5

190 23 16
                                    

Setelah semuanya, Hoseok terbangun dengan wajahnya yang penuh keringat dan dihadapannya tepat terpampang pula wajah Yoongi dalam jarak yang begitu dekat hingga membuat jantung Hoseok berdebar sangat kencang.

Yoongi mengernyitkan dahinya lalu bertanya pada Hoseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoongi mengernyitkan dahinya lalu bertanya pada Hoseok. “Apa kamu sedang mimpi buruk?” berikutnya Yoongi menempelkan telapak tangannya pada dahi Hoseok untuk mencari tau apakah Hoseok sedang sakit.

Hoseok yang menyaksikan secara langsung bagaimana cara Yoongi memperlakukanya, lantas perlakuan Yoongi selalu membuat Hoseok tersipu, karena di kala seperti ini ia masih bisa merasakan perhatian yang sangat banyak, meskipun kini ia telah berada jauh dari ibunya sendiri.

“Hoseok? Apakah kamu sedang sakit?”

Anii~ya hyung, aku hanya bermimpi buruk tadi”

“Apa mimpinya mengenai sosok ibumu?”

“I-iya hyung, bagaimana hyung tau?”

“Aku mendengarnya saat kamu menggigau tadi.“

“Oh,” sahut Hoseok dengan ber-oh ria yang kemudian tersadar bahwa dirinya sejak tadi menggigau “Hah? Apa benar aku tadi Menggi—gau?”

“Iya,” balas Yoongi singkat, lalu berjalan kembali ke tempat tidurnya. “Jika kamu punya masalah, maka ceritakanlah kepadaku. Tapi jika kamu tidak bisa bercerita, maka ceritakan pada dirimu sendiri. Dan sekarang, aku mau tidur. Maka tidurlah lagi, selamat malam.”

“Selamat malam, hyung.” Hoseok lalu memalingkan wajahnya setelah melihat Yoongi telah membalikkan tubuhnya membelakangi dirinya. Tak lama pula, Hoseok merasa bahwa dirinya mulai diserang rasa kantuk lagi.

"Akan selalu ada yang kubenci dari takdir, kadang dia harus merenggut kebahagiaan dan kesedihan diwaktu yang bersamaan."

Hari ini, mereka bertiga menyempatkan diri untuk berlatih.  Karena mereka berpikir bahwa waktu yang mereka tunggu akan segera tiba. Yoongi, Hoseok, dan Namjoon sedang sibuk melatih nada suara mereka di ruang rekaman. Tapi berkali-kali Hoseok melakukan kesalahan, bahkan Yoongi sedikit kecewa melihat hasil latihan Hoseok.

"Maafkan aku hyung, aku tidak bisa. Aku tidak memiliki bakat dalam bidang rap," Ucap Hoseok dengan raut wajah kecewa bercampur sedih

"Bagaimana maksudmu Hoseok? Kamu tidak bisa melakukan hal seperti itu,” Yoongi berdiri menghampiri Hoseok, “seharusnya kami bisa menguasai semua bidang ini, bukannya kamu sudah melakukan latihan untuk ini? Dan kamu juga mengetahui bahwa genre musik kita memang seperti ini.” Yoongi layaknya sedang menghardik Hoseok dengan ucapannya.

Saat itu, Hoseok hanya tertunduk lemah. Dia tidak yakin bisa membalas ucapan Yoongi, meskipun ucapan itu terdengar kasar tapi Yoongi bukanlah orang yang kasar. Dan Yoongi juga bukanlah orang yang akan diam jika seseorang yang sedang ia nasehati berupaya mencari pembelaan yang salah.

Yoongi mengeram, “Hoseok kamu harus tau, untuk memperoleh debut yang kamu impikan itu, semua hal harus di lakukan serta dipertaruhkan. Dan kamu sudah melakukan banyak latihan, mempertaruhkan waktu istirahatmu, kesehatanmu, beberapa materi yang telah kamu keluarkan, bahkan keluarga serta orang yang kamu sayang untuk melakukan ini. Apa sekarang kamu berniat untuk mengecewakan mereka?" setelah Yoongi habis mencerca Hoseok dengan banyaknya ucapan sarkas yang tiba-tiba saja keluar dari mulutnya. Yoongi merasa seseorang menyentuh pundaknya dan ia melirik ke belakang, tepatnya ke arah Namjoon dan beberapa orang selain mereka bertiga yang baru saja datang untuk ikut berlatih bersama mereka.

"Bukannya matahari selalu didampingi oleh l cahayanya, tapi saat ini aku tidak bisa menjadi sinar yang mendampingimu, Maafkan aku jey!" ujar Niana lirih.

Niana kembali menatap langit senja yang perlahan berubah menjadi kehitaman, itu pertanda kalau malam akan segera tiba. Dengan sigap Niana bangkit lalu menghampiri tangga tempatnya naik, Niana langsung melangkahkan kakinya untuk turun. Saat akhirnya kakinya sudah menapaki tanah, bukannya senyum ceria yang dia dapat, Niana harus mendapatkan sedikit ceramah oleh seorang perempuan separuh baya yang sedang melihat kearahnya itu.

"Anak perempuan kok manjat-manjat atap rumah, nanti kalau kamu jatuh terus luka-luka. Nanti siapa yang repot?" ucap perempuan paruh baya itu

"Maaf bu, aku hanya ingin mencari angin segar."

"Tapi kamu tidak harus manjat ke atas atap, nanti tetangga akan berpikir kalau anak ibu sudah mulai gila karena cinta."

"Hahah, maafkan aku bu. Mungkin mereka benar, kalau akhir-akhir ini aku merasa sedikit gila."

Niana langsung melongos pergi setelah mengatakan itu, dan sudah dipastikan kalau perempuan paruh baya yang dipanggil dengan sebutan ‘ibu’ itu akan menanggapi ucapan anak perempuannya dengan diam membisu, mungkin sembari mencerna dengan baik setiap perkataan anaknya tadi.

---

Part tersingkat, yang kutulis karena mager. Hehehe

Bagaimana kabar SOPE nation?😂Siap kalau aku ngadain Giveaway sesuai janjiku waktu itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagaimana kabar SOPE nation?😂
Siap kalau aku ngadain Giveaway sesuai janjiku waktu itu?

Seputar ulang tahun Suga hari ini, aku sengaja update meskipun pendek.
Karena sengaja pengen upload sesuatu di masa gejolak pengen hiatus😄

"내 별은 밤하늘처럼 멀리 있지 않습니다. 내 별은 나와 아주 가까이 있습니다, 마치 내 마음안에 있는 것처럼. 내 아주 소중한 별은 민윤기(슈가)에요. 왜냐, 그를 보게되고, 알게된 이후로는 제게 빛은 수년간 필요없어졌기 때문이죠."

Aku meninggalkan sebuah kata-kata manis untuk dia yang pastinya tidak akan dibalas sama dianya😀

Heheh, bye. Sekian cuap-cuapku ini.

Amor Fati [Yoongi-Hoseok]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang