🌸Epilog🌸

1.2K 62 10
                                    

****

Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Rexford💖Cerys😍. Sebagai ucapan senang Miki, Miki kasih Nih epilog kecil-kecil sebagai penutup manis cerita Secret ya ^^

Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

Happy reding ya 😉

=>=> SECRET <=<=

****

Suara jeritan tangis terdengar di ruang tamu, tangis khas yang terdengar pilu pastinya. Rex berlari tergepoh-gepoh ke ruang tamu, mendapati dua bayi kembarnya duduk di sana, salah satunya menangis dengan kencangnya. Dan seorang lagi balita tiga tahun yag sepertinya terlihat cuek.

Dengan sigap Rex mengangakat bayi berbaju cokelat, "Cup cup Sayang, kenapa nangis hemm?" tanyanya dengan lembut sambil menepuk-nepuk bokong bayinya.

Dan berikutnya malah balita berbaju pink tersebut yang menangis kencang, membuat Rex kelabakan sambil duduk menghampiri anak pertamanya yang menangis, menatap adiknya berbaju biru dan mainan di tangan tersebut.

Rex meringis melihat saja ia sudah tau, bayinya Ryce berbaju biru yang berumur 9 bulan tersebut memang sedikit nakal. Entah kenapa suka sekali menjahili saudara kembarnya Edric dan juga kakak perempuannya Serry, sampai mereka menangis.

"Sayang, tidak boleh nakal sama kakak ya," ucap Rex mengambil pelan robot-robotan di tangan Ryce , menjauhkan dari jangkauan tangan kecil tersebut.

Cerys muncul dari arah dapur membawa sebotol susu untuk anak pertamanya, ia tadi meninggalkan membuat segelas susu sebentar karena Serry haus. Tapi, siapa sangka baru di tinggal sebentar bayi Ryce malah nakal.

Cerys menatap Ryce berdecak melihat bayi itu malah tertawa, seolah suara tangis saudaranya lucu, " Ryce, tidak boleh nakal sama kakak-kakaknya. Lihat, Ryce tidak kasihan melihat Kakak Serry dan Edric menangis," tegur lembutnya menunjuk dua anaknya yang menempel pada Sang Daddy dengan wajah penuh bekas air mata.

Bayi Ryce menatap dua saudaranya, wajah tertawanya sudah berubah jadi merasa bersalah melihat itu Cerys terkekeh, " Ryce Sayang, mau kan minta maaf sama kakak?" tanyanya.

Bayi Ryce langsung mengangguk ia merangkak menghampiri Daddy nya susah payah berdiri di bantu Rex yang terkekeh, lalu mencium pipi saudaranya Edric dan Kakaknya Serry. Meski hanya bersuara au aa uu aa bahasa bayi, tapi Rex tau jagoannya itu sedang minta maaf.

"Makasih ya adek sudah minta maaf sama Kakak," ucap Rex tersenyum menciumi wajah baby Ryce yang terkikik geli.

Rex menurunkan kembali baby Edric ke karpet membiarkannya kembali bermain dengan saudara kembarnya, begitu juga dengan Serry yang kembali menemani dua adiknya bermain.

Cerys berangsut menghampiri Suaminya yang kini sudah duduk bersadar di sofa, meraih tubuh Istrinya menyandarkan di pundaknya.

"Aku heran deh Sayang kenapa baby Ryce suka sekali menjahili kakak-kakaknya," kekeh Rex mengingat sejak baby Ryce merangkak dengan aktivnya, bayinya itu selalu menjahili dua kakaknya terlihat sekali nakalnya.

Cerys tertawa kecil mengangguk membenarkan ia juga pernah kena jahili baby Ryce, waktu itu ia mengira Ryce memasukan sesuatu ke dalam mulutnya hingga menggembung pipinya. Cerys yang panik sampai memohon-mohon agar baby Ryce membuka mulutnya, ia khawatir kalau anaknya itu memasukkan mainan. Ia bahkan berteriak memanggil Rex yang ada di ruang kerja, dan dengan bujukan susah payah baby Ryce akhirnya mau membuka mulut.

Dan apa yang terjadi, tidak ada apa pun di mulut bayi mereka itu hanya air liur. Malah baby Ryce tertawa sepertinya berhasil menjahili Mommy dan Daddy nya.

Rex menoleh ke samping mengecup kening Istrinya, "Terima kasih Sayang sudah menjadi Istri terbaik dan memberikanku anak-anak yang lucu dan menggemaskan." ucapnya tersenyum.

Cerys tersenyum balik mengangguk, "Terima kasih juga sudah menjadi Suami dan Daddy yang hebat untuk kami." mengecup pipi Suaminya.

Mereka sangat bahagia dengan kehadiran tiga buah hati mereka, melengkapi kehidupan mereka.

*******

Edric Maxwell menatap tajam pada gadis berwajah oval di hadapannya, ia tidak suka di bantah dan tidak suka di acuhkan oleh gadis bermata indah tersebut.

Tapi tampaknya gadis itu kembali menghiraukan kemarahannya, malah terlihat jengah dengan tatapan memperingatinya.

Ia berdiri memutari meja kerjanya berdiri tepat di hadapan gadis tersebut, dengan tiba-tiba menarik pinggang mungil itu hingga tubuh gadis itu tak berjarak padanya.

Kali ini ada perasaan takut di perlihatkan gadis tersebut, ia mencoba menahan tubuh Pria di hadapannya agar tetap berjarak padanya. Tapi sepertinya Edric tidak membiarkan hal itu, ia menundukkan wajahnya kali ini tepat di hadapan wajah gadis tersebut. Terlihat jelas rasa takut di wajah cantik itu.

"Sudah kubilang bukan. Kau itu Milikku. Jadi, jangan coba-coba mengabikanku apa lagi mencoba berdekatan dengan pria lain. Atau aku akan mengikatmu sekarang juga." bisiknya menyeringai.

******

Ryce Maxwell, punya segalanya di hidupnya. Seorang pebisnis terkenal dan tentu saja punya koleksi mobil sport mahal di garasi mansionnya, yang setiap saat tentu bisa membawanya kemana pun pergi.

Tapi, ia memilih menaiki sebuah bis setiap hari ke kantornya, bukan tanpa alasan ia melakukannya. Ryce, rela menaiki bis dan sedikit terlambat datang ke kantor demi bisa melihat seorang gadis.

Gadis pendiam yang cantik, sederhana namun mampu membuat dunia seorang Ryce Maxwell jungkir balik.

"Kau keberatan jika aku duduk di sini?" Ryce mencoba menyapa untuk pertama kalinya, setelah seminggu diam memandangi punggung gadis tersebut di depan duduknya. Ia sudah memikirkan segalanya dan tentu saja informasi yang ia sudah ia kantongi tentang gadis itu.

Gadis itu menoleh sebentar lalu menggngguk kecil, Ryce langsung duduk di sebelahnya menoleh menatap gadis itu yang hanya duduk diam, menundukkan kepalanya.

"Kau keberatan jika aku menikahimu?" tanya Ryce suaranya terdengar santai namun terlihat jelas wajahnya sangat serius.

Mata gadis itu membulat kaget, refleks ia mengangkat wajahnya menatap Pria yang sama sekali tidak di kenalnya. Ia tentu saja bingung sendiri antara percaya dan tidak dengan pendengarannya.

Ryce terkekeh lalu menangkup pipi lembut gadis tersebut, "Kurasa aku sudah jatuh cinta padamu." ungkapnya tersenyum.

*****

Cantik, pintar, dan baik. Tiga kata yang di sematkan pada putri pertama Rexford Maxwell dan Cerys Maxwell. Serry Maxwell, gadis 28 tahun dengan segala multitalenta nya. Kehidupannya selalu bahagia dan penuh keceriaan.

Serry tidak pernah membenci orang, dan ia selalu berharap tidak pernah melakukan hal itu. Tapi, seorang pria yang tidak pernah ia kenal malah muncul dan merecoki kehidupannya.

"Baru kali ini aku membenci seseorang!" kesal Serry menatap tajam pria di hadapannya.

"Dan baru kali ini aku di benci seseorang." senyum kecilnya, lagi-lagi kakinya melangkah mengikuti gadis tersebut.

**** SECRET *****

~~~*** END ***~~~

Kuala Kapuas
23 Oktober 2018

Yeeyyyyy udah Ending ya readers \(^0^)/ semoga para fansnya 'Secret' sudah puas ya dengan cerita ini. Terima kasih banyak sudah terus mengikuti karya-karyanya Miki, Miki sampai terharu karena ngelihat makin banyak saja cerita Miki yang di baca kalian ^0^

Dan jangan sedih Miki nggak akan bilang goodbay kok ^_^ karena Miki akan kembali lagi dengan cerita terbaru lainnya, jadi jangan sampai ketinggalan ya terus ikutin Miki ^0^

Sampai ketemu lagi di Story berikutnya \(^0^)/


=>Secret Story by Miki D As <=

🌸SECRET🌸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang