Note : Karakter Jungkook emang manja dan sekalipun udah 20 tahun, dy tetep kaya bocah, karena kemanjaan bukan karena kelainan, ini fenomena yang banyak di temukan pada kasus anak² tunggal yg berlimpah kasih sayang, meskipun tidak semua nya begitu, tapi inilah karakter asli dari tokoh 'Jungkook'
😂😂😂
Sorry for typo
Gerumul awan, menggumpal di hamparan langit kelabu. Sore menjelang malam dengan suasana yang makin mencekam. Derap detak jantung berirama tak beraturan. Gelisah dan serba salah, mendominasi perasaan.
Beberapa hari setelah perdebatan panjang yang menguras emosi berlebihan. Antar satu keluarga yang tadinya adem ayem sejahtera sentosa. Kini ibarat perjalanan Titanic, yang semula menyenangkan dan menakjubkan, seketika berubah mencekam, setelah bertemu dengan gunung es yang teronggok tenang di tengah lautan.
“Dek, jelaskan pada Mamih, kenapa adek bisa hamil?!”
Namjoon menepuk pelan bahu sang istri, setelah dirasa nada bicaranya berubah geram. Si manis duduk menunduk, memelintir ujung kaos yang ia kenakan. Sedang di hadapannya, tersodor secarik kertas putih bertanda tangan dokter.
Mereka baru saja kembali dari rumah sakit. Memeriksakan kejanggalan yang muncul dari perilaku Jungkook. Bahkan semuanya terjadi sangat berurutan. Usai pasangan Jeon itu memergoki bekas jejak percintaan terlarang anak-anak mereka. Jungkook mual muntah setelahnya. Lemas dan hampir saja pingsan. Tak ada nafsu makan juga tak ada gairah. Wajahnya pucat mengkhawatirkan.
Namjoon dan Seokjin ketakutan. Karena ketika sakit, Jungkook itu tak pernah sampai separah ini. Mereka juga khawatir, jika anak semata wayang kesayangan tertekan pikirannya karena stress berlebihan. Imbas jangka panjangnya, bisa sampai melukai phsikis Adek nantinya. Maka dari itu, seketika mereka membawa Jungkook kerumah sakit untuk bisa mendapatkan perawatan yang tepat.
Kecemasan itu terbayar dengan keterkejutan. Kecemasan mereda tapi bukan karena kelegaan. Melainkan tergantikan dengan lonjakan syok yang menghantam perasaan kedua orang tua. Dokter tentu saja menyampaikan kabar membahagiakan ini dengan prolog yang manis. Ucapan selamat serta senyum merekah. Mengatakan jika anak cantik mereka ini mempunyai anugerah yang istimewa.
Sayangnya, keistimewaan yang harusnya mereka syukuri, justru menjadi malapetaka yang kini mereka tangisi. Jungkook hamil, dia laki-laki minoritas, yang mempunyai rahim dan sekarang rahimnya sudah terisi. Ada benih rapuh yang bersemayam dalam tubuhnya berharap untuk ditumbuhkan.
“Jawab pertanyaan Mamih! Kenapa Adek bisa hamil?”
“Bisalah Mih, kan kita berdua ‘anuan’,”
“Seberapa sering kalian anu—arghh Papihh!!”
“Sejak kapan Adek melakukan itu sama Gyeomi?” Namjoon pun buka suara, karena istrinya sudah tak kuasa.
“Pih, Mih, berhenti memojokkan Adek, apa salahnya perasaan Adek sama Gyeomi? Kita berdua saling mencintai, Gyeomi sayang Adek, begitu juga sebaliknya, Adek akan bahagia Pih hidup sama Gyeomi,”
Namjoon, beringsut dari sisi Seokjin. Berpindah tempat ke samping Jungkook. Butuh bicara dengan hati untuk menyelesaikan masalah ini. Butuh memperdalam pengertian agar si kecil tau perlahan. Jika dia sudah melangkah terlalu jauh dari batasan. Sebagai orang tua yang di percayai sebuah amanah, ini kegagalan terbesar yang menghantam harga diri Jeon Namjoon.
“Kalian berdua ngga boleh menikah, kalian ini masih saudara dalam ikatan keluarga yang sama, bagaimana Papih bisa merestui hubungan terlarang ini, Dek?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract ( Vkook / Yaoi )
Fanfic[ On Going~~ ] DILARANG PLAGIAT DALAM BENTUK APAPUN TIDAK TERIMA ALASAN TERINSPIRASI KALO ISINYA SAMA PERSIS BESERTA SUSUNAN KATA² NYA BERANI PLAGIASI TANGGUNG RESIKONYA DARI TUHAN!!! Sebuah lembaran hidup dari segelintir manusia yang mempertaruhka...