Sejujurnya, Yoongi tak punya pilihan lain. Kedatangan Son Seungwan secara mendadak justru membuatnya spontan melancarkan misi rahasianya. Terdengar seperti memanfaatkan ya? Tapi menurut Yoongi, tidak ada kerugian apapun dari aksi ini. Toh, gadis itu tak akan menolak hingga membuat semuanya sia-sia.
"Kau mau mengajakku ke mana Oppa?", Seungwan bertanya antusias. Mana ia sangka jika keisengannya mengunjungi apartemen Yoongi berbuah ajakan jalan-jalan dari si pria manis itu. Sungguh sebuah kejadian langka yang amat sangat sayang jika dilewatkan. Sudah bertahun lamanya Seungwan menanti momen ini hingga akhirnya benar terjadi.
Mirisnya, ia sama sekali tak sadar jika sedang dimanfaatkan oleh Yoongi.
"Menurutmu di mana tempat yang menarik untuk berkencan?", Yoongi melirik Seungwan sekilas sebelum kembali fokus menatap jalanan.
"Uhm, setahuku ada sebuah restaurant Prancis bergaya klasik yang sedang tren sekarang ini, letaknya di Incheon, tak jauh dari apartemenku. Oppa mau ke sana?"
Yoongi menjawab dengan anggukan kecil, "Selain itu?"
Mata Yoongi berotasi jengah. Dan saat helaan napas terdengar, Seungwan hanya terkekeh pelan.
"Jika kau bertanya padaku di mana tempat yang biasa kudatangi saat berkencan, sudah jelas--- hotel bintang lima", Seungwan berbisik nakal di akhir kalimatnya. Beruntung Yoongi memiliki naluri yang tak sama seperti lelaki kebanyakan. Untuk itu ia hanya berdecak malas sebagai balasan.
"Dasar murahan."
Gumaman rendah Yoongi mampu ditangkap telinga Seungwan. Tapi seperti biasa, gadis itu tetap tersenyum semringah mendapat respon macam apapun dari Yoongi meski itu terdengar nyelekit dan menyakitkan.
Masokis sejati.
"Tapi Oppa", Seungwan menempelkan telunjuknya di depan bibir, "Kebanyakan pasangan lebih suka menghabiskan waktu di tempat yang lebih privat. Terlebih sekarang musim panas. Jika mereka memiliki banyak uang, sudah pasti mereka memilih untuk berlibur ke pantai atau pulau."
Yoongi tertegun, mendadak saja ia teringat Taehyung yang sedang berlibur di Macau dan baru saja mendapatkan lamaran untuk berkencan dari seorang pria.
"Tunggu", Yoongi memperlambat laju mobilnya, "Apakah liburan seperti itu yang sedang tren sekarang?"
"Kurasa seperti itu. Karena kebanyakan temanku melakukannya pada liburan musim panas ini. Aah, aku iri sekali pada Joohyun yang menghabiskan waktu di Maldives bersama kekasihnya. Kemarin Seulgi juga bercerita bahwa ia baru saja berangkat ke Bali dengan tunangannya. Huuhh, sedangkan aku hanya mengelilingi Seoul saja. Bosan!", Seungwan merengut lucu, tapi sayang Yoongi tak memerhatikannya barang sedikit. Ia justru menampilkan wajah serius lengkap dengan banyak kerutan di dahinya.
"Liburan musim panas ke luar negeri untuk berkencan ya?"
Yoongi menggumam pelan, sembari kepalanya yang mengangguk dua kali.
"Oppa?"
"Seungwan-ah."
"Ya?"
"Siapkan paspormu. Kita ke Macau malam ini."
...
"Haattcchhiiiiii!!!"
Belum sempat Taehyung menerima cangkir berisikan teh chamomile dari tangan Hoseok, sebuah bersin keras menyambut uluran tangan Hoseok lebih dahulu.
"Haiisshh, basah sudah", gerutu Hoseok sok jengkel. Sedang Taehyung terkekeh malu sembari mengucap sorry tanpa suara.
"Minumlah agar tidak terkena demam", ujar Hoseok setelah Taehyung menerima cangkir berisi teh itu. "Aku paham kau suka berenang di tengah cuaca panas seperti ini Tae, tapi tidak sampai tiga jam pula dong." Taehyung masih terkekeh, "Maaf Hyung, kalau sudah bertemu air aku tidak bisa menahan hasrat untuk menyerahkan diri." "Ehey, apa hasratmu itu hanya kepada air dalam kolam renang saja huh? Bagaimana denganku?"
Taehyung terkesiap, senyum di bibirnya mendadak lenyap. Karena di detik berikutnya hanya ada suasana canggung yang amat kentara. Ingat soal Hoseok yang meminta Taehyung untuk berkencan dengannya? Rupanya itu bukan candaan semata. Dan jujur saja, selama beberapa jam tadi Taehyung sudah melupakan soal pernyataan cinta Hoseok, tapi kali ini dia dibuat teringat kembali.
Taehyung memang terkejut dan tak menyangka saat mendapati kenyataan bahwa partner model favoritnya itu rupanya seorang penyuka sesama berstatus bottom. Lebih terkejut lagi karena rupanya ialah yang disukai pemuda Jung itu. Karena ia rasa selama ini keduanya hanya dekat karena pekerjaan. Banyak yang menilai chemistry antara Taehyung dan Hoseok begitu baik, tapi sama sekali tak terpikirkan oleh Taehyung jika kawannya itu menaruh hati padanya.
Sama sekali tidak.
"Kau, sungguh berpikir keras soal kemarin ya, Tae?", Hoseok bertanya saat menyadari gurat wajah Taehyung berubah total. Taehyung tersentak, "Oh? Uhm, tidak Hyung." "Aku tidak memaksamu. Santai saja, dan jangan merasa terbebani dengan yang kukatakan kemarin", Hoseok menepuk pipi semi-chubby Taehyung sebelum berlalu karena dipanggil oleh manajernya.
Taehyung menghela napas dalam. Tak lama matanya tertuju pada ponsel yang tergeletak bebas di atas meja. Sejak semalam Yoongi tak lagi membalas pesannya. Bahkan pagi tadi saat ia coba menghubungi Hyung manisnya itu, sama sekali tak ada jawaban. Jujur saja hal itu membuat Taehyung gundah gulana sekarang. Di satu sisi ia merasa tak enak hati karena menceritakan soal Hoseok yang mengajaknya berkencan. Tapi di sisi lain, ia sangat butuh masukan dari Yoongi. Meski ia tau Yoongi buta soal Asmara, setidaknya ia punya seseorang yang mengarahkan dan membimbingnya pada pilihan yang paling tepat.
Sayang, Taehyung sama sekali tak mendapatkan keduanya dari Yoongi.
"Aku harus bagaimana Hyung? Sudah kubilang kan, aku akan berkencan jika kau juga berkencan", ujarnya sembari menatap lesu wallpaper di ponselnya. "Aku tidak mau berkencan jika nantinya akan membuatmu kesepian tanpaku di sisimu. Ta-tapi akuㅡhuuh. Aku harus bagaimana?"
Sekali lagi Taehyung menghela napas dalam, sambil tak mengalihkan tatapannya dari foto Yoongi dalam genggamannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
To be continued..
Sebelumnya mon maap ngga ada Taegi momennya di chap ini