Nyaris mustahil untuk menghentikan aktivitas Hyun yang mulai memanas di dalam ruangan besar itu. Yura sendiri seakan telah terhipnotis, seperti biasa, hingga ia tak dapat lagi memikirkan apa-apa selain mendambakan Hyun lagi dan lagi. Gadis itu mengerang saat Hyun mulai menciumi pundaknya, merasakan sensasi luar biasa yang dapat sekaligus membuatnya lemas tak berdaya.
Sentuhan itu masih sama rasanya, seperti 6 bulan yang lalu, atau bahkan di dalam mimpi semalam...
Tak bisa dipungkiri, tubuhnya ingin lagi, ingin yang lebih jauh dari ini.
Namun ketika tangan Hyun mulai membuka dua kancing kemejanya sendiri, tiba-tiba saja ia berhenti, dan duduk lemas di kursi kerjanya seraya menutup wajah menggunakan kedua tangan.
"Apakah ini artinya... aku sudah..." Hyun bergumam sendiri, teringat perkataan sang ayah 22 tahun ya lalu.
"Appa... Apakah suatu saat nanti aku bisa jatuh cinta hanya pada satu wanita, seperti appa pada eomma? Aku ini kan, incubus murni, bukan yang telah dikutuk seperti appa..." Tanya Hyun pada sang ayah, sembari asyik bermain game console.
"Mungkin saja!" Jawab Jung singkat.
"Lalu bagaimana ciri-cirinya jika aku mulai jatuh cinta?" Tanya Hyun lagi, menuntut penjelasan yang lebih mendetail.
"Ketika kau merasa bahwa kau hanya bisa memakan energi wanita itu... sampai-sampai kau kecanduan untuk menyentuh wanita itu hingga bisa membuatmu gila jika tidak menyerap energinya sehari saja, dan kau akan selalu terpikirkan akan wanita itu setiap kali kau memangsa wanita lain. Rasa sukamu padanya akan membuat energi dari wanita lain terasa tak enak, bahkan tubuhmu juga akan menolak untuk menyerapnya... saat itulah, ketika hanya ada satu-satunya wanita di pikiranmu, satu-satunya wanita yang menurutmu memiliki energi terenak di dunia, maka itu tandanya kau sudah jatuh cinta padanya, dan jika sudah seperti itu, kau, dan semua incubus murni, tak akan bisa lepas darinya sebelum kalian 'bersatu' dengan wanita itu, sampai ia melahirkan keturunanmu... barulah kau bisa menyerap energi wanita lain lagi." Jelas Jung, hingga membuat Hyun mengernyitkan dahi karena menurutnya itu adalah hal yang mengerikan baginya yang tak pernah tahan untuk memangsa wanita yang sama hingga berkali-kali. Betapa bosannya jika benar harus seperti itu. Menurutnya.
"Lalu, jika wanita itu tak juga bisa memberiku keturunan, bagaimana?" Tanya Hyun semakin penasaran.
"Maka mau tak mau kau harus mencobanya terus!" Jung menimpali seraya terkikik jahil.
"Lalu kalau sampai dia meninggal tapi masih belum bisa? Aku bagaimana? Masa aku tak bisa makan lagi seumur hidup!" Keluh Hyun, membanting game stick nya ke atas sofa.
"Itu pengecualian... jika dia meninggal, itu artinya kau sudah terbebas dari ikatannya. Kau sudah bisa memangsa wanita lain lagi. Tapi..."
"Tapi?" Tuntut Hyun.
"Mulai dari sana, mungkin hidupmu akan terasa semakin berat." Jelas Jung, "Karena ketika kau sudah terlanjur mencintai wanita itu, kau tak akan sanggup merelakan kepergiannya. Mungkin sekarang ini masih belum bisa kau bayangkan bagaimana rasanya, karena kau belum pernah mengalami rasanya jatuh cinta, tapi nanti, ketika kau sudah menemukan belahan jiwamu, seperti appa menemukan eomma, maka kau mungkin akan rela jika hidupmu berada di tangannya, dan mati bersamanya adalah yang terbaik agar kau tak sampai merasakan betapa sakitnya kehilangan."
"Tidak mungkin! Aku tidak mungkin..." Gumam Hyun menepis dugaannya sendiri.
Yura bangkit terduduk, masih di atas meja kerja Hyun, kala sudah bisa menyadarkan diri dan kembali pada akal sehatnya lagi. "Sekarang aku tau.... bahwa semalam itu, benar-benar bukan mimpi, iya kan?" Seru Yura menuntut sebuah penjelasan dari lelaki yang tengah duduk di kursi kerja, di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped by A Cold Pervert
Romancecerita ini merupakan sequel dari BASTARD ON MY LIPS. *Tapi gapapa sih kalo mau langsung baca ini tanpa baca BOML terlebih dahulu ?* cerita ini mungkin hanya sesuai untuk dibaca oleh usia 15 tahun ke atas.