Warning.!!! : konten ini mengandung adegan kekerasan dan berdarah-darah, bagi yang kurang nyaman, mohon untuk di skip saja.
Dan MOHON UNTUK DIINGAT KEMBALI:
CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA. TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENJELEKKAN IDOL/ARTIS MANAPUN...
MEMBERIKAN KARAKTER ANTAGONIS TERHADAP SEORANG IDOL/ARTIS DISINI BUKANLAH SUATU BENTUK UJARAN KEBENCIAN..
SEKALI LAGI SAYA INGATKAN CERITA INI HANYA FIKTIF BELAKA
MOHON MAAF APA BILA READERS MERASA TIDAK NYAMAN NOTICE SAYA.. SAYA HANYA TIDAK INGIN TERULANG KEJADIAN YANG SAMA UNTUK KEDUA KALINYA.
SAYA JUGA MINTA MAAF KARENA MINGGU KEMARIN TIDAK UP. MAKA DARI ITU MINGGU INI SAYA UP 2X LEBIH PANJANG.. SEKALI LAGI SAYA MOHON MAAF YANG SEBESAR2Y APA BILA PARA READERS MERASA TIDAK NYAMAN.. DAN TERIMAKASIH MASIH TERUS MENUNGGU CERITA SAYA UPDATE🙇🙇💖💖
.
.
.
..Hari ini adalah pelantikan resmi siswa akademi kepolisian yang esok nanti siap bertugas sebagai anggota polisi secara resmi setelah 1 minggu pelantikan di tunda akibat kebakaran yang terjadi di gedung akademi. Tak lebih dari separuh siswa yang semestinya di lantik, kebanyakan dari mereka mengalami luka kritis bahkan tewas terpanggang. Bukan terharu, pelantikan ini justru menyisakan luka di hati mereka yang berhasil di lantik dalam keadaan baik-baik saja, mereka harus menyaksikan teman seperjuangan mereka yang di lantik dengan terbaring di dalam peti mati. Ya pelantikan ini sekaligus menjadi upacara memberikan penghormatan terakhir pada mereka yang tewas.Lee Ji Eun memeluk So Eun yang masih menangis setelah upacara pelantikan selesai. Tak hanya So Eun namun hampir seluruh siswa menangis tanpa suara selama proses berlangsung.
“600 jiwa menjadi korban kebakaran itu, 73% dari mereka mati dalam kebakaran.” kata Jung Hae in yang kemudian menyodorkan sapu tangannya pada So Eun.
So Eun meraih sapu tangannya dan menghapus air matanya.
“Kebakaran itu merambat dengan cepat ke 10 gedung di sekitarnya. Rasanya tidak mungkin jika kebakaran itu hanya berpusat dari gedung akademi kita.” ujar Ji Eun.
“Menurut penyelidikan, itu di sebabkan arus pendek listrik di beberapa lokasi dan ledakan gas.” kata Hae in.
“Yang paling parah adalah gedung kementrian yang hangus tanpa menyisakan apapun. Kabarnya ledakan gas nya berasal dari situ.” sambung So Eun
“Ya .. Tak sedikit orang-orang pemerintahan tewas, aku berpikir kebakaran ini sudah di rencanakan. Ini benar-benar menarik ... Akhir-akhir ini bahkan banyak kasus yang tidak terpecahkan oleh polisi.” sahut Hae in
“Mari kita bekerja lebih keras lagi agar kita bisa bergabung ke divisi yang lebih tinggi dan memecahkan kasus yang tidak terpecahkan.” kata So Eun mengulurkan tangannya.
Hae in turut mengulurkan tangannya, menempatkan telapaknya di atas punggung telapak tangan So Eun yang kemudian di susul oleh Ji Eun.
“FIGHTING.!!”
Kyuhyun menghela nafasnya membuka kotak surat di depan rumah lama Ji Sub. Kyuhyun menghanguskan surat dengan atas nama sekolah akademi kepolisian dari kotak itu dengan pemantiknya tanpa membacanya lebih dulu. Ia membuang nya begitu saat api sudah menghanguskan separuh suratnya. Kyuhyun melangkah masuk ke rumah itu, ia mendobrak pintu rumah yang tak lagi berpenghuni itu dengan kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GROWING PAINS
Fanfiction🍁🍁🍁 . . . . . Bukan hanya tentang cinta, tapi juga tentang sebuah persaudaraan, tentang ketakutan dan rasa sakit yang tak bisa di lupakan, juga tentang harga yang harus di bayar atas perbuatan di masa lalu. Juga tentang keteguhan hati, saat dile...