Day 10 [Kerabat]

8 1 4
                                    

Malam kembali menyergap, Gilang yang sedari tadi memainkan ponsel pintarnya seketika menghentikan aktivitasnya, sebuah berita tersiar di televisi. Aksi demo kembali meramaikan Ibu Kota.

Gilang tampak gemas tatkala aksi demo yang dilihatnya selalu berakhir anarkis dan saling melukai. Bagaimana negara kita bisa aman dan sentosa jika rakyat dan pemimpinnya saling keukeuh pada keinginannya sendiri. Bukannya negara kita negara demokratis tapi kok berujung anarkis bukannya berujung manis?

Bagaimana bisa jadi bersahabat jika konflik terus saja dibesar-besarkan. Bagaimana bisa jadi kerabat, jika musayawarah saja tidak sampai mufakat.

Ingat, negeri ini milik kita (rakyat). Tanpa rakyat seorang pemimpin bukan apa-apa.  Setidaknya kita saling memgingatkan jika salah satu diantara kita melakukan kesalahan, bukannya saling bermusuhan.

Apakah kalian menginginkan kembali perselisihan? Bukannya negri kita sudah merdeka? Cukup sudah hati kalian kembali dijajah. Apakah sebegitu sulitnya kalian bersikap tenang. Setidaknya berdamai dengan diri sendiri.

OKIB : NPC's 30 Days Writing ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang