Rasanya seperti sewindu aku menunggu Abang menjemputku. Padahal jarak dari rumah hanya dua kilo.
Aku yakin, ia pasti mampir dulu ke kampung sebelah. Keluhku yang mulai kesal. Padahal aku sudah bilang jangan dekat-dekat sama cewek kampung sebelah, eh ini malah makin lengket, udah tahu dia genit. Lihat aja gincu merah yang dipakai dibibirnya tampak meriah.
Ternyata panasnya kota berhasil membakar amarahnya, hampir satu jam mennggu jemputan di depan halte.
Selang 15 menit akhirnya Abang datang dengan motor vespa tuanya. Bisa ku tebak pasti umurnya gak beda jauh sama Abangku.
"Kurang lama Bang jemputnya," sindirku padanya. "Pasti genit-genit dulu ya sama anak kampung sebelah?"
"Dijalan macet,"
"Alibi, sudah ku bilang aku gak suka Abang dekat-dekat sama dia. Apalagi dia sudah ledek kacmataku. Katanya kacamataku tebalnya ngalahin kaca anti peluru, gak sopan banget,"
KAMU SEDANG MEMBACA
OKIB : NPC's 30 Days Writing Challenge
De Todo[Hanya kumpulan tulisan acak yang mungkin saling berhubungan] Ikuti hanya di NPC's 30 Days Writing Challenge.