5

923 87 29
                                    

Alexsa terus menangis sepanjang jalan,,
Ishani merasa bersalah sudah membentaknya di dalam toko permainan, namun ia benar benar tak bisa menangani alexsa saat keinginannya tidak dipenuhi,

"Alexsa,,, alexsa ,,dengarkan mama " seru ishani saat alexsa berlari masuk kedalam rumah begitu saja setelah mobil terpakir sempurna di garansi

"Sayang,,,  alexsa mama akan membelikan mu besok,,,  sungguh mama janji " ishani terus menggedor pintu kamar anak kesayangannya namun ia tak mendapat jawaban apapun dari gadia cantik yang selalu menginginkan sesuatu saat itu juga ,,

"Kakak,biar kan saja ,,,aku akan membujuknya "qeina menghentikan langkah ishani

"Baiklah sus,, katakan padanya aku akan membelikannya minggu depan "

"Jangan terlalu mengiyakan semua keinginannya kak,, alexsa bisa jadi anak manja kalau selalu kau iya kan " ujar nya mengusap pundak ishani

"Wajar kan,,  aku memanjakannya,,,kau tau segalanya" ishani menatap dalam penuh arti

"Aku bangga pada mu kak,,  apapun kau lakukan demi alexsa,, aku pastikan dia tak akan meminta mainan itu lagi pada mu dan dia akan mengerti dengam keadaan yang ada " qeina tersenyum sebelum pergi meninggalkan ishani

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Nafasnya terenggah-enggah, beberapa preman mengikuti dirinya sejak pertigaan jalan, lagi-lagi ishani mendengar nama wildent dari semua kejadian buruk yang terjadi padanya, bahkan malam ini beberapa lelaki yang tak henti mengejarnya nya adalah orang suruan wildent,,

"Sial,, bagaimana aku bisa lari dari sini " gumam ishani dari balik mobil yang menutupi tubuhnya

"Wildent brengsek ,ingin rasanya aku mematahkan tulang tulang kaki nya " lanjutnya sembari mengintip para preman itu,,

"Eeechhhh, echhhhh" teriak ishani namun suaranya terbungkam oleh tangan yang menutupi mulut nya

"Ssttttttt, diam lah "

"Kau,,, " heran ishani

"Ranveer apayang kau lakukan " lanjutnya

"Ssstttt lihat ,mereka menuju kearah sini ,,,cepat ikut dengan ku" ranveer menariknya kedalam mobil

"Hufttttt " ishani merasa lega

"Awas !!!! merunduk ishani " bisik ranveer, menarik kembali tangannya hingga kepala ishani berada tepat di perut nya,,ishani mulai kacau,, tubuhnya dingin namun suhu badannya terasa panas,, getaran apa yang ishani rasakan ia pun tak tau???  Ia selalu merasakan lain saat ranveer menyentuhnya

"Kau tak papa" ucap ranveer kembali menegakan tubuh ishani yang hampir beku di hadapannya

"Ishani " lanjutnya mengusap permukaan pipi wanita cantik di depan matanya

"Haaaaa,,  iya ranveer,, aku baik baik saja " senyum kaku tersirat jelas di wajah ishani

"Siapa mereka,, kenapa mereka mengikutimu " tanya ranveer,, ishani nampak grogi bukan karna pertanyaannya namun karna tatapan ranveer yang begitu dalam

"Ishani,, kenapa ???? "

"Iya ranveer,,,  oww, maafkan aku - ishani mengusap wajah nya - mereka suruhan Wildent,, lelaki yang waktu itu hampir memperkosa ku " jelaa ishani

"Wildent??????  Astaga jadi ternyata dia masih mengganggu mu, kau tenang saja aku akan membereskannya," ujar ranveer tegang

"Tidak,, biarkan saja ranveer, aku tidak ingin seseorang jadi sasaran wildent karna aku,,  dia sangat kejam -ranveer menatap tangan ishani yang tengah menompang telapak tangannya- ,,,maaf " cepat ishani menarik kemabali tangannya

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang