07.30 a.m, International High School
Sir Andrews, si penjaga sekolah sedang bersiap-siap menutup gerbang sekolah. tiba-tiba dari kejauhan ada seorang peng endara motor ninja hitam yang ngebut k earah sekolah bagaikan Valentino Rossi lagi balapan. siapa lagi kalo bukan Justin. "JANGAN DITUTUP DULU, SIR!"teriaknya heboh sambil menambah kecepatan. Sir Andrews hanya menggelengkan kepala sambil membuka kembali pagar yang hendak ditutup. Justin menambah kecepatannya dan akhirnya dia masuk ke area sekolah. "MAKASIH SIR!"teriak Justin sambil melenceng pergi ke parkiran. Sir Andrews hanya menggeleng maklum dan menutup pagar. sementara itu Justin langsung memarkir motor kesayangannya lalu mencopot helm di kepalanya dan segera memasuki area sekolah sambil membetulkan seragamnya yang berantakan. Justin bernafas lega begitu melihat masih banyak siswa dan siswi yang masih wara-wiri diluar kelas pertanda bel masuk belum bunyi. Justin menyempatkan diri ke toilet untuk merapikan rambut pirangnya yang berantakan bagai rambut jagung. setelah merasa cukup ganteng, Justin langsung melenggang santai menuju kelas. begitu masuk ke kelas, the squad dan seluruh siswa menatap Justin sejenak lalu sibuk sendiri-sendiri. Justin melenggang santai ke tempat duduknya di pojok. Justin menaruh tas hitamnya dan segera duduk di kursi sambil minum air putih yang dia bawa. "telat lagi?"ledek Perrie yang kursinya terletak di seberang Justin. "iye. btw, emang belom bel masuk ya? kok masih banyak yang wara-wiri di luar?"tanya Justin. "udah dari tadi kali. tapi hari ini guru lagi rapat. jadi jam pertama sampe istirahat kosong"jawab Jesy yang sudah ada di dekatnya. Justin mengangguk mengerti lalu menyadari ada yang aneh. "Ari mana?"tanya Justin begitu sadar kalo Ariana tak ada di kelas. "nggak masuk. dia sakit. entar pulang sekolah the squad mau jenguk dia. lu ikut kan?"kali ini Liam yang menjawab sambil duduk di sebelah Justin. "ikut lah. masa sahabat sendiri sakit gue nggak jenguk?"jawab sekaligus canda Justin. tiba-tiba pandangan Justin tertuju kepada seorang anak lelaki yang sedang tertidur pulas di mejanya. Niall. "et dah si gentong enak amat ya pagi-pagi udah tidur!"ujar Justin. "biasa tin"jawab Jade yang duduk sebangku dengan Perrie. tiba-tiba saja si ketua kelas Zayn dan sekertaris kesayangan kelas Leigh datang dengan membawa setumpuk kertas. sebelum memberi pengumuman, Zayn dan Leigh melirik Niall yang asyik tidur. Leigh mengambil penghapus papan tulis dan melemparnya kearah Niall. tepat kena kepalanya. Niall bangun karena kaget sekaligus kesakitan. "SAKIT WOY!"ujar Niall sambil mengelus kepalanya. "eh bangun, gentong! sekarang kita semua disuruh kerjain essay ini dan harus dikumpulin!"ujar Leigh. tiba-tiba sekelas hening. "essay?"tanya Perrie. "iya. essay bahasa Inggris. oh, iya, hari ini kita pulang cepet. nanti jam satu kita langsung bubar"jawab Zayn sambil membagikan soal essay itu ke semua siswa. setelah soal essay dibagikan, semua siswa pun sibuk sendiri-sendiri mengerjakan essay. "Perrie, pssst, nomor tiga jawabannya apa?"bisik Justin. Perrie menatap Justin. "yaelah lu soal gampang kaya gini aja nggak bisa!" ledek Perrie. Justin manyun. dia pun mengerjakan soalnya sambil ngedumel dalam hati. "soalnya gampang banget njirr"ujar Cara sambil mengerjakan soal dengan semangat. "lah, kaya soal latihan bulan kemaren ini mah"ujar Liam sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "buset dah banyak amat sampe 100 soal!"ujar Jesy sambil membolak-balik kertas punyanya. "duhh, kok gue lupa jawaban nomor 18 yak?"ujar Shawn sambil mengetuk kepalanya dengan pulpen. "waw ada pizza!"ujar Niall norak begitu melihat soal nomor 23 yang ada gambar pizzanya.
Skip
13.00 p.m
"si entin mana sih? ambil motor aja lama amat dah?!"gerutu Jade sambil makan biskuit. "maklum. entin kan kalo markir motor sukanya di paling pojok. jadi wajar aja kalo lama"jawab Leigh sambil bersiap memasukan kunci mobil ke lubangnya. "eh, Leigh. mendingan Jesy aja yang nyetir. lu kalo nyetir kaya lagi balapan. takut gue!"ujar Perrie sambil menahan tangan Leigh. "serah lu aja dah"ujar Leigh sambil menyerahkan kunci mobil ke Jesy. "Pezz. si Caitlyn kagak diajak?"tanya Jesy sambil tukeran posisi dengan Leigh. belum juga Perrie bicara, yang diomongin Jesy udah lari-larian heboh kaya ketinggalan kereta kearah mobil mereka. "WOY KAKAK TERLUCKNUT! JANGAN TINGGALIN GUE LAGI!"teriak Caitlyn heboh yang membuat the squad ngakak. "BACOT LU!"balas Perrie tak mau kalah. Caitlyn berlari dengan tergopoh-gopoh lalu datanglah Justin dengan motor ninja hitam kesayangannya. "Caitlyn, mendingan lu sama gue aja dah"ajak Justin. "eh? emang mau kemana?"tanya Caitlyn. "ke rumah sakit. kita mau jenguk Ari"ajak Justin. Caitlyn menatap Perrie seolah minta izin. "yaudah sono lu sama Justin aja"ujar Perrie yang seolah mengerti maksud adik tercintanya itu. Caitlyn pun segera naik ke motor Justin. "eh, tunggu dulu. gue kan nggak pake helm. entar kalo di tilang gimana?"tanya Caitlyn. "minjem aja sama si Hailee sono"suruh Justin. "Hailee gue minjem helm dong!"ujar Caitlyn. Hailee turun dari mobilnya dan membuka bagasi lalu mengambil helm warna pink dan memberikannya ke Caitlyn. Caitlyn mengucapkan terimakasih lalu segera memakai helm itu. Hailee kembali masuk ke mobilnya lalu the squad pun langsung jalan ke rumah sakit.Sebelum kerumah sakit, mereka sempat ke toko buah untuk beli beberapa buah-buahan untuk Ariana. setelah itu mereka lanjut kerumah sakit. sesampainya disana, the squad langsung pergi ke resepsionis untuk menanyakan ruangan Ariana. "permisi, pasien atas nama Ariana Grande Butera ada diruangan mana ya?" tanya Perrie. resepsionis itu langsung mengecek nama-nama di komputer. "di lantai tiga, di ruang Dahllie, kamar VIP nomor 213"jelas resepsionis. Perrie mengucapkan terimakasih lalu the squad pun segera pergi ke kamar yang dimaksud.
Sesampainya disana, the squad langsung disambut dengan pemandangan yang membuat siapapun yang lihat ingin menangis. (terutama arianators). Ariana terbaring lemah dengan jarum infus di tangan kirinya. mukanya pucat, rambutnya berantakan, dan matanya bengkak karena habis menangis. disampingnya ada sang ibu yang setia menemaninya. "tuh, sayang. mereka udah dateng. Mom tinggal dulu ya"ucap ibunya Ariana sambil mengelus rambut Ariana lalu mengecup dahinya dan segera meninggalkan Ariana bersama the squad. begitu ibunya Ariana keluar, the squad langsung mengelilingi Ariana. "Ari abis nangis?"tanya Perrie cemas. "iya, tadi Ari abis disuntik. Ari takut"cerita Ariana. "Ari sakit apa sih? kok sampe kaya gini?"tanya Selena sambil merapikan rambut Ariana. Ariana menatap sahabat-sahabatnya sejenak. "kepala Ari pusing, perut Ari mual, terus badan Ari lemes"cerita Ariana dengan suara parau.
Justin yang ada disebelahnya memegang kening Ariana. "badannya panas banget, guys"ujar Justin. tiba-tiba Ariana menangis. "eh, kenapa, ri?"tanya Caitlyn ikut cemas. "Ari nggak mau dirawat...Ari takut disuntik...Ari nggak bisa main sama kalian lagi...Ari mau pulang..."rengeknya seperti anak kecil. the squad segera menenangkan Ariana. (awww poor Ari 😟). "jangan ngomong gitu, ri. nanti kalo nggak dirawat, gimana mau sembuh?"bujuk Hailee sambil mengusap air mata Ariana. "Ari yang kuat, ya. nanti kalo udah sembuh, gue traktir Nando's. gue janji"ujar Niall. "jangan nangis lagi ya, Ari. nanti kalo Ari udah sembuh, kita ajak jalan-jalan ke Fun Fair deh"ujar Harry memberi semangat. "nah, bener tuh, ri. udah jangan sedih lagi. eh, by the way Charlie takut disuntik juga loh"ujar Shawn setengah bercanda. Charlie langsung melotot kearah Shawn. "beneran?"tanya Ariana yang kini tertarik dengan omongan Shawn. "iya bener. waktu itu kan dia teriak-teriak pas disuntik waktu ada pemeriksaan kesehatan di sekolah waktu itu"ujar Shawn sambil menyengir. "lu ngapain open card sih mbek? malu ah gue!"ujar Charlie yang wajahnya memerah karena malu. Ariana mulai tersenyum melihat tingkah Charlie. "lu mah malu-maluin, Char!"ujar Louis. meledaklah tawa the squad termasuk Ariana. si nyai Cara suara ketawanya paling nyaring kaya kuntilanak. "guys, makasih ya udah dateng kesini dan bikin ari ketawa"ucap Ariana. "sama-sama. get well soon ya, ri"ucap the squad serempak.
Zayn memberikan buah tangan dari the squad untuk Ariana lalu the squad segera pamit pulang untuk istirahat dirumah masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Squad [COMPLETE] ✅
FanfictionNggak semua orang punya squad yang gila dan seru. tapi Perrie punya . . . Member : - Perrie si ibu negara - Jade si anak mamih - Leigh si bigos - Jesy si emak2 komplek - Zayn si cwok alim tp gk alim2 bgt - Louis si barbar + omes - Harry si bucin + m...