Alasan

4.1K 713 63
                                    

"Tentu saja tidak!"

Taehyung menjawab dengan sedikit berseru. Membuat kerutan di dahi Yoongi makin bertambah.

"Lalu kenapa?"

Kenapa? Taehyung sendiri bingung akan jawaban apa yang pantas diberikan. Sebab yang ia rasa, hanya tak suka. Sudah. Hanya itu saja.
Memangnya harus ada alasan untuk tak menyukai suatu hal?

"Uh. Aku hanya tidak suka dengannya. Dia gadis cerewet dan sangat menganggu."
Taehyung beralih pada gelas di atas meja, diambilnya lalu menuangkan jus jeruk ke dalamnya.
"Sebaiknya kau jangan terlalu sering menanggapi gadis itu, Hyung. Lagipula kalian tidak terlihat serasi."

Yoongi tertegun sesaat setelah mendengar celetukan Taehyung sebelum si pemuda jangkung berlalu dari sana. Meninggalkannya dalam keadaan termangu dengan sendok kayu di tangan.

"Apa-apaan?"

Memilih untuk bermasa bodoh, Yoongi kembali pada rebusan ramen yang mulai mendidih. Sesaat, karena selang berapa detik pikirannya sedikit terganggu.
Karena Taehyung? Mungkin. Tapi memang Yoongi sadari bahwa tak sekalipun Taehyung pernah mendukungnya untuk berkencan.

Kalau diingat lagi--sejak kasus dengan Sujeong semasa sekolah dasar dulu, Yoongi memang tak pernah meladeni para gadis yang coba mendekatinya. Sedang Taehyung terus ada di sisinya, entah berperan sebagai guardian atau malah benalu, Yoongi tak terlalu memusingkan. Hanya memang, selama ini tak ada sedikitpun celah untuk memisahkan Yoongi dari Taehyung.

Pernah suatu hari Taehyung berkata pada Yoongi bahwa ia ingin berkencan jika Yoongi melakukannya. Tapi bagaimana bisa Yoongi mengencani seorang gadis jika Taehyung terus saja menghalanginya dengan berbagai alasan.

"Dia tidak cantik!"

"Badannya kurus seperti tusuk gigi!"

"Terlalu gemuk!"

"Hyung, dia memang cantik. Tapi aroma tubuhnya--uh, seperti sup sapi basi!"

Dan berbagai alasan lain.

Aneh, padahal tak sekalipun Yoongi meminta pendapat Taehyung mengenai gadis yang tengah mendekatinya. Tapi secara otomatis, Taehyung menghadang di depan lalu memberi komentar yang sama sekali tak diharapkan.

Namun, Yoongi kembali memikirkan dari sisinya sendiri.

"Lantas kenapa aku menuruti apa kata Taehyung selama ini?"

Bersamaan dengan kompor yang dimatikan, Yoongi menatap ramen berkuah merah yang mengundang selera.

"Sepertinya ada yang salah dengan diriku."





____________________________________________

To be continued..





****



Ini draft lama. Dan aku lupa kelanjutan chapter ini gimana. Wkwkwkw

Sambil nginget-nginget, kayaknya aku harus balik semedi lagi deh xD

-Min Chaera-

DDAENG! (Taegi) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang