🌸Part 14🌸

600 44 0
                                    

****

       Terima kasih readers sudah ngasih vote dan komentarnya😉.
terima kasih juga sudah menyukai couple Rexford💖Cerys😍.

      Cerita bebas dari private😙 silahkan baca 📖sesenang hati readers , asal jangan di copy 📰 apa lagi di plagiat📓ya😘hargai karya para penulis yang susah payah menuangkan idenya dalam bentuk tulisan😉

    

   Happy reding ya 😉

           =>=> SECRET <=<=

****

     Cerys meringis samar saat membuka matanya, matanya jadi terasa perih efek setelah menangis. Ia langsung ingat apa yang tadi lakukan, emosi tidak terkontrol sampai ia nekat nyaris menembak kepala Anindya. Gara-gara gadis itu juga yang tidak mau memberitahukan siapa penyebab kematian Khanza, di tambah bukti yang di simpan gadis itu yang ia temukan semasa ia jadi pelayan di kediaman keluarga Bailey.

       "Apa ada yang sakit?" Rex terlihat cemas kembali mendengar ringisan samar.

     Cerys menggeleng ia mencoba untuk duduk di bantu oleh Rex, "Aku haus."

     Rex mengambil gelas di atas meja berisi air putih, memberikannya pada Cerys yang meneguknya sampai habis. Sepertinya gadisnya kehausan akibat tadi emosi.

       "Sudah lebih baik? Bagaimana perutmu?" tanya lagi Rex sambil mengusap perut Cerys dengan lembut, bibirnya tanpa henti tersenyum.

    Kening Cerys mengeryit merasa heran kenapa Rex menatap tanpa henti ke arah perut datarnya, "Sudah baikkan tidak nyeri lagi." jawabnya.
Nyerinya memang sudah hilang, ia merasa sangat baikan malah.

     Rex memghembuskan nafas lega masih mengusap perut Cerys, "Syukurlah, sehat-sehat di sana ya Sayang." ucapnya mengecup perut yang masih tertutup baju tersebut.

     Cerys yang melihat itu jadi semakin bingung, itu maksudnya bicara sama siapa. Sama ususnya gitu? Yang benar saja kan.

     "Kau bicara dengan ususku?" tanya Cerys heran dengan kening mengeryit.

     Rex tertawa kecil mendengar pertanyaan itu, mana mungkin lah ia bicara dengan usus. Kurang kerjaan sekali!

     "Kurang kerjaan sekali Sayang kalau aku bicara dengan usus kecilmu itu, aku sedang bicara dengan anak kita. Benarkan baby sayang?" ucap Rex.

      "Anak kita?" bukan kaget tapi malah balik bertanya.

    'Anak apanya coba, melahirkan saja ia belum pernah kan?'

    Melihat wajah bingung Cerys, Rex jadi gemas menarik pelan hidung tersebut sampai di pemiliknya cemberut.

       "Iya Sayang, anak kita. Hasil kerja keras kita siang malam lho, " kekeh Rex kali ini mencubit ke dua pipi Cerys, makin gemes kan ia jadinya.

      Detik berikutnya mata Cerys membulat baru mengerti, "Aku hamil?"

     "Iya Sayang." sahut Rex.

     "Beneran hamil?" tanyanya lagi masih antara percaya atau tidak, tapi wajahnya sudah berbinar senang.

     "Beneran Sayang. Ada bayi kita di sini," yakinkan nya lagi mengusap perut Cerys.

🌸SECRET🌸 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang