Ide gila Yoongi disetujui Seungwan tanpa pikir panjang. Dua jam kemudian mereka sudah berada dalam pesawat menuju Macau. Tak ada persiapan khusus, Yoongi hanya membawa ransel kecil berisikan kamera dan satu kaus. Sedang Seungwan hanya membawa tote bag dengan peralatan make-up lengkap. Sengaja tidak membawa pakaian ganti, ingin berbelanja saja nanti di sana katanya.
Yoongi tidak ambil pusing, toh dia tau kalau Seungwan adalah putri seorang milyarder. Mustahil jika nanti gadis itu merengek minta dibelikan sesuatu. Kalaupun meminta, sudah jelas Yoongi akan menolaknya mentah-mentah.
"Oppa, kita sungguh ke Macau?", mata Seungwan masih berbinar, padahal sekitar satu jam lagi pesawat akan mendarat di daerah administratif khusus Tiongkok itu.
Yoongi mendengus, lebih memilih untuk kembali menyicil draft novelnya ketimbang meladeni ocehan si gadis manis. Tapi sesaat ia termenung sendiri, pikirannya kembali ke dua jam lalu di mana ia mendadak memutuskan untuk mengajak Seungwan ke Macau.
Kenapa harus Macau? Kenapa tiba-tiba terpikirkan untuk pergi ke sana? Sudah beberapa kali Yoongi bepergian ke luar negeri tapi tidak sekalipun pernah ke daerah itu. Pun di sana ia tidak memiliki saudara maupun kolega, lalu kenapa--
"Ah!", Yoongi terperanjat dari lamunannya sendiri. Beberapa detik berselang muncul bayangan Taehyung yang sedang tersenyum lebar dan kedua tangan direntangkan- seakan ingin memeluk Yoongi dari kejauhan.
Huh? WTH?
Berkali namun pasti, satu pertanyaan itu selalu mengusiknya belakangan ini. Namun lucunya, Yoongi tak berusaha untuk menemukan jawabannya. Ia masih tetap membiarkan satu pertanyaan itu melekat dalam pikiran. Sekalipun ia sedikit terganggu dan--tentu saja ada perasaan tak nyaman, Yoongi lebih memilih untuk tak mencari tau.
Karena seorang Min Yoongi adalah seseorang yang memiliki kadar paranoid cukup tinggi. Ia terlalu takut untuk merasa penasaran dan menelisik apa yang terjadi. Bukan tentang objeknya, melainkan hasil yang akan didapatnya.
Yoongi tak suka berekspektasi apalagi berharap secara berlebihan. Ia takut jika apa yang diharapkan justru menjadi bumerang.Untuk itu, menjadi orang yang penuh masa bodoh adalah pilihan tepat bagi hidupnya.
.
"Oppa!", Seungwan menarik lengan Yoongi yang tak mau menunggunya setelah turun dari pesawat. Bayangkan saja, Yoongi seakan lupa bahwa ia tidak berpergian sendiri kali ini.
"Jalanmu lambat sekali seperti siput!", sungut Yoongi sembari menepis tangan Seungwan yang mengait lengan kirinya.
"Uuh, tidak sabaran sekali. Memangnya kita akan langsung ke mana Oppa?"Ke mana? Pertanyaan bagus.
Yoongi saja sampai tak memikirkan ia akan ke mana setelah ini. Hey, dia sama sekali asing dengan daerah ini dan tentu saja tak tahu jalan.
Tapi beruntung Yoongi memiliki otak cukup cerdas karena setelah itu ia membuka ponselnya dan mencari tempat penginapan. Sementara hanya itu yang bisa ia cari, sisanya pikirkan nanti."MGM Macau, please?", ucap Yoongi pada supir taksi yang menanyakan mereka akan ke mana. Seungwan yang mendengarnya sedikit tersentak, karena ia tahu persis jika hotel yang dipilih Yoongi adalah hotel bintang lima.
"Oppa, apa kita akan menyewa satu kamar hotel yang sama?", Seungwan bertanya, "Menurutku ini sedikit berlebihan mengingat kita hanya satu hari berada di sini dan kau memesan hotel kelas bintang lima. Oppa, kau sedang tidak memanfaatkan situasi untukㅡ"
"Bisakah kau diam? Semakin banyak kau mengoceh, semakin kau terlihat bodoh. Dan murahan", Yoongi berdecih.
Seungwan mengerucutkan bibirnya, "Kasar sekali. Untung tampan."Yoongi tak menanggapi, ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Dan lagi-lagi, bayangan Taehyung melintas dalam benaknya.
...

KAMU SEDANG MEMBACA
DDAENG! (Taegi) ✔
Fanfiction"Sepertinya ada yang salah dengan hatiku" "Kau kenapa? Terserang Hepatitis?" "Idiot!" It's Taegi! -AU -Romance -BoyxBoy ©Min Chaera