Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ..
☘☘☘
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
"Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak....." [An-Nisa : 36]
☘☘☘
Disini ada anak rantau?
Entah itu sedang kuliah ataupun bekerja. Yang jelas, sedang berada jauh dari keluarga.
Pertanyaannya, berapa kali dalam sehari kamu menghubungi mereka?
Atau.. berapa kali dalam seminggu?
Dalam keadaan apa? Memang rindu, atau hanya karena butuh sesuatu?Dari pandangan saya, Jika dibandingkan dengan anak, sebenarnya orang tua jauh lebih mudah untuk merindu.
Meski tak terucap, namun sebenarnya mereka rindu.
Apalagi ketika anak yang biasanya ada bersama mereka, kini telah jauh di tempat lain.
Yang biasanya mudah untuk dipandang, kini untuk mengobrol pun tak bisa sembarang waktu. Sebab, bisa jadi saat mereka ingin mengobrol, engkau sedang sibuk. Entah itu karena pekerjaanmu, atau kuliahmu. Atau mungkin engkau sedang sibuk bersenang-senang dengan temanmu.Memang kelihatan sulit untuk membahagiakan mereka karena jarak menjadi penghalang. Namun sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. Ada cara lain untuk membahagiakan mereka. Yaitu dengan menghubungi mereka secara rutin. Meskipun hanya panggilan singkat.
Atau hanya basa-basi semata seperti :"Ibu sedang apa?"
"Ayah sudah pergi bekerja?"
"Hari ini, ibu masak apa?"
"Aku akan berangkat kerja hari ini, tolong doakan aku"
Atau percakapan sederhana lainnya.Terlihat biasa saja, namun sebenarnya ini sangat bermakna. Hal itu membuat mereka merasa sangat bermakna untukmu. Membuat mereka merasa benar-benar disayangi.
Dari sini, mereka sudah bisa bahagia.Sebagaimana yang ada pada surah Luqman ayat 14.
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
"Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada-Ku lah kalian kembali" [Luqman : 14]
Ingatlah kerja keras orang tua. Mereka mengirimi kamu uang secara rutin, bukan berarti yang mereka lakukan semuanya lancar-lancar saja. Bisa jadi mereka bekerja banting tulang sana sini demi kamu, demi mengirimi sang anak uang. Karena takut sang anak akan kelaparan dan sebagainya, mereka bahkan rela bekerja 10x lebih keras dibanding biasanya.
Anak yang jauh di rantau kadang tak tahu kesulitan apa yang dialami oleh orang tua, sebab orang tua pun menyembunyikan hal itu. Mereka ingin anaknya tenang-tenang saja, makanya mereka bersikap seolah semuanya lancar. Padahal belum tentu.
Sekedar nasehat untuk anak rantau yang keuangan masih bergantung pada orang tua, jangan terlalu boros akan pengeluaran. Tak usah marah atau kecewa jika uang bulananmu datangnya terlambat atau bisa jadi lebih sedikit dari biasanya. Saat kamu berfikir ingin bersenang-senang, menghabiskan uang bersama teman-teman mu maka ingatlah bahwa orang tua mu bekerja susah payah untuk mengirimi mu uang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMUA TENTANG HIJRAH
Teen FictionHijrah itu bukan cuma soal merubah penampilan dengan pakaian syar'i, tapi juga merubah sikap, meningkatkan ibadah, memperbaiki akhlak, memperdalam ilmu agama, memperbaiki cara bicara dan belajar untuk istiqomah. Jadi, kalau ada yang bilang hijrah i...