"Apa maksudmu?"
Yoongi memicing bingung pada Taehyung yang masih memasang senyum tak beralasan. Sedang si pemuda Kim mengusak surai hitam Yoongi gemas, seakan lupa bahwa ada asas kesopanan terhadap pihak yang lebih tua di Korea."Apa aku sedang bicara dengan balita sekarang? Kenapa kau begini saja tidak paham?", Taehyung terkekeh geli, yang justru makin membuat dahi Yoongi mengernyit tak mengerti.
"Jangan bicara bertele-tele. Langsung ke intinya saja", tukas pemuda pucat itu kemudian.
Tapi Taehyung justru menggeleng pelan, "Kurasa kau harus menemukan jawabannya sendiri, Hyung. Aku mau mandi dulu, dadah!"Taehyung melenggang dengan santainya menuju kamar mandi tanpa memedulikan gurat bingung di wajah Yoongi yang semakin banyak.
Sedang Yoongi berusaha memikirkan apa yang dimaksud kawan kecilnya itu. Tapi tak lama ia tersentak karena teringat sesuatu yang harus ia jelaskan pada Taehyung."Tae, sebentar!", teriak Yoongi sedetik sebelum kaki Taehyung melangkah masuk ke kamar mandi.
"Ada apa, Hyung?"
Yoongi mengulum bibirnya sendiri, "Soal aku dan Namjoon, kami tidak berkencan."Taehyung mengangguk mengerti, "Ooh, begitㅡhah? Apa katamu?!"
Yoongi menghela napas pendek, "Kami tidak berkencan. Namjoon hanya memperalatku demi menjaga harga diri di depan mantan kekasihnya."Taehyung mengerjap dua kali, hingga akhirnya ia tersenyum lega kemudian.
"Jadi hanya sandiwara, huh?"
Yoongi mengangguk, "Begitulah."
"Itu artinya kau tidak sedang mengencani siapapun kan?"
Sekali lagi Yoongi mengangguk, "Hum."Taehyung menyeringai senang.
"Kalau begitu--bagaimana kalau kau kencan denganku saja?"Ada jeda beberapa detik sebelum akhirnya Yoongi melempar botol berisi air mineral dan tepat mengenai dahi lebar Taehyung.
"MATI SAJA KAU BEDEBAH!!"
...
Hari ini Taehyung harus mengganti pembatalan pekerjaannya kemarin di Ilsan. Padahal ia sebenarnya sudah berniat mengajak Yoongi kencan sungguhan. Dalam artian, ia ingin mengajak Yoongi jalan-jalan meski hanya ke taman hiburan atau ke tempat di mana ia bisa memotret. Tapi sialnya, manajernya sedari pagi sudah rewel menelponnya karena harus segera menuju Ilsan.
"Ke luar kota lagi?", Yoongi bertanya saat melihat Taehyung ke luar kamar dengan ransel di punggungnya.
"Iya. Haahh, sayang sekali kita harus menunda acara kencan kita Hyung", keluh Taehyung menyesal.Yoongi mendengus, "Kencan katamu? Mimpi saja sana!"
"Aish, Hyuuung. Jangan begitu padaku", Taehyung menghampiri Yoongi yang bersantai di ruang televisi sembari memeluk toples keripik.
"Lusa saat aku kembali, bagaimana kalau kita pergi ke Yumyung Land?"
Mata Yoongi melirik tanpa minat pada Taehyung, "Tidak, terima kasih. Aku sibuk."
"Hyuuung, kita sudah lama tidak menghabiskan waktu berdua. Terakhir kali saat musim semi dua tahun lalu. Itupun karena kebetulan aku mendapat voucher ke pulau Nami secara cuma-cuma. Ayolaah Hyung, kita pergi ya! Ya, ya, ya!"Yoongi merotasikan bola matanya terhibur, "Pergi kau dari hadapanku!"
"Janji dulu kalau kita akan pergi ke sana saat lusa. Oke?"
"Sudah kubilang aku sibuk!"
"Yoongi Hyuuung, ayolaaah!'
"Tidak."
"Hyuuung!"
"Enyahlah Tae!"
"Tidak sebelum kau menyetujuinya."
"Ck", Yoongi berdecak sebal. "Jika aku menolak, apa yang akan kau lakukan?"
"Aku?", Taehyung menyeringai senang, "Aku akanㅡ"
Cup.
Butuh beberapa saat bagi Yoongi untuk menyadari apa yang terjadi. Hingga akhirnya ia menyentuh pipi kirinya yang sedikit lembab akibat jejak bibir Taehyung di sana.
"TAEHYUNG BANGSAT!!"
To be continued..
Sekali lagi, singkat aja deh yaaa
Ngga pengen cepet end kan?
Wkwk-Min Chaera-
KAMU SEDANG MEMBACA
DDAENG! (Taegi) ✔
Fanfiction"Sepertinya ada yang salah dengan hatiku" "Kau kenapa? Terserang Hepatitis?" "Idiot!" It's Taegi! -AU -Romance -BoyxBoy ©Min Chaera