Enambelas

7.9K 664 30
                                    

•••

But now the dream truly became a dream.

•••

Hal yang paling indah saat kau membuka mata untuk pertamakali dipagi hari adalah wajah terlelap orang yang begitu kau cintai. Kebahagiaan kecil yang pas untuk memulai hari yang baru. Itulah yang Sasuke rasakan pagi ini. Bahagia saat melihat Hinata orang yang sangat ia cintai masih berada di sisinya, tidur terlelap dengan cantik.

Senyuman tipis terukir diwajah dingin Sasuke saat melihat gadisnya yang terusik karena sinar matahari yang masuk melalui celah gordeng kamar. Tidak terjadi apapun semalam jika itu yang kalian pikirkan. Namun, Sasuke begitu bahagia mendapati Hinata yang mau menemaninya semalam meskipun yaa~ sedikit terpaksa. Tapi, meskipun begitu dia tetap bahagia.

Hinata mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya dia tersadar sepenuhnya. Hal pertama yang dilihatnya adalah Sasuke yang sudah ada di depannya dengan senyuman aneh yang mengisyaratkan sesuatu yang Hinata tidak suka.

"Ohayou Hime." sapa tuan muda Uchiha itu lembut.

"O-ohayou."

Hinata langsung mengubah posisinya menjadi duduk sambil membereskan rambut panjangnya yang berantakkan dengan tergesa karena gugup dan malu.

"G-gomen Sasuke-kun aku b-bangun terlambat." lanjut gadis itu kaku, Sasuke terkekeh kecil mendengarnya.

"Kenapa? Kau bebas jika ingin tidur lebih lama atau bermalasan. Kau adalah ratuku di sini."

Hinata terdiam mendengar kalimat panjang Sasuke yang terdengar sangat berlebihan di telinganya. Gadis itu akui jika ia merasa sedikit tersanjung dengan ucapan Sasuke, hanya dia merasa tidak enak dengan semua ini, apalagi dengan perasaannya untuk Sasuke yang masih dipertanyakan.

Hinata sendiri tidak mengerti dengan dirinya sendiri. Sebenarnya apa yang dia cari dari Sasuke? Mengapa hati dan perasaannya selalu saja meragukan pemuda itu padahal semua perlakuan dan pengakuan Sasuke begitu nyata dan tulus. Ada sebagian dari dirinya yang selalu merasa harus menjaga jarak dan sebagian lagi membiarkannya terlarut dan menerima semua yang Sasuke berikan, membuat rasa bimbang dan ragu itu kembali bersarang.

Apa perlu Hinata membuang semua rasa takut dan ragunya untuk membuka sedikit celah pintu hatinya agar Sasuke bisa masuk dan mengambil kesempatan sekecil apapun itu?

Jika Hinata mau tentu saja dia bisa. Semua keputusan ada di tangannya.

"Kau melamun?" mengerjapkan mata beberapa kali, sebelum akhirnya Hinata tersenyum lembut pada objek di depannya.

"Apa tidurmu nyenyak semalam?" tanya Sasuke sambil bangun dari posisinya dan mengelus lembut surai panjang milik kekasihnya.

Hinata semakin mengembangkan senyumannya saat mendengar pertanyaan manis dari bibir Sasuke. Kepala kebiruan itu mengangguk untuk sekedar menjawab pertanyaan pemuda itu. Dia tahu sekarang, keputusan apa yang harus dia ambil.

Sasuke tersenyum semakin jelas, sebelah tangannya terus mengelus rambut Hinata sayang.

"Suatu hari aku akan menagih sesuatu setiap pagi padamu." ujar Sasuke sambil tersenyum aneh.

"A-apa?"

"Morning Kiss." jawab pemuda itu dengan ringan, mendengar hal itu semburat merah mulai menjalar di kedua pipi Hinata.

Senyuman Sasuke berubah menjadi senyuman nakal. Hinata memukul lengan pemuda itu kesal, rasa takut itu menguap berganti dengan getaran aneh yang gadis itu mulai rasakan ketika dekat dengan Sasuke akhir-akhir ini. Sepertinya Hinata tahu harus bagaimana ia sekarang.

[SasuHina]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang