Tujuh

7.9K 761 22
                                    

•••

What Can I say? It's Complicated.

•••

"Hinata, aku ingin meluruskan satu hal tentangmu."

Manik sapphire milik Naruto begitu tajam menatap Hinata. Tidak ada binar yang biasanya terpancar dari sana. Hinata yang merasakan aura yang berbeda dari Naruto, mendadak merasa gugup. Dia tidak berani menatap seorangpun yang ada di sana, gadis itu hanya menunduk, dia persis seperti seorang penjahat yang tengah diadili karena kesalahannya.

"Kau--" suara Naruto tercekat karena rasa sesak yang tiba-tiba memenuhi rongga dadanya, tatapannya yang tajam kini berubah melembut ketika melihat Hinata yang terlihat ketakutan.

"Hinata, apa kau berkencan dengan Sasuke?"

Deg!

Satu kalimat itu membuat mata Hinata belalak kaget dan tubuhnya kaku karena shock. Hinata melupakan kemungkinan pemuda yang dia inginkan mengetahui permainan yang Sasuke mainkan padanya. Gadis itu benar-benar berpikir bahwa Sasuke bukanlah tipe orang yang akan mengumbar hal semacam ini.

Hinata ingin menyangkalnya. Namun, entah mengapa lidahnya kelu dan suara yang dia inginkan tidak keluar, meskipun ia menyangkal, itu memang kenyataannya. Dia memang berkencan dengan Sasuke. Lebih tepatnya Sasuke yang memaksanya menyanggupi ini semua. Jika sampai Hinata berkata tidak, pasti masalahnya akan lebih rumit dari ini.

"Apa diammu berarti iya?"

Hinata mengangkat kepalanya berniat menatap Naruto dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan airmatanya. Namun, pemuda itu terlanjur membalikkan badannya menghindari Hinata. Gadis itu bisa merasakan aura suram mengelilingi pemuda itu.

"Souka! Hey! Teme! Selamat, ya!! Kau mendapat gadis cantik seperti Hinata-chan! Kau harus mentraktir ku makan ramen hari ini!"

Naruto berteriak dengan cengiran khasnya, berjalan dengan langkah konyol menuju Sasuke yang sedang menatap tajam gadisnya. Hinata hanya menatap punggung lebar pemuda kuning itu dengan nanar. Setengah bagian dari dirinya sama sekali tidak menerima pengakuan Naruto.

"Sasuke-kun?" kali ini Sakura yang bersuara. Dia masih bingung dengan keadaan ini.

"Apa maksud perkataan Naruto?" tangan Sakura semakin erat memegang lengan Sasuke, seolah pemuda di sampingnya akan pergi jika ia melepaskannya.

"Hinata. Dia kekasihku." rahang Sakura mengeras, dia berharap bahwa dia salah dengar atau Sasuke salah bicara.

"A-apa? Aku tidak mengerti."

Sakura semakin gugup menghadapi bahwa pada kenyataannya dia tidak dianggap istimewa oleh Sasuke. Meskipun mereka sudah berteman selama bertahun-tahun.

Gadis bubble gum itu menggigit bibir bawahnya keras, saat kebungkaman Sasuke menjadi jawabannya. Sakura tahu persis bahwa Sasuke tidak pernah mau membuang waktunya hanya untuk membual. Rangkulan pada lengan Sasuke terlepas gadis itu berpindah menghadap Sasuke dengan air mata yang siap tumpah kapan saja.

"Tapi, S-sasuke-kun Aku-- aku mencintaimu. Sejak dulu." tubuh Sakura semakin bergetar saat dirasanya bahkan Sasuke tidak memandangnya sedikitpun, atensi pemuda itu sepenuhnya terarah pada gadis yang berdiri sedikit jauh di belakangnya.

"Sasuke-kun. Tapi, kupikir-- kebersamaan kita selama ini.. Aku kira-"

"Teman. Tidak lebih dari itu. Aku mencintai Hinata." rahang Sakura semakin mengeras tidak bisa mengatakan apapun lagi. Semuanya telah didominasi rasa sakit dan sesak. Bahkan pipinya sudah basah karena airmata.

[SasuHina]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang