15

790 93 37
                                    

Ishani melajukan mobilnya dengan cepat di jalanan yang mulai sepi,ia tak mempunyai kendali atas dirinya lagi,bayangan yumna dan ranveer bercumbu benar benar membuat dirinya shok,sesekali ishani melirik kearah cincin yang ada di jari manis nya,,ia tak percaya apa yang dilihatnya beberapa jam yang lalu,
Terisyak ishani mencoba mengendalikan amarahnya hingga dering hp yang terus berbunyi tak didengarnya,
Ia melirik singkat ke layar hp yang masih menyala disampingnya,, jelas ishani membaca nama Ranveer terpampang didalam layar, ia berfikir akan pulang kerumah seseorang yang bisa membuatnya tenang,,,

"Tapi bagaimana dengan mama nya ,, dia masih sakit dia akan terganggu jika aku datang dengan keadaan seperti ini,,, tapi aku harus menemui dia ,, " tanpa berfikir lagi ishani kembali memfokuskan pandangannya,,, 

Arloji menunjukan pukul 01.00 malam, ishani melambatkan laju mobilnya, ia sedikit kaget dengan kerumunan orang di depan rumah yang ia datangi ,,orang orang menatap mobilnya,

"Nona,,  " seseorang mengetuk jendela mobilnya

"Kau bisa memparkirkannya di sana, karna kau tak akan bisa masuk " lanjutnya setelah ishani memebuka separuh jendela

"Ada apa pak???  " entah mendengar pertanyaan ishani atau tidak lelaki itu pergi meninggalkan nya,,

Ishani mengikuti saran lelaki itu,, bergegas ia keluar mobil dan berjalan masuk kedalam rumah, bukan hanya di diluar bahkan diteras dipenuhi banyak orang, pikiran ishani mulai kacau

"Padahal tadi aku melihat nya, dan sekarang dia ,,," bisik seseorang di samping ishani membuat hatinya berkecamuk,

"Ada apa ini,,  Jangan jangan tante,,,,  " bisik nya dalam hati mempercepat langkahnya
"Tanteeeee, " seru ishani tanpa mengamati sekeliling yang begitu ramai ,, ia hanya terfokus lurus mencari sosok yang ia maksud,,namun Ia merasa lega, bahwa melihat wanita paru baya itu tengah duduk bersama kedua anak nya ,

"Clalisssssss" teriaknya  diiringi tangis yang tak tertahan dari jauh
Ishani mencoba mengartikan tangisnya ,ia mendekat namun tiba tiba tiba langkahnya terheni,
Suasa terasa Hening disekeliling ishani ,ia menatap  sesorang yang tengah terbaring di dalam peti coklat di tengah ruangan yang di krumuni banyak orang,langkahnya mulai kaku ,,pikiran nya mulai buyar ,,ishani tak tau apa yang di pikirnya saat ini ,, ia berusaha menepis apa ada di dalam otaknya .. Langkahnya semakin dekat air matannya mulai berderai ,seketika tubuhnya terjatuh dan seseorang mencoba memegang bahunya ,ia kembali bangun dan melangkah,,  ishani meraih peti itu,,  menundukan kepalanya dan perlahan mengamati siapa yang ada di dalam sana,,,
Ishani terdiam menutup mulutnya dengan telapak tangannya,, kakinya tak lagi mampu untuk bertumbuh, Bagai peluruh panas menembus jantungnya seketika ia seakan ikut mati dalam tubuh itu ,,

"Biannnnnncaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa tidakkkkkkkkk,,,  tidakkkk mungkinnnnnn " teriaknya histeris

"Biancaaaa,,,  bieeeeeee" lanjutnya sontak membuat semua ikut menangis,,

"Ishani,,,  ishani " pangil seseorang memeluknya

"Tidak mungkin,,  bianca ,,,kakak,,,,, bianca ,,,dia ,,dia " ucap ishani terisyak ,,

"Biancaaaa,,, jangan tinggalkan aku,, Bianca bangun,,, Biancaaaaa" teriak ishani tak tertahan namun tiba tiba tubuhnya terjatuh kelantai

"Ishani,,,, " seru kaka bianca

"Biar aku yang membawanya " ucap lelaki yang dari tadi memegang bahu  ishani

"Bawa dia kekamar bianca ranveer  ,,," lanjut kaka bianca 

Ranveer segera menggendongnya, kekamar dan membaringkannya ,ranveer tak tahan melihat raut kesedihan di wajah ishani yang terpejam, rasa bersalah telah menghianati nya benar-benar membuat nya gila,, tak di pungkiri ranveer takut kehilangan ishani tapi candu dalam diri yumna membuatnya tak bisa menahan,,

Ranveer mengusap wajah nya sendiri beberapa kali,,  bayangan tubuh yumna membuatnya tak sadar akan diri ishani,, lalu ia memegang tangan wanita dihadapannya itu ,, memangil namanya beberapa kali,

"Bieeeee,,,, bieeeeee" lirih ishani menyadarkan keheningan ranveer

"Ishani,, bangun lah,,  ishani " ranveer membantu nya duduk dan memeberinya segelas air putih

"Biancaaaaa,,,,  biancaaaa,,,  tidak mungkin " oceh ishani

"Ishani tenang,,  ada aku " saut ranveer namun ishani mengabaikannya,, ia tak menenggok sama sekali,,,

Ishani turun dari ranjang ,
Berusaha menguatkan hati dan langkahnya, perlahan namun pasti diikuti ranveer yang berjalan di belakangnya ishani Terus menghadap ke depan dengan tatapan kosong air matanya mengalir begitu deras Iya tak tahu harus percaya atau tidak dengan kenyataan di hadapannya, kembali ia melihat banyak kerumunan orang di samping peti di tengah ruangan ishani terus menguat kan dirinya ,dan melangkah  lebih dekat untuk kembali memastikan bahwa yang disana bukanlah sahabatnya,dengan ragu ishani menyentuh peti itu, ia memejamkan matanya sesaat dan membukanya perlahan ,isyak nya tak tertahan melihat tubuh Bianca yang telah kaku dan wajahnya yang cantik nampak seperti orang  yang tertidur,semua orang ikut menangis melihat ishani histeris menangisi Bianca  ocehannya membuat hati semua orang semakin runtuh tak dipungkiri persahabatan Bianca dan ishani begitu erat seakan mereka sudah menjadi satu keluarga sejak beberapa tahun lalu

"Ishani tenang lah,,, tenanglah " bisik kaka Bianca mengandenganya untuk duduk disamping mama Bianca

"Clalis,, tenanglah nak,,,  biarkan Bianca tenang,,  dia sudah bahagia disana,,, jika kau terus menangis dia akan sedih,,  clalis ingatlah bukan hanya kau saja yang kehilangan tapi tante dan keluarga ini kehilangannya,, kau tak perlu hawatir nak,, masih ada tante yang akan selalu bersama mu,, clalis,,,,,  " ucap wanita paru baya itu memeluk tubuh ishani yang masih terisak tak berdaya......

🍀🍀🍀🍀🍀

BECAUSE OF YOU
(08-08-2018)

Author nggak sanggup ngetik lagi,,,  kamar author udah banjir bayangin luka ishani yang teramat sakit.... 
Siapa hayooo yang nangis....  Coret coret ya biar author ada temennya

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang