"Hwanin bertahanlah. Hwanin..." Nara meronta di kursinya. Kakinya terikat dengan kuat berupaya untuk menyelamatkan pria di sana, sebenarnya dalam bahaya tersebut Nara berusaha membuka tali yang mengikat di pergelangan tangannya namun sepertinya mustahil jika Nara dapat melepaskan ikatan-ikatan tersebut. Alhasil dia berteriak sekeras-kerasnya untuk menyadarkan Hwanin yang tersungkur di sana.
"Hwaniiiin"***
Eri menatap berkas-berkas yang menunjukkan bukti keberadaan Macan Emas, pergelangan tangannya berpindah memeriksa kertas dan scanner sidik jari pada gantungan kunci yang Kris temukan di jalan ketika berusaha menangkap anggota Macan Emas.
"Bagaimana? Apakah kau menemukan keganjilan?" Kris mendatangi Eri sambil membawa secangkir kopi panas.
"Sejauh ini aku menemukan sidik jari pada gantungan kunci ini tetapi kita harus memeriksakannya pada pihak pusat untuk menemukan pelaku, dan berkas tentang tato macam emas ini, aku menemukan tiga pengusaha yang menggunakannya. Dia ada di LA, China dan Korea, tetapi kemungkinan Kim Tan berada di tiga tempat itu, kita tidak dapat melacak keberadaannya dalam tiga hari dan mustahil kita
menemukan persembunyian mereka. " Eri menggeser mousenya.Kris menaruh secangkir kopi hangatnya di nakas dan bangkit di samping komputer, "kau tahu pepatah bilang ada udang di balik batu? Kita dapat menemukan Kim Tan apabila kita menemukan anak buahnya, rencana kita akan berhasil jika kita menemukan pemilik gantungan kunci ini. Sekarang kita harus berpikir untuk menemukan nya."
"Kau benar sekali bos, aku sejak dari tadi ingin memberitahumu soal itu,""SSSh," Kris menyeruput kopinya dan pergi melihat ke arah jendela, dia melihat ke arah langit yang agak kemerahan," malam sudah sangat larut kita lanjutkan pencarian besok pagi saja. Oh, iya omong-omong kau jadi menginap di tempatku atau pulang ke rumahmu?"
"Aku akan pulang saja ke rumahku, besok pagi berkas sidik jari akan dikirimkan padamu,""Jangan telat,"kata Kris mengantarkan Eri ke luar pintu.
"Akan ku usahakan bos." Eri memanaskan mobilnya dan meninggalkan Kris dengan segera Kris menutup pintunya.
Di sisi lain kepalanya agak pusing, Lucas tiba-tiba bangun dari kasur dan bangkit tetapi tetap tidak berhasil. Maka dari itu Lucas berusaha keras untuk berdiri— Persetan dengan sakit kepala, dia tidak dapat melihat apapun kejadian di dalam rumah mereka selama tidurnya yang panjang itu, bahkan rumah ini terasa ada yang tidak beres. Lucas memaksa bangkit dan mengamati situasi yang terjadi.
Suara pertarungan alat dapur tak terdengar seperti biasanya, Lucas keluar kamar melewati ruang tamu. "Hwanin. Apakah kau di dalam dapur?" Lucas menggetuk pintu lalu sesuatu telah terjadi pada lengan kirinya diapun meringis. Lucas hampir melupakan sesuatu yang harus dilakukan sebelum pergi ke suatu ruangan. Lengan Kiri nya membengkak—dia pergi ke pintu kamar Nara dan melupakan kondisi lengan kirinya , "Nara?" Lucas berdiri di belakang pintu dan tak mendengar sahutan apapun akhirnya dia menuruni anak tangga. PRENG—"Nara, Hwanin apa kalian berada di dapur?" Lucas menerjuni anak tangga ketika sesuatu pecah dari dalam . Dia membayangkan situasi ketika Hwanin dan Nara mulai bertengkar hebat di dalam dapur. "Hal bodoh apa yang mereka lakukan di dalam." Lucas segera membuka pintu dan matanya tidak menemukan apapun, kecuali sebuah ketel yang jatuh tergelincir dari atas.
Hari ini Lucas panik karena tidak menemukan siapapun dirumahnya.Dia pergi ke kamar dan melihat sebuah ponsel miliknya sedang bercahaya tanpa bertele-tele Lucas segera mengambil benda tersebut, kira-kira berjam- jam yang lalu ada 40 panggilan khusus untuknya. Matanya membulat ketika nama-nama anggota Kim Tan menghubunginya. Tak lama kemudian pesan untuknya kembali masuk.
BIP~Pesan Diterima, Lucas menggeser layarnya.
Seojeon: Adikmu ada di sini bersama pria ini. Jika ingin mereka selamat kembali ke sini dan serahkan senjata itu.
Gambar Hwanin dan Nara diikat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Me (When The Slave God fall in Love)
FantasíaCerita milik HermawatiMila Don't Plagiat! (BELUM REVISI ) *** Perebutan hati seorang gadis bernama Nara dan pengungkapan identitas macan emas membuat Hwanin terjebak di dalam teror Kim Tan dan kejahatannya. Namun karena cinta nya pada Nara sekaligus...