Part 8

3K 241 1
                                    

"Ck, apa yang kau lakukan? Kenapa menarikku seperti ini?"

Hingga suara omelan itu terhenti bersamaan dengan langkah kedua pria itu pun yang ikut terhenti. Sementara pria Jeon kini menatap pada pria Park dihadapannya yang masih menatap kesal pada pemuda yang lebih muda darinya itu.

"Katakan padaku."

Jimin mengangkat satu alisnya. Menampakkan raut wajah bingungnya pada pria itu.

"Apa yang hyung lakukan saat malam itu?"

"Apa maksudmu?"

"Apa perlu kuperjelas lagi? Malam dimana aku dan Jennie berdamai karenamu. Lalu berakhir dengan kami tidur bersama."

"Ah, itu..."

Jimin masih sibuk dengan dirinya. Mencoba untuk mencari jawaban yang tepat. Sementara Jungkook masih menatap penasaran pada Jimin. Seolah tahu jika pria itu penyebab semua ini.

"Tapi kenapa kau menyalahkanku? Kalian tidur bersama, apa urusannya denganku?"

Jungkook menghela napasnya. Jika dia tidak lebih tua darinya, tangannya sudah pasti melayang memukul kepala pria itu.

"Kau tahu bukan jika Jennie adalah peminum yang paling buruk? Lalu saat dia mabuk, dia datang menggodamu dan kau mungkin saat itu juga dalam keadaan mabuk. Dan kalian tidur bersama. Selesai. Jadi, dimana letak kesalahanku?"

Sial. Jungkook mengumpat dalam hatinya. Membenarkan perkataan Jimin. Tapi ia masih merasa aneh. Tidak mungkin jika dia mabuk begitu saja mengingat dia adalah peminum yang baik. Ya, itu menurut perkataan para kakak-kakaknya. Lalu pandangannya kembali menyipit pada Jimin.

"Apa lagi? Kau masih menuduhku di balik semua ini?"

"Tentu saja. Dan aku akan mencari tahunya sendiri jika hyung tak mau mengatakannya padaku. Oh, atau mungkin Rose bisa membantuku. Tidak sepertimu, hyung."

Dan setelah mengatakannya, Jungkook berlalu begitu saja. Meninggalkan Jimin yang terkejut akan perkataannya. Sial, kenapa harus bertanya pada Rose? Gadis itu memang kekasihnya. Tapi dia pasti juga akan mengatakan semuanya pada Jungkook ketika pria itu sudah memohon berkali-kali.

"Ya, Jeon Jungkook!!"

Tanpa sadar, Jungkook tersenyum. Menghentikan langkahnya dan membuat Jimin bisa berdiri dihadapannya kembali saat ini.

"Apa lagi? Bukankah hyung sudah mengatakan jika hyung tak bersalah disini? Maka akan kutanyakan pada Rose."

"Ck, kau ini. Chaeyoung sudah pasti akan mengatakan semuanya padamu."

Jungkook hanya mengendikkan bahunya. Melipat kedua tangannya di dada. "Kalau begitu, hyung bisa ceritakan padaku."

Jimin melirik sekitar. Pun menarik Jungkook bersamanya menuju ruang tengah yang sempat mereka datangi tadi.

"Baiklah. Aku memang bersalah malam itu. Kau ingat aku membawakan gelas bir untuk kalian berdua dan menyodorkannya masing-masing pada kalian berdua?"

Jungkook hanya mengangguk sekali. Sementara Jimin nampak berat hanya untuk mengatakan kebenarannya saat ini.

"S-Sebenarnya, aku telah memasukkan obat perangsang di minuman kalian saat itu."

"Mwo? Hyung, kau gila? Kau tahu apa yang terjadi setelah kau melakukan itu?"

"Aku tahu aku bersalah. Tapi itu karena aku hanya bercanda dan berharap jika kalian akan berdamai setelahnya."

"Itu tidak lucu sama sekali. Bagaimana bisa kau berpikir untuk memasukkan obat perangsang pada minumanku dan Jennie? Dan berakhir dengan tidur bersama?"

married with my enemy ❌ jenkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang