Sudah hampir 3 pekan aku menunggu kabar darimu. Terakhir kali kau berkabar hanya sepucuk surat yang ku terima.
"Kapan kamu memgirim kartu undangan pernikahan, aku sudah tidak sabar memgirim kado untukmu," katanya kurang lebih seperti itu surat yang aku terima darinya.
Aku hanya mampu mengelus dada saat membacanya. Seorang pria yang menanyakan kapan aku menikah. Agak aneh memang, perkataanya seakan meruntuhkan harapanku untuk memiliki hatinya.
Bukannya kita pernah saling jaga? Kurasa saat kau berkata "Aku suka padamu," itu hanya candaanmu yang membuatku tersipu.
Maaf aku telah berharap memiliki hatimu. Aku hanya mampu membalas suratmu seadanya.
"Mungkin dalam waktu dekat ini aku akan di pinang, aku harap kita sama-sama bahagia. Kapan terakhir kita berjumpa?" setidaknya itu yang aku tulis dalam surat untuknya.
2 hari berlalu, aku mendapati seseorang mendatangi rumahku dan berkata "Hi, apa kabar? Aku datang dengan sekantung rindu dan berharap..,"
KAMU SEDANG MEMBACA
OKIB : NPC's 30 Days Writing Challenge
De Todo[Hanya kumpulan tulisan acak yang mungkin saling berhubungan] Ikuti hanya di NPC's 30 Days Writing Challenge.