Part 9

2.9K 258 3
                                    

Gadis itu terbangun lebih dahulu. Dengan pemandangan pertama adalah wajah terlelap kekasihnya. Membuatnya tersenyum karena melihat wajah itu begitu sangat menggemaskan bahkan saat tidur.

Jemarinya kini memilih untuk menyentuh rahang tegas milik sang kekasih. Lihat. Dia bahkan tak begitu terganggu ketika tangannya menyentuh wajahnya. Membuatnya kembali tersenyum setelahnya.

Lalu senyuman itu perlahan menghilang. Tergantikan dengan helaan napasnya.

"Ck, kemana dia?"

Lisa berdecak kesal. Mencari keberadaan Jungkook yang menghilang begitu saja.

"Baiklah. Aku memang bersalah malam itu. Kau ingat aku membawakan gelas bir untuk kalian berdua dan menyodorkannya masing-masing pada kalian berdua?"

Langkahnya terhenti ketika mendengar suara itu. Itu suara Jimin. Lisa mengenalinya. Dan disana. Bukan hanya Jimin saja yang ada disana. Namun seseorang yang sedari tadi ia cari --Jeon Jungkook-- juga ada disana.

"S-Sebenarnya, aku telah memasukkan obat perangsang di minuman kalian saat itu."

Lisa terkejut. Namun juga sangat bingung saat ini. Lalu ia melihat pada raut wajah Jungkook yang juga nampak menggeram.

"Mwo? Hyung, kau gila? Kau tahu apa yang terjadi setelah kau melakukan itu?"

"Aku tahu aku bersalah. Tapi itu karena aku hanya bercanda dan berharap jika kalian akan berdamai setelahnya."

Kalian? Siapa yang Jimin maksud? Begitulah pikirannya bekerja.

"Itu tidak lucu sama sekali. Bagaimana bisa kau berpikir untuk memasukkan obat perangsang pada minumanku dan Jennie? Dan berakhir dengan tidur bersama?"

Lisa semakin terkejut. Apa maksud Jungkook tadi?

"Hah, aku bisa gila jika begini."

"Maafkan aku. Dan lupakan saja. Lagipula, itu bukan masalah yang besar. Anggap saja jika itu hanyalah sebuah kecelakaan."

"Gampang sekali kau berbicara seperti itu. Bagaimana jika--"

"Jennie hamil? Oh, ayolah. Kalian hanya melakukannya sekali. Tidak mungkin jika dia langsung hamil. Kau terlalu berlebihan."

Lisa terdiam. Dia bahkan tak tahu apa hatinya dalam keadaan baik-baik saja saat ini. Kenapa Jungkook tak pernah mengatakan ini padanya? Itulah yang terus ia pikirkan.

"Tapi kau belum menceritakannya pada Lisa, kan?"

"Hyung ingin aku berpisah dengannya? Aku masih pintar untuk tak menceritakan padanya."

"Jungkook..."

Lisa melihat keduanya beranjak dari duduknya. Dan gadis itu bisa pastikan jika kedua pria itu pasti terkejut dengan kehadirannya.

"Lisa..."

Dan Lisa tak tahu jika ia menghela napasnya. Berusaha untuk tersenyum untuk menutupi kesedihan dalam dirinya setelah mendengarkan hal yang begitu menyakitinya.

"Ini sudah malam. Aku ingin pulang."

"Ah, kau ingin pulang? Baiklah."

Lalu Lisa mengalihkan pandangannya pada Jimin. "Oppa, aku pulang. Terima kasih untuk makan malamnya dan selamat karena tadi berhasil melamar Rose."

"Huh? Ah, ya. Terima kasih."

Lisa kembali membalasnya dengan senyuman. Pun dengan keduanya berlalu. Dan Lisa bisa melihat setelah ia melirik pada Jungkook yang sedikit melirik pada Jimin. Menatap pria itu dengan tajam.

married with my enemy ❌ jenkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang