BCFive (Angry Mom)

4.7K 533 59
                                    

'Dad, help!'
.
.
.

"Daddy- Daddy wake up! Mithio ingin pipith temani Mithio dad!" Anak berumur 4 tahun itu terus menggoyangkan punggung Daddy nya dari samping tempat tidur. Membuat sang empunya merasa terganggu dan mulai membuka matanya.

"Kenapa kau tidak bangunkan mommy, hm? Atau mengajak Ai." Mata Taehyung masih mengerjap-ngerjap melihat anak sulungnya yang cadel. Pasalnya ia baru saja memejamkan matanya, dan dalam masa hampir pulas namun terjaga kembali.

"Katsihan meleka Dad! Ai pahti takut menungguku diluarh toilet. Mommy juga lelah menjaga Mithio dan Ai seharhian." Taehyung membulatkan matanya, tidak menyangka anak laki lakinya sangat perhatian. Sebenarnya Taehyung juga lelah tapi mungkin Ji won lebih lelah darinya.

Michio menarik jari jari Taehyung mengajaknya ke toilet karena sudah tidak tahan lagi. "Daddy hurry up! Mithio tidak tahan lagi." Kali ini pose Michio memegang bagian bawah perutnya dengan wajah yang sangat sulit dikatakan.

"Okay, wait." Taehyung bangun dan memakai sandal rumah bulu miliknya. Lalu menggandeng Michio sampai ke toilet.

"Daddy ikut kedalam ya, kau belum bisa menyiram sendiri kan?" Michio menggelengkan kepalanya "No! Mithio bitha thendirhi." Lalu berlari ke dalam toilet lalu menutupnya.

Setelah beberapa menit Taehyung tersadar kalau jarak bak mandi mereka sedikit dalam. Untuk anak 4 tahun pasti sangat sulit mengambil air dari bak mandi yang lumayan tinggi, Taehyung mulai khawatir. Takut terjadi sesuatu dengan anaknya. Apalagi shower kamar mandi ini sedang rusak.

"Michio? Kau bisa mengambil air sendiri? Hati hati disana licin, mengerti?"

"Yesh dad."

3 menit berlalu. Taehyung masih menunggu anaknya di luar. Namun sepersekon kemudian terdengar teriakan anak anak. Ya itu teriakan Michio!

"Michio? What's going on? Michio jawab Daddy!"

"Daddy help! Aku jatuh hiks- hiks"

Tanpa banyak bicara Taehyung menggebrak pintunya dan menemukan Michio dengan kaki yang tergores pinggiran ubin. Taehyung menggendong anaknya ke dalam kamar. Menyalakan lampu dan membangunkan Ji won, lalu membaringkan Michio di atas kasur.

"Astaga! Kau kenapa nak? Di apakan Daddy mu?" Ji won sangat terkejut dan tidak habis fikir apa yang terjadi. Ini masih jam 3 malam tapi sudah menemukan anaknya yang terluka.

"No mommy, it wath my fault. Daddy hanya menemaniku ke toilet lalu aku terhjatuh di dalam." Michio berusaha menjelaskan kepada Mommy nya yang terlihat sangat khawatir.

"Taehyung! Kau tidak menjaga Michio? Seharusnya kau ikut ke dalam. Michio masih sangat kecil untuk itu."

"Ji dengar, aku sudah--"

"Diam, dan ambilkan kotak p3k di sana." Ji won tidak peduli lagi penjelasan Taehyung. Sekarang Michio lebih penting.

Tak lama Taehyung kembali dengan membawa kotak p3k dan memberikannya pada Ji won. Ia hanya bisa melihat dan pasrah saja dimarahi Ji won seperti itu.

"Michio itu masih kecil, belum bisa melakukan banyak hal sendiri." tangan Ji won mulai memberi salep pada pergelangan kaki Michio.

"Ji, tadi aku--"

"Seharusnya kau mendampingi nya Taehyung. Kau kan Daddy nya. Michio mengajakmu agar kau bisa membantunya, bukan hanya berdiam diri di depan pintu."

Okay, kali ini Taehyung hanya bisa menunduk pasrah. Ji won tidak membiarkannya menjelaskan apapun. Ia juga menyadari ini kesalahannya.

Tapi tanpa disadari Michio memandang Daddy nya dengan wajah merasa bersalah, ia ingin menjelaskan kepada Mommy nya tapi ia tau itu percuma. Malah Taehyung yang akan mendapat omelan lagi.

Endless. 'K.T.H'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang