Chapter 47

52.9K 3.6K 551
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kali ini Author benar-benar ingin tahu tanggapan kalian sebagai Readers setia Secret Admirer ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali ini Author benar-benar ingin tahu tanggapan kalian sebagai Readers setia Secret Admirer ya...

Jangan lupa vote + komen cerita ini ya...

Makasih udah baca... love you...

***

Jam istirahat Arsen diminta Bagas menemuinya di halaman belakang sekolah yang sepi. Elia yang sempat melihat Arsen berjalan menuju halaman belakang sekolah pun memicingkan matanya heran. "Kenapa Arsen kesana?" Elia pun memutuskan untuk membuntutinya.

"Apa lo yang jebak gue masalah narkoba dan obat itu?" tanya Bagas to the point.

Arsen memutar bola matanya malas. "Bukannya minta maaf tapi lo udah main fitnah gue lagi!" cibirnya ketus.

"Ngaku aja lo kesel karena udah kalah taruhan! Lo kalah balap motor sama gue, jadi lo harus jauhin Elia! Karena itu lo berusaha menfitnah gue kan? Biar Elia benci sama gue dan temen-temen gue? Keterlaluan lo, Gas!"

Setelah berkata panjang lebar, mata Arsen langsung melebar. Tubuhnya kaku seketika. Kini fokusnya bukan pada Bagas, melainkan pada Elia yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Elia...." ucap Arsen lirih.

Bagas seketika menoleh dan melebarkan matanya, kaget dengan keberadaan Elia disana.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang