Amor Fati [Yoongi-Hoseok]

1

COMENT NOMOR VOTE KALIAN DISINI

💜

Bukankah cinta itu adalah permainan, dimana kamu bisa memberikannya ke siapapun yang kamu inginkan. Kalian pasti mengenal banyak sekali sebutan untuk kata cinta, mulai dari cinta pertama, cinta pandangan pertama, cinta monyet, cinta sejati dan cinta palsu.

Lalu yang kualami sekarang adalah cinta yang seperti apa? apakah benar semua cinta ini adalah permainan takdir. Apa benar cinta bisa diberikan ke semua orang yang diinginkan, dan bagaimana aku menyebutkan arti cinta ini?

Jika ini adalah cinta palsu, mengapa ada hal yang menyenangkan dan di satu sisinya sangat menyakitkan.

☀

Tulisan ini akan menceritakan diriku di masa kanak-kanak, usiaku baru saja menginjak umur 6 tahun. Sempat saat itu, aku mendengar sebuah kata indah yang langsung terngiang ke dalam otakku. Kata itu sebenarnya adalah ‘cinta’, kata ini terdengar indah, bukan?

Aku begitu terpukau saat mendengar penjelasan mengenai arti cinta. Seseorang memberitahukan kepadaku bahwa cinta adalah sesuatu ungkapan yang biasa diucapkan oleh seseorang yang katanya telah dewasa.

Bahkan aku juga sangat sering mendengar kata-kata indah yang lain seperti pernikahan. Mereka mengatakan bahwa pernikahan itu menyenangkan, pernikahan itu indah, pernikahan akan membuat hidupmu sempurna.

Aku merasa bahwa otakku sudah dipenuhi oleh berbagai kata-kata indah seperti itu. bayangkan saja semua kata itu aku kenali saat pernikahan tanteku. Aku jadi sering mendengar keluargaku sering membicarakan hal seperti itu, dan aku yang masih sangat polos hanya bisa mencernanya langsung ke otak tanpa adanya filter terlebih dahulu.

Satu fakta yang membuatku takjub dengan cerita mengenai cinta adalah saat tanteku menceritakan perjalanan cintanya. Dia mengatakan bahwa orang yang akan menjadi pendampingnya saat pernikahan adalah teman mainnya saat kecil. Ia benar, tanteku akan menikah dengan teman masa kecilnya.

Tentu aku kagum, tanteku mengatakan bahwa dia dan teman masa kecilnya itu sering bermain bersama, sering bercerita bersama, sampai saat mereka sudah tumbuh menjadi anak remaja, mereka selalu masuk di sekolah yang sama.

Walau terlihat menarik, hubungan mereka tidak semulus yang terlihat. Tanteku mengatakan bahwa dirinya sempat cemburu karena teman masa kecilnya itu memiliki kekasih saat dia SMA, dan juga pernah menjalin hubungan dengan seorang perempuan yang menjadi rekan kerjanya di kantor dulu.

Tapi karena tanteku dulu bukanlah orang yang mudah putus asa, dia tetap berusaha menyembunyikan perasaannya sampai tiba waktunya. Teman masa kecilnya itu akhirnya sadar, selama ini tanteku adalah orang yang dia cari.

Karena sejauh apapun hatinya pergi mencari orang lain untuk di cintai, dan sebanyak apapun teman masa kecilnya itu menjalin hubungan dengan orang lain, tetap cinta yang dimiliki tantekulah yang akan menang.

Karena cintanya tanteku itu sangat tulus, meskipun ia harus sering merasakan yang namanya sakit hati. Ia akan tetap diam menanggapinya dan akan terus tersenyum sebab dia percaya kepada cintanya pada takdir hidupnya.

Dan takdirnya itu yang telah mengubah semuanya, membuat jalan cintanya itu menjadi sempurna karena ia berhasil memiliki orang yang sangat ia cintai.