Daegu, 2006
"Hyung! Yoongi Hyung!"
"Apa?"
"Kenapa kau selalu meninggalkanku ketika Sujeong memanggilmu?"
"Karena dia ada perlu denganku."
"Abaikan dia mulai sekarang!"
"Ha? Apa masalahmu?"
"Karena aku suka Sujeong, aish!"
"..."
"..."
"Tae."
"Hum?"
"Sujeong bilang dia menyukaiku."Seoul, 2018
Sudah satu jam, dan sisa kopi di cangkir kurang dari setengah, namun Yoongi masih sibuk merenung. Pena diketukan asal di atas meja, sedang memo masih polos tanpa goresan dari si empunya.
Jujur, Yoongi kehilangan kata-kata saat ini. Kehabisan ide? Bukan, hanya saja editor pribadinya meminta dirinya menulis sesuatu yang baru--sesuatu yang sama sekali tidak pernah ditulis oleh Yoongi."Bagaimana bisa aku menulis soal percintaan sedangkan aku sendiri belum pernah mengalaminya?"
Itu dia masalahnya.
Selama ini Yoongi jarang menulis fiksi, ia lebih suka menulis isu-isu dalam masyarakat, atau tentang politik di negaranya. Kalaupun fiksi itu bertema hukum dan kriminal. Mana pernah Yoongi mencoba menulis tema lain semacam drama apalagi romansa. Fantasi, bisa saja ia mengarangnya toh mudah mendapatkan referensi. Tinggal suruh Taehyung berceloteh saja tentang dunia khayalnya, nanti juga bisa tertulis dengan baik.
Tapi kali ini masalahnya sungguh berbeda dan sulit. Sangat, malah. Dua hari ini Yoongi pusing setengah mati. Sedikit banyak ia mengerti bahwa editornya ingin mendapat sesuatu yang baru dari Yoongi--apalagi untuk novel pertamanya. Tapi Yoongi pikir ia bisa menulis kisah fantasi sebagai gantinya, namun tetap saja idenya ditolak.
"Tinggal tulis saja kisah cinta orang tuamu. Mudah kan?"
Yoo Kihyun-- sang editor berucap enteng.
"Kisah mereka sungguh standar. Tidak ada dramatisnya sama sekali."
"Memangnya bagaimana?"
Yoongi menghela napas pendek, "Hanya kisah teman sekelas yang akhirnya jatuh cinta lalu menikah. Apa yang menarik dari itu?"
Kihyun terdiam sesaat, lalu menjentikkan jemarinya."Kau buat dramatis sendiri kalau begitu."
"Ha?"
"Iya, buat mereka terlibat cinta segitiga dengan sahabat ayahmu. Lalu terjadi persaingan, laluㅡ"
"Kihyun."
"Eoh? Apa?"
"I hate you."
"Heeeyyy! Aku ini memberi masukan untukmu dasar bedebah!"
Yoongi berdecih, "Bahkan idemu jauh lebih klise dari yang kubayangkan."
"Nah, makanya kau kembangkan sendiri bagaimana ceritanya. Terserahmu. Yang penting aku mau novelmu itu jauh-jauh dari penjahat, polisi, detektif, pengadilan dan semacamnya. Aku bosan, Yoongi. Dan pembacamupun ingin sesuatu yang baru, sesuatu yang lain dari dirimu."Yoongi menghela napas pendek sembari mengurut pangkal hidungnya.
"Tapi kenapa harus romansa?"
Kihyun berdecak heran, "Kau pikir hidupmu kelak tidak akan dibumbui kisah cinta, eh? Apa kau sama sekali tidak terpikirkan untuk berkencan lalu menikah begitu? Memangnya kau mau hidup ini berputar pada konflik politik hah?"
"Kihyun-ah.. "
"Tidak mau tau! Minggu depan aku ingin kau serahkan draf pertamamu."
"Hey, itu terlalu cepat!"
"Kau bisa selesaikan dalam waktu dua hari, Min Yoongi!"
"Tapi tidak dengan romansa, Yoo Kihyun!"
"Astaga gumpalan salju ini!", Kihyun mengacak surai jeruknya frustasi."Carilah referensi sebanyak-banyaknya. Perhatikan sekelilingmu. Pasti banyak pasangan yang akan memberimu ide nantinya. Aku pergi."
Kihyun berlalu setelah seseorang berpostur tinggi kekar melambaikan tangan ke arahnya dari luar dinding kaca. Ah, itu Son Hyunwoo kekasihnya.
Yoongi tersenyum miring, sedikit tak menyangka bahwa Kihyun adalah seorang penyuka sesama. Selama ini Yoongi kira kawan kuliahnya itu adalah playboy yang suka meniduri sembarang gadis.
Mana sangka kalau rupanya dia adalah seorang pihak bawah. Pffftttt.
![](https://img.wattpad.com/cover/156513624-288-k586876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DDAENG! (Taegi) ✔
Fanfiction"Sepertinya ada yang salah dengan hatiku" "Kau kenapa? Terserang Hepatitis?" "Idiot!" It's Taegi! -AU -Romance -BoyxBoy ©Min Chaera