🌸 Part 2🌸

795 69 1
                                    

****

      Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Rexford💖Cerys😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

   Happy reding ya 😉

*****

    Cerys menatap lurus ke depan mendengarkan setiap penjelasan pengajar, meski ia merasa risih karena sejak bel masuk Rexford terus memandanginya. Ia mencoba menghiraukannya tidak ingin menegur apa lagi menyapanya.

     Bibir Rex melengkung tersenyum kecil saat matanya melihat jari-jari Cerys mengetik di laptop, ia menyukai apa yang ada di jari tersebut. Hatinya tersenyum meski pun gadis itu mengacuhkannya, ia tidak akan berhenti memandangi wajah Cerys di sampingnya.

     Sudah lama sekali ia menginginkan moment seperti ini, bisa duduk bersebelahan di sekolah yang sama. Ia bahkan lupa betapa kejamnya ucapan gadis tersebut di depan toilet tadi, kalimat itu sekarang tidak ada apa-apa nya dengan rasa senangnya.

     "Aku senang dengan ada di jarimu, setidaknya kau tidak membuangnya." kata Rex mengusap pucuk kepala Cerys, membuat gadis itu menoleh karena kaget menatap tajam.

     Kening Cerys mengeryit tidak mengerti apa yang di ucapkan seorang Rexford, dan ia tidak perlu repot-repot ingin mengerti. Cukup tangannya yang menepis sentuhan tersebut dengan menatap tajam.

    Bukannya tersinggung di tepis Rex malah tersenyum menjauhkan tangannya, "Aku tidak tau kalau kau akan pindah kemari, jika tidak Uncle Aiden yang memberitahukanku." ucapnya.

     Cerys berdecak dalam hati ia lupa Kepala Sekolah itu tentu saja akan melaporkan pada pria di sebelahnya ini, jika bukan karena suatu hal ia tidak akan pernah mau pindah.

     "Cery," panggil pelan Rex mendapati pertanyaannya di gubis gadis tersebut, tapi sepertinya Cerys benar-benar tidak mau bicara dengannya. Ia menghembuskan nafas mengalah dan memilih kembali memandangi gadis tersebut saja.

                         ****

     Cerys membuka pintu rumahnya saat mendapati sebuah mobil yang sangat ia kenal terparkir di halaman, ia menghembuskan nafas masuk ke dalam melihat ke arah ruang tamu. Benar saja di sana ada orang tuanya sedang mengobrol dengan teman mereka, tidak mau menganggu ia memilih ke kamar dengan tangga samping yang langsung ke beranda kamarnya.

     Menghempaskan tubuh lelahnya Cerys menatap langit-langit, memikirkan kejadian di sekolah tadi ia harus mati-matian menghiraukan Rexford, menjauhinya saat pria tersebut selalu ingin mendekatinya.

    Bahkan, saat pulang sekolah tadi saja Rex memintanya untuk mengantarkan pulang, dan tentu saja Cerys tidak pernah mau ia memilih menaiki taxsi.

    "Dan sekarang apa lagi, ohh!!"  keluhnya menyembunyikan wajahnya di bantal, berteriak kesal.

     Kedatangan dua orang di ruang tamu itu pasti ada hal yang akan terjadi, dan itu pasti menyangkut dirinya.

    "Apa mereka tidak berhenti saja, bukan kah aku sudah bilang ingin waktu untuk sendiri." batinnya menggerutu.

🌸SECRET🌸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang