04. Perlindungan Cahaya

9.9K 509 4
                                    


Pertarungan dimulai!

Aku maju dan langsung menendang kepalanya, tetapi dengan siap dia mengangkisnya dengan tangan kirinya. Aku melakukan taijutsu terhadapnya tetapi dia sangat ahli dengan taijutsu. Tiba-tiba dia memukul perutku dan membuatku terseret mundur dengan kedua kakiku.

'Cih!'

Aku membuat segel kagebunshin dan mengeluarkan 4 bunshin. Aku membuat bom asap dan berada tepat di belakangnya, tetapi dia menyadarinya langsung menghunuskan pedangnya padaku.

Pfop!

Syukurlah aku hanya bunshin, jika tidak aku pasti sudah mati. Aku masih melawannya dengan bunshinku.

Lalu aku menipunya dengan cara bunshinku terkena pedangnya dan berdarah. Sehingga dia pasti mengira aku yang asli. Ternyata tidak, aku menyiapkan rasenganku dan dibelakang 2 bunshin dengan pusaran angin di tangannya.

"Maju! Boruto... " gumam sarada.

"BORUTO STREAM!!" Teriakku dengan di telapak tangan kananku ada sebuah rasengannya.

Karena terlalu cepat, dia tidak dapat menghindar.

"RASENGAN!!" Teriakku dan mendorongnya dan diapun terjatuh jauh dan menabrak pohon dan terduduk.

Nafasku tersenggal-senggal karena kehabisan chakra membuat rasengan. Lalu aku menoleh pada sarada dan mitsuki.

"Kuakui kau hebat, bisa mengecohnya. Sekarang kau menjadi lawanku." ucapnya berjalan beberapa langkah ke arahku.

Aku mundur perlahan-lahan dan masih mengeratkan kunaiku. Tiba-tiba dia menghunuskan pedangnya padaku dengan cepat. Aku tidak sempat menghindar dan pedangnya mengenai lenganku. Kulit lenganku terkoyak dan membuat darah di lenganku bercucuran.

Aku maju dan ingin menyerangnya tetapi aku kalah cepat dengan pedangnya. Dan tubuhku semua teriris dengan pedangnya membuatku batuk darah dan aku terjatuh.

"Kau sudah sampai pada batasnya bocah?" ucapnya.

Aku berusaha bangkit, tetapi tidak bisa.

"Jangan dipaksakan, nanti kau mati hahaha." ucapnya seringai membuatku mengepalkan tanganku.

"Jadi, kau mau bergabung dengan kami?" tanyanya.

"Uhuk uhuk..  U-untuk a-apa kalian mengambil... anggota yang sepe-rtiku..? Tanyaku terbata-bata sambil mengeluarkan darah dari mulutku.

"Karena kau bukan manusia biasa."

Aku terkejut dan langsung menoleh ke atas menatap wajahnya.

"..D-darima-na uhuk kau tahu..?"

"Segel karma yang ada di tanganmu."

Aku menoleh ke tanganku dan menatap segel itu.

"Apa maksud segel ini?"

"Aku banyak tahu, segel yang ada di tanganmu itu. Jadi bergabunglah dengan kami."

"Sebenarnya apa misi kalian sampai sebegitunya?" tanyaku mulai bertumpu pada kedua lututku.

"Kami ingin mengakhiri dunia sinobi manusia, selain kami dan kau. Jika kau bergabung dengan kami, kami juga akan menyelamatkanmu. Jadi, kau akan bergabungkan?" ucapnya menyeringai.

"Aku takkan pernah masuk ke kelompok kalian!!" ucapku berdiri dan mengeluarkan chidori sedikit demi sedikit dengan chakraku yang tersisa.

"Cih! Aku sudah mengatakan apapun yang kau tanyakan, tapi ini balasanmu terhadapku?!"

Aku mengarahkan chidori ke arahnya, tetapi dia menghindar. Aku menangkapnya dengan bunshinku dari belakang lalu ingin mengarahkannya. Tetapi dia menunjuk pembatas yang dia buat.

Aku menoleh kepada mereka sarada mitsuki dan melihat mereka terlilit oleh rantai dalam pembatas itu. Aku menghentikan seranganku tadi. Dan tiba-tiba...

Crash!!

Perutku tertusuk oleh pedang itu membuatku memuntahkan darah. Aku gemetar dan aku terjatuh dengan mata tertutup.

Bugh!

Ikat kepala sinobiku terjatuh dari kepalaku dan akupun terbaring. Hujan tetes demi setetes membasahi tubuhku.

"Cih!" decihnya yang masih kudengar.
"BORUTO!!!" Teriak sarada.

'Dia sudah membuka pembatasnya? Tetapi kenapa mataku berat sekali untuk terbuka? Tubuhku juga terasa seperti tidak bisa digerakkan.'

"Kau uchiha?" tanya ketua kelompok itu membuatku mengerutkan kening.

"Sharingan aktif jika sedang bersedih dengan kesedihan yang mendalam. Dan liatlah mataku sekarang aktif. Mata yang bagus, aku akan mengambilnya." ucapnya.

"TIDAKKK!!"teriak sarada.

Saat ketua kelompok itu ingin mencongkel mata sarada, aku langsung berdiri dengan ikat kepala sasuke-san di depan sarada.

Crash!!

"Boruto!!"

Mata kananku teriris, mulai dari ikat kepala sasuke-san yang di kepalaku hingga garis di pipiku. Mataku otomatis tertutup sebelah lalu melemparkan rasengan kecil padanya. Membuatnya termundur terseret kecil.

"Kau masih bertahan?" tanyanya dan berjalan ke arahku.

Aku langsung duduk dengan tumpuannya adalah lututku. Dia berjalan ke arahku dan berjongkok. Situasi ini masih hujan deras dan sehingga aku kabur melihatnya.

"Kau tahu? Matamu akan membahayakan bagi orang-orang terdekatmu. Itu yang dimaksud dengan kehilangan segalanya. Segalanya adalah teman-teman bagimu kan? Kau mau mereka mati di hadapanmu? Kau mau mereka tersiksa? Ayah, ibu atau...  Adikmu?" ucapnya menyeringai.

Aku terkesiap dan terkejut.

"Jika kau tidak mau bergabung dengan kami, kami akan membunuh temanmu satu persatu terutama gadis uchiha itu." ucapnya membuatku mengepalkan tanganku.

"Kami akan menunggunya seminggu lagi pada waktu malam, kami akan datang menjemputmu. Jika kau tidak mau bergabung, nyawa gadis itu akan....

Hilang... " ucapnya tertawa kecil.

Lalu aku menutup mataku dan terjatuh.

"BORUTO!!!" teriak sarada yang masih terdengar olehku. Dia berlari menghampiriku yang dengan penuh luka dan darah.

Dia merengkuh dan memangku tubuhku dan memelukku.

'Hangat'

Itu yang kurasakan pertama kali saat berada di pelukannya. Padahal saat itu sedang hujan deras membasahi tubuh kami.

"Boruto.. hiks.. hiks.." tangisnya. Air matanya mengenai pipiku.

"Kau kenapa SELALU SAJA!! Melindungiku baka!" teriaknya.

Aku tidak biaa membuka mataku dan tubuhku terasa berat.

"Bangun boruto!! Kau melindungiku dan tidak memikirkan dirimu sendiri?! Apa yang sedang kau pikirkan bodoh!!"

"Boruto... Bangun.. Aku menunggumu membuka matamu kembali!"

"BORUTO!!!" teriaknya mengema di hutan ini.

*****

Bersambung!

Fate Of The Blue Eyed [Boruto:The Next Generation]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang