Day 14 [Celengan Rindu]

11 2 0
                                    

Selasa pagi yang menggebu untuknya, tatkala ia yang baru saja terbangun dari mimpi singkatnya. Ternyata berhasil membuat hatinya tercambuk saat itu juga.

---------

Sudah 2 hari aku memimpikannya, entah kenapa air mata ini kembali lolos mengalir di wajahku. Aku rindu. Sayang, aku tak mampu menggapaimu. Lama tak jumpa rasanya aku ingin bertegur sapa. Tapi, apa mau dikata semuanya semuanya hanya mimpi belaka.

20 Desember lalu Ibu pergi tanpa sedikitpun berkata. Iya bu, 2 hari menuju hari Ibu tanpamu rasanya tampak sia-sia.

Bu, bolehkah aku memelukmu kembali?

Bu, bolehkah aku memintamu datang kembali?

Bu, aku rindu, jangan pergi lagi dari hidupku.

Iya bu aku tahu, Tuhan lebih sayang Ibu. Tapi bu, apa Ibu tidak khawatir padaku? Aku rindu berbagi kisah denganmu. Celengan rindu yang aku simpan untukmu sudah tidak muat. Rinduku teramat banyak untukmu.

Entah kenapa 2 hari ini aku selalu mengulang mimpi yang sama. Rasanya Ibu seperti kembali kedunia, Ibu sadar dari koma. Andai itu nyata aku pasti bahagia.

"Tidak, tidak," ucapku dalam hati. Aku tidak ingin mengingat kembali detik-detik saat beliau berpulang. Selang-selang dipasang di tubuhnya, itu pasti sakit.

Maaf bu, aku tidak sehebat dirimu yang pandai merawatku.

Aku hanya bisa titip doa pada yang kuasa, semoga Ibu ditempatkan di surganya. Aku menyayangimu Bu.

OKIB : NPC's 30 Days Writing ChallengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang