Chapter 12 : Is He Taehyung?

5.5K 713 133
                                    

Do u care that it hurts? -he
.
.
.

Ji won berjalan gontai menuju kamarnya di lantai atas. Lalu turun lagi kebawah setelah membersihkan diri. Tentu saja untuk menemui suaminya. Yang terus memberi pesan kepadanya agar cepat pulang.

Saat membuka pintu, ternyata Taehyung sedang duduk di sofa, yang entah dipindahkan kesini sejak kapan. Ia sedang menulis berkas dengan laptop disebelah kanannya. seperti tengah sibuk dengan beberapa berkas pekerjaannya.

Suara pintu tertutup, Taehyung baru menyadari kehadiran Ji won diikuti salamnya yang khas.

"Selamat malam tuan." ucap Ji won pelan.

Taehyung tidak tertarik, ia kembali lagi pada kesibukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung tidak tertarik, ia kembali lagi pada kesibukannya. Ji won jadi bingung sendiri harus berbuat apa. Jika dipikir pikir, ini pertama kalinya Ji won melihat Taehyung melakukan sesuatu yang mungkin saja berhubungan dengan pekerjaannya.

Ji won tau Taehyung sangat kaya. Tapi terlepas dari itu, Ji won tidak tau apa pekerjaan jelasnya. Ia memberanikan diri bertanya, daripada terus canggung lebih baik memulai percakapan.

"T--tuan, " Taehyung tidak bergeming, masih sibuk dengan laptop dan note nya. Tapi Ji won tetap melanjutkan, "Kalau boleh tau, sebenarnya pekerjaanmu itu apa?"

Taehyung diam sejenak, lalu ia memandang Ji won. Menghela nafas, "Aku seorang investor terbesar di beberapa perusahaan. Aku tidak berurusan dengan jabatan, melainkan mengenai persahaman." Kemudian fokus lagi pada laptopnya.

Ji won mengangguk-angguk paham. "Boleh aku bantu? Sepertinya tuan kerepotan sekali. T--tapi jika itu membuat tuan tidak nyaman--"

"Kemarilah dan susun semua berkas ini." potong Taehyung, tanpa mengalihkan pandangannya.

Tanpa banyak basa basi lagi, Ji won duduk tepat disamping Taehyung. Meraih semua berkas yang kebanyakan berisi perjanjian dan serah terima kemudian mulai menyusunnya sesuai konstruksi yang diberikan Taehyung.

Ji won juga membantu mengecek data yang ada pada berkas dan yang ada pada laptop. Setelah selesai, Ji won hendak membantu Taehyung berjalan. Tetapi, Taehyung langsung berdiri. Tanpa alat bantu apapun.

Ji won sedikit terkejut, ia terperangah sekaligus turut senang. "Tuan sudah bisa berdiri?" Tanyanya antusias.

"Ya aku berlatih seharian ini. Tapi memang belum bisa sepenuhnya."

[]

Beberapa hari ini aku sibuk membantu tuan Kim agar bisa berjalan seperti biasa. Aku menolak ajakan Jimin berangkat bersama, takut tuan Kim menduga yang tidak-tidak.

Bahkan aku rela menaiki mobil dan sopir pribadi dari tuan Kim untuk mengantar jemput aku ke kuliahan. Agar bisa pulang cepat.

Biar bagaimanapun, hanya aku yang bisa membantunya. Dia terlalu angkuh untuk menerima bantuan dari orang lain, sekalipun itu dari orang yang ia pekerjakan.

Endless. 'K.T.H'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang