Part 21

3.3K 275 8
                                    

Kedua mata gadis itu perlahan terbuka. Salahkan pada silau cahaya matahari yang dengan tak berperasaan membangunkannya. Dan sialnya lagi, ia merasakan bagaimana tubuhnya begitu remuk pagi ini. Seperti berlari marathon sejauh 1000 meter.

Dengan keadaan yang masih mengantuk, ia beranjak dari berbaringnya. Sedikit merenggangkan tubuhnya dan baru menyadari jika dirinya tak mengenakan apapun.

Ia hampir saja berteriak kembali, ketika pandangannya bertemu dengan seseorang yang ikut terbaring di sampingnya. Bahkan ia juga menyadari bagaimana penampilan pria itu yang sama sepertinya.

"Ah, sial. Jadi, semalam itu kami benar-benar melakukannya."

Pandangannya kembali pada sosok pria yang bahkan sudah seperti orang mati karena tak terganggu sekali dalam tidurnya. Mengguncang lengannya untuk membangunkan pria itu.

"Oppa, bangunlah."

Namun seolah tak merasakan apapun, sang pria tak terbangun sama sekali dengan apa yang gadis itu lakukan.

Sang gadis mulai menyerah dengan apa yang ia lakukan. Sia-sia menurutnya karena ia tahu bagaimana pria itu ketika sedang tertidur.

Ia lebih memilih untuk turun dari tempat tidurnya. Hanya mengenakan kaus putih dengan sebuah celana dalam yang menutupi daerah kewanitaannya.

"Sial. Seharusnya, aku tak mengajak Yoongi Oppa minum saat itu." Ucapnya, setelah melihat beberapa botol soju yang dimana beberapa di antaranya telah kosong di atas meja di ruang tengah apartementnya.

"Masuklah."

"Hmm. Terima kasih, Oppa."

Yoongi hanya mengangguk. Pun dengan dirinya yang mulai berbalik setelah mengantarkan Lisa sampai ke depan pintu apartementnya.

"Oppa!!"

Pria itu menghentikan dirinya, berbalik untuk kembali menatap pada Lisa.

"Terima kasih."

Satu alisnya terangkat. "Untuk?"

"Karena Oppa sudah menasehatiku. Dan juga, hmm, mengatakan hal kebenaran lainnya. Sekarang, aku tidak akan lagi membenci Jennie eonni. Atau mencoba untuk membuat Jungkook kembali padaku."

Senyum itu terbentuk di wajah Yoongi. "Itu bagus. Setidaknya, kau mendengarkan ucapanku dan menerapkannya dengan baik. Aku ikut senang mendengarnya."

Yoongi sudah akan kembali melanjutkan langkahnya. Tidak sampai suara Lisa kembali menghentikan langkahnya.

"Lalu bagaimana dengan Oppa?"

Wajahnya terlihat bingung. "Maksudmu?"

"Bagaimana dengan Oppa? Oppa sudah bisa menerima semua keadaan ini?"

Ada jeda sejenak di antara keduanya. "Aku tidak menerima semua keadaan ini. Aku hanya menjalani, apa yang sudah takdir berikan untukku. Dan jika takdirku berkata bahwa Jennie bukan milikku, aku tidak akan mungkin pernah memaksanya."

Lisa benar-benar tak akan menyangka ia akan mendengar jawaban itu akan keluar dan didengarnya sendiri. Hanya saja, dirinya merasakan ketulusan dari semua yang pria itu ucapkan sebelumnya.

Kedua tangannya bertaut. Seolah ragu untuk mengatakan apa isi pikirannya. Namun akhirnya, ia menghela napasnya.

"Oppa.."

"Hmm?"

"Mau temani aku minum malam ini? Sekali saja."

Lisa benar-benar tak percaya apa yang sudah ia katakan semalam. Setelah semua kesadarannya telah kembali tentunya.

married with my enemy ❌ jenkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang