8. Nara

32 6 0
                                    


*Membunuh Seseorang tidak bersalah sangat jahat sekali.*

Hwanin membaringkan Lucas di tempat tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hwanin membaringkan Lucas di tempat tidurnya. Sedangkan darah dari lengan kirinya tidak berhenti, wajah Lucas semakin menjadi pucat. Naluri belas kasihnya tertinggal di dalam diri Hwanin. Dia pun bergegas mengambil air dan membasuh lukanya. Dia mendekat dan membasuh luka Lucas.

"Aa. Hati-hati kau tidak perlu mengurus lukaku. Kau hanya perlu ambilkan pisau di dalam tasku. Lalu berikan padaku." Jawab Lucas menahan sakitnya.

Hwanin pun bergegas mengambil barang permintaannya, dia dikejutkan dengan sebuah  pistol bagus dan mewah  yang berada di dalam  saat ingin mengambil alat yang dimintai Lucas, dia juga sempat berpikir ingin bertanya dari mana Lucas mendapatkannya? Soalnya dari tadi dia hanya pergi dengan izin mengunjungi kerabatnya.

Namun tetap saja Hwanin tidak berani karena itu bukan urusan dia.
"Hwanin.." Lucas memanggilnya Hwanin pun sadar dari pikirannya sendiri.-" apa yang kau lihat. Ah. Cepatlah. Darahku bisa saja habis,"

"Aku ingin mencongkel peluru yang ada di lenganku ini. Apakah kau bisa membantuku?"

"Aku bisa saja membantumu. Tapi akan terasa sakit dan akan membangunkan Nara."

"Aku akan menyumpali mulutku ini. Cepat lakukan"

Hwanin mengambil pisau kecil sementara Lucas menyumpal mulutnya dengan kain yang banyak. Ketika unjung pisau itu menyentuh dagingnya Lucaspun mulai berteriak sekuat tenaga. "Tahan sedikit lagi."
Bahkan ketika peluru itu keluar dari lubang tersebut,  Lucas telah banjir dengan air mata. Hwaninpun bergegas  membersihkan darah yang terus mengalir sementara Lucas membasuh lengannya sambil membuburi alkohol untuk mengurangi sakit dan bakteri.

"Sebaiknya kau segera pergi ke dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut." Ucap Hwanin

"Tolong jangan katakan apapun kepada Nara aku sedang terluka."
"Kau tenang saja."  Hwanin membawa barang-barangnya kembali ke tempat.

Sejak kecil Hwanin memang terlahir hanya untuk membantu dewa dan ketika dirinya turun ke bumi derajatnya menurun karena tanpa sadar hari ini dan hari seterusnya Hwanin telah menjadi budak manusia.

Hwanin sempat berpikir untuk mengatakan siapa yang sebenarnya, tetapi keinginannya itu terputus karena manusia tidak dapat diyakinkan , kecuali Hwanin mendapatkan kekuatan nya kembali. Omong kosong hari ini, semua sudah tercatat ketika dia turun ke bumi jadi mustahil Chasca Coyllur mengembalikan kekuatannya lagi.
Keesokan Pagi Lucas masih berbaring di kasurnya.

Peluru yang lama tertanam di lengannya itu membuat dirinya demam. Dia tidak dapat bangkit dari kasur dengan baik. Nara mengetuk pintu kamar Lucas beberapa kali namun tidak didengarnya. Alhasil diapun masuk ke kamar begiti saja untuk memastikan nya baik-baik saja. "Kakak apakah kau baik?" Lucas membuka mata dan tubuhnya masih terselimuti dengan kain pulkadot. "Wajahmu pucat sekali. Aku akan panggilkan dokter untukmu."

Remember Me (When The Slave God fall in Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang