Sixteen

524 71 8
                                    

Lima belas menit, Kyuhyun kesulitan setengah mati hanya untuk memakai dasinya. Ia menatap sinis bayangannya sendiri di cermin kemudian meraih tas kerjanya dan beranjak dari kamarnya dengan menenteng dasinya itu.

"So Eun-ah.. Aku berangkat dulu.." kata Kyuhyun sambil meraup sepotong sandwich di piring kemudian mengecup kening So Eun

So Eun yang tengah mengoles selai di rotinya pun menghentikan aktivitasnya itu melihat Kyuhyun menenteng dasinya.

"Tunggu .." kata So Eun.

Ia mengambil alih dasi Kyuhyun kemudian memasangkannya. "Jadi.. Selama ini, siapa yang memakaikanmu dasi sebelum kita menikah." tanya So Eun.

"Sekretaris ku." jawab Kyuhyun.

"Mulai sekarang jangan biarkan siapapun memakaikan dasi untukmu.. Karena sekarang kau punya aku yang akan melakukannya untukmu setiap hari"

"Arasso.." Kyuhyun tersenyum manis menatapnya kemudian memberi kecupan manis di keningnya dan mengusap kepalanya lalu segera beranjak pergi.


So Eun menghela nafasnya dalam, meski sekarang sudah baik-baik saja, ia sedikit kecewa dengan Kyuhyun yang masih diam tak menjelaskan apapun dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.














Di sodorkannya sebuah amplop coklat berisikan sebuah surat keterangan pemeriksaan dari dokter yang menyatakan bahwa Han Kyu menderita sakit keras serta surat dari pemerintah yang menyatakan bahwa Han Kyu harus menunda wajib militernya karena sakit. Entah dari mana Jisoo bisa mendapatkan surat itu bahkan dengan stempel resmi dari sebuah rumah sakit di singapore sedang Han Kyu bahkan tak pernah melakukan pemeriksaan tersebut.

"Apa kau memalsukan surat dokter ini?!" tanya Han Kyu

"Yak! Ini surat asli dari rumah sakit Singapore. ." bantah Jisoo

"Jisoo-sshi..."

"Yaaa.. Cho Han Kyu.. Aku yakin kau pasti mengerti maksud dari semua ini.. Kau hanya perlu mengikuti semua kemauannya sehingga kau akan baik-baik saja dengannya."

Berpihaknya Han Kyu memberikan keuntungan bagi Kyuhyun. Han Kyu akan kembali bertugas di kantornya dan kembali membujuk Myungsoo agar mencabut sahamnya meski Kyuhyun tau, Dong Wook sudah tak sabar lagi, ia tetap ingin menyingkirkan Myungsoo secara halus.


























So Eun terdiam sejenak, sambil menggigit kuku jarinya setelah Hae in melaporkan apa yang di dapatnya kemarin setelah meringkus beberapa anggota mafia.

"Sebaiknya kita jangan gegabah dulu, ini aneh kita mendapatkan kontaknya semudah itu." kata So Eun

"Tapi ini di dapat dari ketua unit mafia tertinggi.. Jadi ini tidak perlu di ragukan." jawab Hae in

"Tidak Hae in.. Apa kau lupa, bahwa orang yang bernama Lee ini identitas dan jati dirinya itu bersifat rahasia. Bahkan dari sekian banyak nya yang pernah kita introgasi tak seorang pun mengatakan tau wajahnya... Bisa jadi, ini hanya jebakan saja." kata So Eun

"Bagaimana kalau kita ikuti saja permainannya, mari berpura-pura masuk kedalam perangkapnya.." sahut Ji Eun

"Ini terlalu berbahaya.. Tapi mari kita coba, kita persiapkan semuanya secara matang." ujar So Eun



Kyuhyun menghembuskan asap rokoknya, ia duduk di ruang pribadinya dengan kaki di atas meja. Ya, ia tidak pergi ke kantor dan membiarkan Han Kyu yang menggantikannya di kantor. Ia menggercapkan lidahnya mendengarkan percakapan So Eun dengan teman-teman nya melalui alat perekam suara yang ia selipkan di tas So Eun, namun sayang ia tak bisa mendengar strategi apa yang akan mereka gunakan saat masuk ke perangkapnya.

"Aigoo.. Kenapa dia begitu teliti dan selalu memiliki banyak prasangka yang benar tentang rencanaku.. Tapi tak apa, setidaknya kau masih ragu untuk mencurigaiku.... Jadi ayo kita mainkan.." ujar Kyuhyun







🍁🍁🍁



Dari atap sebuah gedung yang memiliki jarak kurang lebih 1,43 mil dari sebrang kantor polisi, Kyuhyun mengamati aktivitas So Eun yang ada di lantai 13. Dimana mereka tengah mengadakan rapat. Ia memilah milah mana target yang harus di lumpuhkannya. Dengan penglihatannya yang jeli, meski samar, Kyuhyun bisa menemukan dimana posisi So Eun dari jendela. Tanpa membuang waktu lagi, Kyuhyun menembakkan Snipernya menembus kaca jendela gedung polisi yang berjarak 1,43mil dari tempat Kyuhyun berada, berhasil memakan korban.

Seketika seluruh peserta rapat membulatkan matanya menatap kaca jendela yang pecah. Ji Eun mengusap dahinya merasakan seperti ada cairan yang membasahi dahinya, sedikit gemetar setelah menyadari bahwa itu darah Ji Eun pun menatap ke sebrang mejanya dimana So Eun duduk berhadapan dengannya membeku di tempat dengan wajah yang bersimbah darah sambil menahan tubuh seseorang di sampingnya yang tumbang dengan kepalanya yang robek. Ya, seorang detectif tewas terkena peluru sniper Kyuhyun yang membuat Komisaris Park segera memerintahkan anak buahnya turun untuk pengejaran. Sementara So Eun ia masih membeku di tempatnya dengan wajah yang terkena cipratan darah korban, ia menatap keluar jendela melihat seorang pria di atap gedung sebrang sana hingga akhirnya ia bangkit dari duduknya ketika seorang rekannya menghalangi pandangannya, berdiri di depan jendela dengan Snipernya. So Eun merebut Sniper rekannya itu dan mengarahkannya pada seseorang yang ia lihat di sebrang sana yang tampak seperti mengenakan pakaian serba hitam dan mengenakan masker yang menutupi mulut dan hidungnya. Namun pada akhirnya So Eun menurunkan senjatanya dan memilih turun ke jalan raya untuk ikut meringkusnya.




Banyaknya polisi yang menyebar di tengah kota Seoul siang ini membuat masyarakat menjadi khawatir dengan apa yang terjadi. Tak cukup dengan satu korban, Kyuhyun kembali melepaskan tembakannya yang menewaskan seorang anggota polisi dan 2orang biasa. So Eun pun menyusul buronannya itu ke atap dengan di temani beberapan rekannya, mereka menodongkan senjata mereka masing-masing pada Kyuhyun yang juga ikut mengangkat senjatanya bahkan mengarahkannya pada So Eun.



"Tembak aku dan kau akan mati bersama rekanmu yang lain." kata Kyuhyun

"Kau pikir tindakanmu hari ini akan lolos begitu saja! Kau sudah di kepung, jadi menyerahlah." kata So Eun.


Mendengar ucapan So Eun yang terdengar sangat percaya diri membuat Kyuhyun tersenyum kecut di balik maskernya itu sambil melepaskan tembakannya yang memecahkan 3kepala rekan So Eun, tanpa sempat mereka melepaskan satu tembakanpun, menyisakan So Eun seorang diri. So Eun memegang erat pistolnya, dan mencoba tak bergeming sedikitpun meski rekannya sudah tewas, ia maju selangkah demi selangkah mendekati Kyuhyun yang semakin mantap akan menembak So Eun. Namun sayang Snipernya justru harus jatuh setelah So Eun menembakkan pelurunya mengenai sniper Kyuhyun yang juga ikut menggores tangan Kyuhyun. Spontan Kyuhyun menendang pistol So Eun, membuat mereka kini sama-sama tak bersenjata dan harus berkelahi secara langsung. Namun Kyuhyun yang pandai membaca gerakan lawannya berhasil menyeret So Eun ke tepi atap dengan membekukan tangannya ke belakang, menghadapkan So Eun secara langsung dengan ketinggian dan bertanya;

"Apa pesan terakhirmu.."

To Be Continued. . . . .

GROWING PAINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang