Lilya sempat tidak menyadari saat Alley datang dan duduk di sebelahnya. Saat itu Lilya sedang duduk di kursi teras rumahnya.
"Hei!" sapa Alley sambil mencuil pundak Lilya.
"Ah Alley, bikin kaget Aya saja." Kata Lilya.
"Memangnya Aya lagi ngapain? Masa aku masuk dari depan sana, Aya tidak lihat?" Alley menunjuk ke arah ia masuk.
"Aya lagi bingung nih, Ley. Mamanya Aya jadi aneh."
"Memangnya tante Sophie kenapa?" Alley dengan serius menatap Aya.
"Tadi malam, waktu Aya udah tidur, tiba-tiba Aya denger ada suara barang yang pecah, Ley. Terus waktu Aya lihat, mama sama papa kayaknya lagi berantem deh. Tapi kan Aya tidak mengerti Ley." Kata Lilya bingung. Ia yakin Alley juga pasti sama bingungnya dengan dirinya.
Lilya sudah menceritakan beberapa kali soal kedua orangtuanya bertengkar. Alley juga sering mengatakan, bahwa baginya urusan orangtua memang membingungkan dan tidak perlu di mengerti.
"Aya tidak perlu mikirin masalah itu. Kan itu urusan mama sama papa Aya." Kata Alley menghibur Lilya.
"Tapi Ley, hari ini mama jadi tidak makan dan di kamar terus. Waktu Aya ajak mama makan, aku malah di marahin terus disuruh main saja sama Alley atau Bi Inah."
"Hahaha ..., " Alley terbahak.
"Alley! Kok malah ketawain Aya sih?" kata Lilya cemberut. Alley malah tertawa makin keras. Alley menunjuk-nunjuk bibir Lilya yang berkedut-kedut marah dan pipinya yang mendadak bulat harena kesal.
"Alley!" pukul Lilya kesal.
"Maaf ... Maaf ...," kata Alley sambil berusaha menghentikan tawanya.
"Kamu lucu sekali, Aya. Apalagi waktu kamu cemberut." Kata Alley sambil mencubit pipi Lilya gemas, tapi langsung berhenti begitu melihat Lilya tidak tertawa.
"Sudahlah Aya, jangan di pikirin lagi. Om dan tante tidak apa-apa kan sekarang? Mama papa ku juga pernah kok berantem. Tapi setelah itu ya baikan lagi. Aya tenang saja. Oke?" kata Alley tersenyum. Mau tak mau Lilya pun ikut tersenyum.
"Gimana kalau sekarang kita lomba main sepeda saja?" tanya Alley.
"Lomba sepeda?" Lilya mengerutkan keningnya.
"Iya, lomba sepeda. Yang kalah harus nemenin yang menang main seharian. Gimana?" kata Alley iseng.
"Aku pasti menang!" kata Lilya semangat.
"Kita lihat saja nanti." Jawab Alley enteng. Dan Alley pun berhasil membuat Lilya kecil kembali tersenyum dan bersemangat.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/156608113-288-k278615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet One
RomanceMasa lalu yang sempat menghilang dari ingatan Lilya, pelan-pelan mulai mencuri posisi untuk dapat kembali masuk ke dalam ingatannya. Satu per-satu, peristiwa demi peristiwa, mulai mengingatkan kembali kenapa dirinya tidak berdiri di kota kelahiranny...