. Ortu gue juga ada disana. Jadi, lo bareng gue aja. Sekalian searah." Jelas Abi. "Dan, plis! Jawab telpon Mama lo, Lik. kenapa lo selalu gak ngangkat telpon Mama lo sih? heran." Tambah Abi dengan muka kesel. Tapi tetep datar ya pemirsa.

"Vi, keknya gue gak bisa pulang bareng lo deh. Lo denger sendiri, kan?" aku menatap Vian dengan muka penuh maaf.

"Gak papa kok, Lik. Santai aja. Lagian bensin motor gue gak habis karna nganter lo." Canda Vian dan membuahi satu tonjokan lemah dariku dilengannya. Hei, lengan Vian berotot. "Kalo gitu gue cabut dulu. Lo jaga Lika ya." Vian menepuk bahu Abi ringan. Setelah Vian menghilang di ujung koridor Abi mengomel.

"Apaan sih? emang tampang gue ada tampang mau 'ngapa - ngapain' lo ya?" tanyanya. Aku mengangkat bahuku.

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

Abi memarkir mobilnya didepan Toko Kue - oke, nama tokonya adalah CakeHos Adyo - Mamaku. Heran, kenapa tokonya kosong? Padahal, setiap aku kesini, pasti selalu rame. Walaupun mereka cuma duduk dan minum kopi, tapi toko Mama emang selalu rame.

"Bi, keknya udah tutup deh. Lo yakin kita disuruh kesini?"

"100 %" jawabnya pendek.

Abi membuka pintu yang bertulisan CLOSE didepan kami dengan tangan kanannya yang diperban dan masuk kedalam toko yang sudah gelap itu dan ditambah lagi ini sudah malam. Sebenernya kami gak langsung kesini dulu, Abi ada urusan sebentar di Bank ada masalah dengan tabungannya dan aku tidak tau itu apa sampai akhirnya kami sampai disini jam 7 malam.

Aku dan Abi masuk kedalam toko yang sedikit menyeramkan. Kami berjalan kearah pintu dapur toko kue mama ini. Masih banyak pegawai Mama yang lembur. Mungkin ada pesanan Kue.

"Nyonya Clark sudah menunggu di ruangan pribadinya, Mbak." Kata Kak Lilis - salah satu pegawai Mama yang aku kenal. Kami mengangguk dan berterima kasih padanya. Lalu melanjutkan berjalan kearah pintu yang ditunjuk Mbak Lilis.

Saat kami masuk, lampu kamar ini mati dan tidak ada siapa - siapa.

"Lo yakin Bi?"

"Yakin! Bawel lo!"

"Tapi ini gak ada...."

"SURPRAAAAAAIIIIIS" seketika lampu hidup. Aku sama sekali lupa kalau aku hari ini ulang tahun. Aku melihat Mama - Papa Abi dan kedua adik kembarnya. Hanny, Kila, dan Dara. Ditambah Mama dan Daddy.

"Daddy!!!!!!! Its really big surprise. I miss you so much!!!" aku berlari kearah Daddyku dan melompat kepelukannya.

"Oh, Sweetheart. You can make your daddy cant breath." Jawab Daddyku tapi tetap membalas pelukanku. "Happy birthday, my Girl. You've already 17 today!"

Aku melepaskan pelukanku. Aku melihat ada yang janggal sama spanduk yang tertempel di dinding itu. 'HAPPY BIRTHDAY LIKA AND ABI'. Berarti, Abi juga ulang tahun dong?

"Happy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday~ Happy birthday~ Happy birthday to you~ HAPPY BIRTHDAY ABI AND LIKAA!!!!"

JEDEERR...

PRUUUTTT...

SPREEET....

TEEEET.....

Segala bentuk terompet bahkan kembang api - paper version - digunakan setelah selesai bernyanyi. Semua orang terlihat gembira, kecuali Gino. Hei, dia memang begitu. Biarkan saja. Kalo diladenin, bisa merusak acara. Abi? jangan ditanya. Dia lebih terlihat sangat tidak gembira dari pada Gino.

MISS CURCOL DAPAT JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang