"Kau baik-baik saja?"
Gadis itu terkesiap oleh sentuhan di pipinya saat itu. Mengalihkan pandangannya pada sosok sang kekasih yang masih berada di sampingnya saat ini. Dan memilih untuk memberikan senyumnya sebagai jawaban bahwa ia baik-baik saja.
Yoongi menghela napasnya. Akhir-akhir ini, Jennie terlihat sangat tak baik dimatanya. Terkadang, gadis itu akan demam tanpa sebab dan akan sembuh sendiri keesokan harinya. Itu terus terjadi hingga waktu hampir menginjak 3 minggu. Dan selama itu pula, pria itu mengawasi keadaan gadis itu. Memastikannya agar tak lagi tiba-tiba menjadi demam.
"Kau sudah makan sarapanmu hari ini?"
Jennie hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"Makan siang?"
Lagi. Hanya anggukan yang Jennie berikan. Masih belum mau mengeluarkan suaranya.
"Boleh aku bertanya sesuatu?"
Jennie tak menjawabnya. Hanya membiarkan Yoongi kini melanjutkan ucapannya.
"Kau ada masalah?"
Jennie lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya. Dan Yoongi yang melihat itu kembali menghela napasnya.
"Jen, kau tak bisa seperti ini terus. Bukan tubuhmu yang sakit, tapi hatimu yang sakit. Jika kau tak mau cerita apapun padaku, kau akan terus tetap seperti ini."
"Aku baik-baik saja, Oppa."
"Baiklah. Jika begitu, aku akan menyuruh Namjoon untuk menelpon ibumu. Agar beliau sendiri yang membujukmu untuk bercerita."
Yoongi sudah beranjak. Namun Jennie dengan cepat pula menahannya. Bahkan kini raut wajahnya memohon pada pria itu.
"Kumohon, jangan eomma. Aku benar-benar tak apa. Sungguh."
"Apa ada hubungannya dengan Jungkook?"
Jennie terdiam. Bahkan kini mengalihkan pandangannya dengan cepat dari Yoongi.
"Terjadi sesuatu antara kalian."
Itu bukan pertanyaan. Bahkan Jennie bisa merasakan bagaimana nada tidak suka yang Yoongi keluarkan dari apa yang ia ucapkan tadi.
"Katakan padaku apa yang terjadi."
Jennie masih menunduk. Ketika wajahnya kini kembali dihadapkan kembali pada Yoongi. Bahkan untuk menatap pada pria itu tak bisa ia lakukan.
"Jennie, aku butuh kau bicara."
"T-Tinggalkan aku sendiri, Oppa."
"Jennie--"
"Kumohon..."
Nada itu sangatlah memohon. Dan Yoongi hanya menghela napasnya berat sembari menjauhkan dirinya dari Jennie. Beranjak dari duduknya di atas tempat tidur milik Jennie.
"Makan malammu sudah kusiapkan dan aku akan kembali besok pagi. Telpon aku jika terjadi apa-apa."
Dan setelah mengatakan hal itu, Yoongi berlalu. Dimana Jennie hanya menatap kepergian pria itu. Bahkan Yoongi tak sama sekali menatapnya ketika pria itu pergi. Dan setelah mendengar suara pintu apartementnya yang tertutup, Jennie menghela napasnya. Membaringkan kembali tubuhnya di atas tempat tidurnya lalu menarik selimut hingga sebatas dadanya.
Persetan dengan Yoongi yang akan marah jika ia tak memakan malam yang sudah pria itu siapkan. Tapi selera makan gadis itu sudah menghilang setelah mengingat kejadian 3 minggu lalu. Kejadian yang tentunya hal yang paling menyebalkan baginya.
"Menikah denganku."
Jennie menutup matanya. Berusaha menghilangkan suara sialan itu yang entah mengapa tak pernah hilang dari pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
married with my enemy ❌ jenkook
Fiksi Penggemar[18+] ✔ Kim Jennie dan Jeon Jungkook, Adalah dua orang yang saling bermusuhan. Tak pernah mengenal lelah jika harus berdebat satu sama lain agar sang lawan kalah. Tapi, kenapa bisa mereka menikah ketika keduanya malah saling membenci satu sama lain...