Chapter ini adalah chapter flashback saat malam kejadian.
.
.
.
Suasana club saat itu benar-benar sangat bising. Namun bahkan orang-orang yang ada di dalam sana masih menikmati waktu mereka. Bahkan hingga waktu telah menunjukkan tengah malam.
Sedangkan gadis pemikik marga Kim itu kini melirik pada jam di tangannya. Ah, sial. Ia benar-benar harus pulang sekarang juga mengingat waktu menunjukkan pukul 12 malam. Atau ia akan mendapatkan panggilan dari Yoongi karena belum juga kembali dari club.
"Rose!!"
Gadis pemilik nama itu sedikit melirik ke arah Jennie. Pun mulai sedikit mendekat pada Jennie agar mendengar ucapannya mengingat ia dan Jennie saat ini berada di lantai dansa club.
"Aku harus pulang sekarang juga. Aku sudah berjanji pada Yoongi Oppa jika aku akan pulang sebelum tengah malam."
Rose baru saja akan menjawabnya. Tapi sebuah pelukan ia terima setelahnya dari balik tubuhnya. Dan gadis itu tahu siapa yang melakukannya.
"Jen, kau sudah akan pulang? Ayolah, Yoongi hyung juga tak akan tahu jika kau akan pulang telat. Dia pasti saat ini tengah berkencan dengan musiknya itu." Itu suara Jimin yang cukup lantang mengingat musik di club tersebut semakin bising. Yang tengah memeluk Rose pula saat itu.
"Ck, jika aku adukan ini padanya, kau pasti sudah habis di tangannya."
Lalu pandangan Jennie menangkap seseorang yang baru saja datang saat itu. Yang seolah tengah mencari seseorang di kerumunan para orang-orang yang ada di club tersebut.
"Bukankah itu Jeon Jungkook?"
Pasangan Park itu mengarahkan pandangan mereka. Dan benar apa yang dilihat oleh Jennie. Membuat Jimin yang melihat kehadiran pria itu kini menarik Rose bersamanya. Pun Jennie yang kini mengikuti keduanya yang mendekat pada Jungkook disana.
"Kau datang, Jeon."
Jungkook mengalihkan pandangannya pada Jimin disana yang kini merangkulnya.
"Hyung, kau benar-benar keterlaluan. Menyuruhku datang kemari saat tengah malam."
"Hey, tak perlu marah seperti itu." Lalu menarik Jungkook bersamanya. Sedangkan Rose dan Jennie hanya mengikuti kedua pria itu yang kini telah duduk pada sofa melingkar yang ada disana.
"Ja, karena kalian berdua sudah disini, maka aku akan memulai saja."
Ketiga orang disana tak terlalu mengerti apa maksud dari Jimin. Bahkan Rose sekalipun karena dia hanya mengikuti pria itu untuk datang kemari.
"Apa maksudmu, hyung?"
"Aku, Park Jimin, mewakili yang lainnya, ingin jika Jeon Jungkook dan juga Kim Jennie mengakhiri perang dingin di antara kalian berdua."
Kedua nama yang disebut itu kini saling menatap. Sebelum akhirnya menghindari tatapan itu satu sama lain.
"Hyung, kau jangan konyol. Kau pikir aku mau berdamai dengan gadis cerewet dan kasar sepertinya?"
"Mwo? Ya, kau pikir aku juga ingin berdamai dengan pria menyebalkan sepertimu? Bahkan kau sudah tak bersikap sopan padaku. Aku lebih tua darimu, kau harus ingat itu."
"Oh, pantas saja kau begitu cerewet. Aku bahkan bertaruh jika kau membohongi usiamu padahal kau sebenarnya berusia 40 tahun."
"Mwo? Kau mau kuhajar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
married with my enemy ❌ jenkook
Fanfiction[18+] ✔ Kim Jennie dan Jeon Jungkook, Adalah dua orang yang saling bermusuhan. Tak pernah mengenal lelah jika harus berdebat satu sama lain agar sang lawan kalah. Tapi, kenapa bisa mereka menikah ketika keduanya malah saling membenci satu sama lain...