It's almost happy, or indeed, it's never can be?
.
.
.Taehyung menggenggam tangan Ji won erat. Berharap penuh dalam hati agar istrinya itu segera siuman. Tidak hanya ia, diruangan itu juga ada Ibu Min, Yoongi, Ayah Kim dan juga Ibu Kim.
Mereka semua menatap sendu kearah Taehyung yang terlihat sangat frustasi, termasuk Ibu Kim. Sudah berkali kali Ibu Min dan juga Ayah Kim mengingatkan Taehyung untuk istirahat dulu. Atau minimal makan.
Ia sampai terus memakai earphone untuk mengabaikannya. Karena sejak kemarin, Taehyung sama sekali tidak makan atau bahkan tidur nyenyak. Hanya beberapa menit lalu terbangun lagi sambil menyebut nama Ji won.
Ia juga sudah tidak mengurusi Jimin lagi. Tentu saja ia mengutus pengacara hebat untuk kasusnya. Karena yang ada dalam pikirannya sekarang hanyalah Ji won, bahkan dirinya pun tidak ada.
"AAAAAAAAAAAHHHH.."
[]
"Hei kenapa?" Aku ingat saat itu menghampiri adik juniorku yang terdiam memandang gang kecil samping minimarket.
Tubuhnya berkeringat, mulutnya terbuka seperti habis menyaksikan sesuatu yang tidak biasa. Tapi saat itu, ia tak mengatakan apapun selain pamit untuk pulang.
Sejak saat itu, setiap kami bertemu saat ekstrakulikuler yang sama, ia seperti hendak memberi tau sesuatu. Namun selalu saja gagal, karena hal lain.
Akhirnya ia memintaku untuk bertemu disebuah taman. Taman komplek dekat rumahnya. Saat itu sore hari. Ramai orang. Kami melihat satu sama lain dari jalanan yang bersebrangan.
Saling melambaikan tangan dan tersenyum. Tepat saat itu, saat kami sama sama menghampiri. Sebuah mobil yang terparkir tak jauh dari kami mendadak melaju kencang.
Bukan tak sengaja, justru ia melakukannya dengan rencana. Aku ingat mata orang bermasker dalam mobil itu. Suara riuh disekitar kami yang berteriak menyaksikannya. Tapi kami tak sempat menghindar,
"AAAAAAAAAAAHHHH.."
"Kenapa Ji?" Taehyung memeluk istrinya yang berteriak dan tiba tiba menangis. Yang lain juga mendekat.
"Aku-- hiks.. Aku ingat-- hiks... Bagian dari ingatanku-- hiks.. yang hilang."
Ji won memeluk Taehyung sama eratnya.
"Orang-- hiks.. dalam mobil itu-- hiks.. sama dengan.. orang yang mencoba-- hiks.. mencelakaiku di gang itu."
Ibu Min tercekat mendengarnya, sementara yang lain merasa bingung. Tidak tau apa maksudnya.
Taehyung menangkupkan wajah Ji won, menghapus air matanya yang terus mengalir. Sebenarnya ia juga belum mencerna sepenuhnya apa yang Ji won katakan. Tapi ini bukan waktunya, ia harus menenangkan Ji won terlebih dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless. 'K.T.H'
FanfictionMin Ji won harus mengahadapi nasibnya malam itu, dikejar oleh seorang pembunuh dan mempertemukan dirinya dengan seorang sosiopat. Hingga takdir memaksanya untuk menikah dengan tetangganya sendiri, Kim Taehyung. ---------- Who knows After ending of...