JANGAN LANGSUNG HAKIMI DIA

3.3K 177 7
                                    

Kadang.. Kita mengatasnamakan "Menasehati" namun. Secara tak sadar malah mencelanya
Bertindak seolah "Mengingatkan" namun pada nyatanya malah menghakiminya
Seolah diri ini sudah paling benar, seolah diri ini jauh lebih baik darinya
Padahal, belum tentu..
.
Kadang..
Saat melihat satu kesalahan orang lain
Maka semua kebaikan yang ada padanya pun hilang di mata kita
Seperti diri ini menganggap bahwa manusia itu tak boleh melakukan kesalahan sedikitpun
Seolah, diri ini tak pernah melakukan melakukan kesalahan
Padahal.. diri ini saja tak luput dari kesalahan
.
Diamlah sejenak..
Renungkan apa saja yang sudah kita lalukan
Sudah benarkah cara kita selama ini?
Benarkah tak ada hati yang terluka karena perkataan kita?
Sudah tepatkah kalimat yang kita gunakan?
Sudah tepatkah tindakan yang kita lakukan? .
Hijrah itu memperbaiki diri dengan ilmu agama
Sebelum orang lain, Diri ini lah yang harus banyak diperbaiki kesalahannya
Diri ini lah yang harus banyak dikoreksi perkataan dan perbuatannya
Tugas kita, hanya menasehati dan mengingatkannya
Bukan malah memaksa, mencela apalagi sampai menghakiminya.. .

🌱🌱🌱

Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”

🌱🌱🌱

Berbicara tentang Lisan, ketika menegur teman, kadang kita menggunakan kalimat yang salah. Sehingga membuat kalimat yang harusnya berisi nasehat atau ajakan pada kebaikan malah berisi celaan dan terkadang memojokkannya.

Sebelum berbicara, harusnya kita berfikir dulu. Bukan malah berbicara kemudian baru berfikir.

Ketika berbicara maka katakanlah sesuatu yang apabila itu dikatakan padamu maka kamu akan senang mendengarnya.

Dan menasehati juga ada adabnya :

Al Hafizh Ibnu Rajab berkata: “Apabila para salaf hendak memberikan nasehat kepada seseorang, maka mereka menasehatinya secara rahasia… Barangsiapa yang menasehati saudaranya berduaan saja maka itulah nasehat. Dan barangsiapa yang menasehatinya di depan orang banyak maka sebenarnya dia mempermalukannya.” (Jami’ Al ‘Ulum wa Al Hikam, halaman 77)

Abu Muhammad Ibnu Hazm Azh Zhahiri menuturkan, “Jika kamu hendak memberi nasehat sampaikanlah secara rahasia bukan terang-terangan dan dengan sindiran bukan terang-terangan. Terkecuali jika bahasa sindiran tidak dipahami oleh orang yang kamu nasehati, maka berterus teranglah!” (Al Akhlaq wa As Siyar, halaman 44)

🌸🌸🌸

Karena saya akan membahas mengenai "Menutup Aurat" maka silahkan anda lihat dalil ini dulu :

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59). 

Sudah jelas bahwa dalam dalil tersebut menyuruh untuk seluruh umat muslim yang perempuan (muslimah) untuk menutup aurat. Tidak terkecuali. Entah dia orang kaya, orang kurang mampu, seorang yang biasa, bukan hafidz quran, jarang shalat, jarang puasa ramadhan, belum baik tingkah lakunya dan sebagainya.

SEMUA TENTANG HIJRAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang