Chapter 20

55.6K 3.6K 189
                                    

Elia duduk di depan kaca sambil menelan ludahnya melihat penampilan dirinya yang baru, tanpa kepang rambut dan pita merah yang biasa ia pakai. Iya, rambut hitam panjangnya terurai sempurna.

Hari ini ia akan belajar di kelas baru, teman-teman baru, pelajaran baru dan hari ini juga dia akan mulai melupakan cinta yang dulu merupakan tujuannya masuk di kelas unggulan yaitu Bagas, Sandra yang sudah ia anggap sebagai saudaranya, dan segala hal tentang kelas unggulan. Maka dari itu dia juga ingin berpenampilan baru, berharap ia bisa melupakan segalanya.

Elia berjalan memasuki gerbang sekolah, beberapa kali ia berpapasan dengan beberapa teman satu kelas unggulannya. Mereka tidak saling menyapa karena kejadian tempo hari saat petengkarannya di kelas dengan Black Geng.

Teman-temannya sempat membulatkan matanya ketika melihat penampilan baru Elia tanpa kepang dan pita merah yang biasa mereka lihat, namun setelah sampai di depan pintu kelas unggulan, mereka kembali terkejut dan heran kenapa Elia masih terus berjalan menyusuri koridor tersebut.

"Yah... mungkin dia mau ketemu sama temenya di kelas lain sebelum pelajaran dimulai," saat itu, itulah pikiran yang terselip di otak mereka.

***

Setelah sampai di depan pintu kelas buangan, XI IPS F, langkah Elia terhenti. Ia memejamkan mata sambil menarik nafas dalam sebelum membuangnya untuk menenangkan dirinya.

Kelas itu berada di hampir ujung koridor lantai dua sekolah, bersebelahan dengan lab IPA dengan pencahayaan yang kurang. Sebelumnya suasana sangat ramai dan gaduh ketikan Elia tadi berjalan di koridor yang dipenuhi dengan kelas IPS tersebut.

Tak lama kemudian, Elia masuk kedalam kelas tersebut namun ada yang aneh di kelas itu. Tidak ada satu murid pun yang ada disana pagi ini. Tidak hanya itu, Elia melihat kelas sangat kotor dengan bangku-bangku yang berserakan.

Elia segera melihat tulisan diatas pintu kelas dan benar, ini adalah kelas XI IPS F, jadi Elia tidak salah masuk kelas. Elia berpindah melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Iya, sebentar lagi bel masuk kelas untuk pelajaran pertama pasti akan berbunyi tapi... itu menurut Elia, bagaimana dengan kelas IPS F ini? Iya, seperti yang banyak orang bilang, murid di kelas ini hobi telat dan bolos sekolah.

Tanpa pikir panjang, Elia langsung mengambil sapu untuk membersihkan kelas tersebut dan menata bangku-bankunya rapi. Setelah selasai membersihkan kelas tersebut, Elia melihat ke arah jam dinding lagi yang menunjukkan pukul 06.55 WIB.

"Jam segini kenapa belum ada yang masuk kelas?" pikir Elia heran.

Elia memilih tak memikirkan itu dan duduk di bangku paling belakang karena ia fikir pasti bangku-bangku yang lain sudah ada yang menempati.

Beberapa menit kemudian, datang Ester and the geng. Mereka masuk kelas dan langkahnya terhenti ketika melihat Elia.

"Gengs, sepetinya kita salah masuk kelas," ucap Aster dengan masih memegang bedak di tangannya.

"Iya, ada anak kelas unggulan disini. Lihat penampakan kelas ini juga, sudah pasti ini bukan kelas kita!" Tyas menanggapi karena melihat kelasnya rapi dan bersih.

"Oke, putar balik...!" perintah Aster selaku ketua geng Cabe dengan karakter khasnya yaitu make up tebal, rambut pirang bergelombang serta rok yang lebih pendek dari murid perempuan lainnya.

"GRAK!" jawab kedua temannya serentak sambil mengikuti langkah Aster untuk keluar kelas namun langkah mereka kembali terhenti ketika Elia berkata sambil berdiri.

"Tunggu!"

Seketika Ester and the geng memutar balik melihat ke arah Elia sambil memicingkan mata mereka.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang