Soekarno-Hatta Airport (Malvin)
Semua barang-barang dan perkakas yang ia gunakan selama penerbangan tadi di tempat duduknya begitu pesawat benar-benar berhenti dan lampu sabuk pengaman sudah dimatikan. Setelah hampir 7 jam penerbangan, akhirnya pesawat ini mendarat dengan sempurna. Ia menatap seorang gadis yang duduk tepat di sebelahnya begitu antusias, tersenyum berkali-kali dengan dirinya sendiri, memasukkan barang-barang nya dengan sembarang lalu keluar mengambil antrian dilorong pesawat untuk segera keluar. Gadis itu bahkan melesat dengan cepat. Malvin sampai tertawa saat gadis itu hampir terjungkal karena terburu-buru.
Malvin menunggu sampai lorong pesawat itu benar-benar sepi, dan bangkit dari kursi tempat duduknya. Ia melihat gadis tadi sudah jauh di luar sana. Malvin hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia pasti asli orang indonesia karena mukanya tidak menunjukkan ia seorang Australia atau orang barat lainnya, sama dengan dirinya yang juga bukan asli warga negara Australia.
Malvin mengangkat tas ranselnya dan berjalan dengan santai. Akhirnya ia kembali ke Jakarta juga, walau sebenarnya ia tidak ingin pulang ke Indonesia. Ia sudah merasa nyaman sekali di Australia, meskipun ia harus tinggal di Apartemen sendirian. Tapi itu lebih baik, karena ia merasa bebas di sana. Kalau bukan karena om nya yang memintanya pulang ke Jakarta, ia tidak akan mau kembali lagi ke Indonesia. Malvin tidak yakin, berapa lama ia akan betah tinggal di tanah kelahirannya.
Seseorang dari belakang menyentuh pundak Malvin lembut. Malvin berbalik dan melihat seorang pramugari cantik menatap dirinya sambil tersenyum manis.
"Maaf, apa ini milik anda?" Tanya pramugari itu dengan logat indonesia yang kental. Malvin menatap benda itu sebelum akhirnya ia mengerti benda apa itu. Sebuah ponsel.
"Sorry sir, is it yours?" tanya pramugari itu lagi. Ia pasti mengira Malvin tidak mengerti bahasa Indonesia.
"Oh.. jatuh dimana?" tanya Malvin.
"Di kursi sebelah anda." Kata pramugari itu tersenyum saat Malvin membalas pertanyaannya dengan bahasa Indonesia.
"Hmmm ..., " kata Malvin sambil tersenyum. Gadis yang terburu-buru tadi.
"Terima kasih. Akan saya kembalikan. Kebetulan saya tau pemiliknya." Kata Malvin sambil tersenyum.
"Saya pikir, ini milik anda." Sang pramugari masih ragu.
"Tidak apa-apa. Jangan khawatir. Saya kembalikan." Kata Malvin meyakinkan. Pramugari itu tersenyum sambil mengangguk.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/156608113-288-k278615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet One
RomanceMasa lalu yang sempat menghilang dari ingatan Lilya, pelan-pelan mulai mencuri posisi untuk dapat kembali masuk ke dalam ingatannya. Satu per-satu, peristiwa demi peristiwa, mulai mengingatkan kembali kenapa dirinya tidak berdiri di kota kelahiranny...